three

9 5 4
                                    

~Selamat membaca~
~Semoga nyaman~

"KAMU IKUT SAYA, ATAU KAMU SAYA BUNUH!!" Murka Adithama sambil menyeret Mila.

Mila yang di ancam itupun langsung saja diam tak bersuara, dan akhirnya dia menyutujui nya.

Toh kalo Mila setuju dia bakal bebas dari keluarga nya ini.

"Oke, oke aku setuju." putus Mila sambil menangis.

Sang ayah yang mendengar hal itupun langsung saja tersenyum,

BUGH.

Adithama menendang Mila sampai tersungkur tak berdaya,
"Awas kalo kamu sampai kabur." tunjuk Adithama.

Mila hanya terdiam mengapa begitu mengerikan hidupnya.

"Nanti jam 8.00 kamu harus sudah siap kita kerumah mereka." Kata terakhir yang di ucap kan adithama sebelum pergi.

Mila pergi ke kamar ia mencari cari handphone nya. Ahh ketemu.

"Halo, halo Lena gue hiks hiks gue--"

"Gue apa anjing yang bener
Jangan buat gue khawatir!"

"Gue mau dijodohin hiks hiks!"

"Hah yang bener aja, Lo terima
Dulu mungkin si cowok nya
Gak mau juga dia."

Setelah itu Mila memutus kan handphone nya, "gue gak bisa berbuat apa-apa" Mila membatin

Mila sudah siap bahkan sekarang dia lebih cantik.

Tok, tok, tok.
Suara ketukan pintu, Mila membuka pintu kamarnya.

Ternyata itu ibu Mila "Akhirnya gak ada beban keluarga lagi disini." Ucap sang ibu pada Mila.

Mila hanya menunduk, "buruan udah di tunggu di bawah." Ujanr nya pada Mila.

Mila pun turun dari lantai 2, ia bingung kemana adiknya, setelah menanyakan ternyata Delvan pergi dengan geng nya ke Amerika untuk, liburan selama dua bula.

__________________________________

Selama di perjalanan, hanya ada keheningan, tak ada orang mengobrol, bercanda, apalah itu.

Semuanya sibuk dengan kegiatan masing masing. Adithama yang tengah menyetir, Ibu Mila yang bermain handphone.

Mila hanya melamun, kenapa ia harus di jodohin padah baru SMA, kenapa harus nikah, berbagai pertanyaan di pikiran Mila datang begitu saja.

"Kita sudah sampai" tegas adithama memecah keheningan.

Adithama dan ibu Mila pun turun dari mobil, tapi Mila tak mau turun.

Adithama melihat Mila yang tak mau turun dari mobil, sontak saja ia seret tangan Mila keluar.

"Jangan ngomong macem macem di dalam!" Pelan tapi penuh penekanan.

Mereka pun mengetuk pintu rumah yang berwarna hitam itu.

"Ehh Helena, Adithama ini pasti anaknya ya?" Ucap perempuan paruh baya itu.

Mila hanya tersenyum mengangguk, "iya, Tante."

"Ehh jangan panggil Tante, tapi Mamah Selyn aja yah!" Seru nya.

Mereka pun masuk ke dalam ruang tamu yang ada didalam, "anak kamu mana Lyn." Tanya Helena.

"Lagi di kamar mandi dulu." ucapnya tersenyum hangat.

Seorang pria tampan yang seumuran dengan Mila pun keluar, Mila tercengang melihat nya.

"Gerard sini dong jangan diam di kamar mandi." Pekik sang mamah.

Gerard pun datang dan menyalami orang tua Mila, "Mila jadi Lo yang mau di jodohin sama gue!" Ucap nya.

"Owh, jadi kalian udah saling kenal, bagus kalo gitu, jadi bisa cepet cepet di nikahin." Ucap wijaya papah Gerard.

Gerard membawa Mila ke belakang, "sebetar yah. Mah, pah."

"Tolak."

Satu ucapa dari Gerard yang membuat Mila terbelalak matanya.

"Gu-Gue gak bisa." lirih Mila.

"Apa susah nya si cuman nolak doang"








You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 31 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GethaWhere stories live. Discover now