BAB 6 ELFREDA

5.5K 762 14
                                    

Sedikit gambaran untuk visual karakter(karena gw nggak akan ngasih visual di novel ini kayaknya)

Keturunan Le Vanca selalu memiliki satu atau dua karakteristik ini, rambut hitam dan mata biru gelap. Arsland (Duke Vanca), Ferron (Tuan Muda Kedua) dan sang kakak pertama (yang belum muncul) memiliki rambut hitam dan mata biru gelap.

Hanya Casius dan Elfreda yang hanya memiliki satu karakteristik (Casius = rambut hitam, mata merah, sementara Elfreda = mata biru gelap, rambut pirang)

Untuk visual Veronica, dia memiliki rambut pirang dan mata emerald. Dann dia sering pake gaun merah.

Dah, segitu doang sementara... :D

Vote, comment, and follow!

Typo tandai!

.

.

"J-Jadi kau sudah bangun dari koma, huh?"

"..."

"..."

Sialan, kenapa mulutnya malah mengeluarkan pertanyaan aneh itu?!

'Aaakh! Malu-maluiiiinnn!' Bagaimana ia bisa menatap wajah kakaknya setelah ini?! Elfreda mengusak rambutnya dengan kasar. Anak itu bahkan tidak menyadari seseorang memperhatikan gerak-geriknya sejak tadi.

"Ya," jawab Casius mengejutkan.

Elfreda yang mendengarnya tentu langsung mendongak. Mata bulatnya menatap Casius penuh tanda tanya.

'Lucu sekali,' batin Casius, sangat kontras dengan matanya yang menyorot dingin dan tanpa ekspresi.

"Be-Begitu ya."

Elfreda sangat gugup hingga ia memalingkan mata pada cangkir teh di tangannya.

"Bagaimana perasaanmu?"

"-?! Huh?" Elfreda mendongak cepat. Lagi-lagi ia terkejut.

"Kamu berusia dua belas tahun sekarang. Sebentar lagi kamu akan masuk akademi untuk belajar. Apa yang kamu rasakan? Apakah kamu sudah siap? Atau ada hal lain yang mengganggumu?"

"Oh..."

Padahal Casius mengatakan itu dengan tatapan dingin dan wajah datar, namun Elfreda justru merasakan ketulusan dan kehangatan dari kata-katanya. Semburat tipis menghiasi pipi Elfreda. Ia malu.

Jemari gadis kecil itu saling memilin. "Um... Itu, sebenarnya... aku agak takut. Temanku bilang kalau akademi itu tempat yang mengerikan."

"Mengerikan?"

"Ya! Dia bilang disana banyak orang kuat dan berkuasa. Lalu, ada juga orang-orang dari kerajaan lain. Aku... Aku takut..." Raut muka Elfreda menyendu.

"Kenapa?"

"Aku... Aku kan jahat." Bulir-bulir air menuruni pelupuk matanya begitu saja.

"Bagaimana kalau aku tidak sengaja menyinggung orang kuat? Ugh... Hiks... Aku- Aku sebenarnya juga ingin menjadi orang baik. Tapi ayah dan ibu selalu berkata agar aku menjadi diriku sendiri. Mereka tidak ingin aku berubah!"

Elfreda menutupi sebagian wajahnya dengan telapak tangan sambil terus terisak.

'Hayolooohh~ Lo bikin anak orang nangis~'

'... Sepertinya kamu sudah siap memanggil saya "abang", ya.'

'Ehem...'

Casius menghembuskan napas pelan.

Putra Bajingan Duke Adalah PsikologWhere stories live. Discover now