part1

742 47 7
                                    

Pagi ini langit terlihat cerah matahari bersinar menebarkan cahayanya untuk menerangi bumi,,,, sinarnya menembus jendela kamar yang sedikit terbuka namun penghuninya sama sekali tidak terusik...

Tok... Tok.. Tokk..
Ketukan pintu terdengar disertai teriakan kencang dari luar kamar..
"Phi charlie cepat bangun ini sudah siang apa kakak tidak akan kebengkel phi alan" Jeff berteriak memanggil sang kakak, tapi sepertinya sang kakak belum bangun, karna tidak ada jawaban dari sang kakak,..
"tumben sekali phi charlie belum bangun" Guman Jeff sambil beranjak pergi kedapur.

Di dalam kamar sebenarnya charlie sudah bangun, tapi ntah mengapa tubuhnya susah untuh bergerak, suara nya pun ikut tercekat ditenggorokan, badanya berkeringat dingin dan keringat membasahi tubuhnya..

"Ada apa dengan ku, rasanya badan ku sakit semua dan susah untuk bergerak, kepalaku juga pusing" Kata charlie dalam hati.

Didapur jeff masih berkutat dengan segala bahan masakan,, rutinitas setiap pagi yang wajib dia lakukan sebelum pergi kebengkel phi alan yang tak lain adalah kekasih jeff.

"Kenapa phi charlie belum bangun juga sih, apa harus aku bangunkan lagi, tidak seperti biasanya phi charlie seperti ini" Setelah bergulat dengan pikirannya sendiri jeff pun akhirnya kembali kekamar sang kakak.

"Phi charlie aku masuk ya" Triak jeff dari depan pintu kamar, tapi tidak ada jawaban,, "lebih baik aku masuk, sepertinya tidak di kunci" Jeff pun masuk kedalam kamar sang kakak, terlihat sang kakak masih didalam slimut dan sama sekali tidak terusik akan kedatangan jeff.

"Phi charlie bangun, udah siang ini, nanti phi alan akan marah jika phi datang terlambat untuk latihan, apa phi mendengarku, phi tidur seperti orang mati saja" Jeff pun merasa jengkel kepada sang kakak.

"Hmm... Aku sudah bangun, dan kau berhentilah berteriak jeff, teriakan mu membuat kepalaku semakin sakit" Charlie berkata dengan suara yang serak.

"Phi charlie, apa phi baik" Saja kenapa suaramu serak seperti orang sakit" Jeff menaruh punggung tangannya di kening charlie dan betapa terkejutnya dia mendapati badan charlie yang panas seperti terbakar.

"Ya tuhan phi charlie badanmu panas sekali seperti terbakar, kenapa phi tidak bilang kalau phi sakit"(jeff)
" Bagaimana caranya aku bilang padamu, kalau mau bergerak saja tidak bisa dan lagi tenggorokan ku rasanya sangat sakit untuk bicara, bisakah kau ambilkan aku minum jeff"(Charlie)
"Oke, tunggu sebentar aku akan ambil air sebentar"(jeef)
Jeff pun beranjak dari kamar charlie untuk mengambil air minum sekaligus mengambilkan obat untuk sang kakak.

"Lebih baik aku telfon phi alan lebih dulu jika aku dan phi charlie tidak datang kebengkel hari ini" Jeff mengambil handphone nya lalu menelfon alan.

" Hallo, jeff ada apa, apa kamu masih dirumah, tumben sekali belum datang, dan dimana charlie, kenapa dia juga belum datang, apa dia lupa jika hari ini ada latihan, ai nhu kenapa kau diam saja, apa kau mendengarku, jeff hallo" (alan)

"Apa lung sudah slesai bicara, kalau sudah biar sekarang aku yang bicara"(jeff)
"Ai nhu maaf jika aku banyak bicara, sekarang bicaralah"(alan)
"Lung alan, hari ini sepertinya aku dan phi charlie tidak akan datang kebengkel dulu, karna phi charlie sedang sakit, dia demam tinggi lung"(jeff)
"Kalau begitu aku akan segera kesana"(alan)
" Untuk apa lung alan kesini, lebih baik lung tetap di bengkel saja"(jeff)
"Diamlah aku akan berangkat sekarang"(alan)
" Baiklah lung, Hati-hati di jalan"(jeff)
"Hmm"(alan)
Pangggilan telfon pun akhirnya terputus, dan jeff jembali kekamar charlie.

" Phi charlie ini minum obat dulu, biar demam phi turun, apa phi semalam tidak bisa tidur lagi,, biasa nya phi akan demam jika malam tidak bisa tidur dan sedang banyak pikiran, apa ada sesuatu yang phi sembunyikan dariku"(jeff)
"Tidak ada yang aku sembunyikan jeff" (Charlie)
"Apa phi yakin" (Jeff)
"Hmm, dan diamlah aku ingin tidur, satu lagi, jangan bilang phi babe kalau aku sedang demam, oke" (Charlie)

Charlie pun kembali tertidur setelah meminum obat yang diberikan jeff, sedangkan jeff masih duduk di samping sang kakak, tangannya terangkat mengelus surai sang kakak dan dengan lembut ia juga mencium kening Charlie hatinya menghangat, dan jeff pun berkata "cepat sembuh phi Charlie" Lalu dia keluar dari kamar sang kakak.

Ting tong,,, suara belrumah berbunyi, jeff berjalan keruang tamu untuk membuka pintu.

Klek,, pintu terbuka menampilkan sosok lelaki jangkung nan tampan berdiri didepan pintu, siapa lagi kalau bukan lung alan, alias kekasih jeff.

"Auh lung alan, ayo masuk" (Jeff)
"Yah, trimakasih jeff" (Alan)
"Silahkan duduk lung, aku akan ambilkan minum, ingin minum apa" (Jeff)
"Terserah kamu saja" (Alan)
Okhe

Jeff pergi kedapur mengambil kan minum untuk alan,, tak lama dia kembali keruang tamu dengan membawa Secangkir kopi untuk sang kekasih. "Lung, ini aku buatkan kopi untukmu, minumlah" (Jeff)
"Terimakasih jeff" (Alan)
"Sama-sama lung" (Jeff)
"Bagaimana keadaan charlie, apa dia masih demam" (alan)
"Tadi sudah minum obat, tapi belum ku lihat lagi apa masih demam atau tidak, aku akan melihatnya dulu, lung tunggu sebentar" (Jeff)
"Ai nhu, boleh aku ikut melihat charlie" (Alan)
"Tentu saja boleh lung, kenapa tidak, ayo ikut aku" (Jeff)
Jeff pun berjalan lebih dulu dengan menggandeng tangan alan yang mengekori di belakangnya.

Klek,,, pintu kamar terbuka lalu jeff dan alan pun masuk kekamar charlie, jeff melihat charlie yang tidur tetap diposisi awal, tanpa mengubah posisi tidurnya, jeff terheran dan lalu mendekat, tangannya bergerah untuk membangunkan sang kakak, betapa terkejutnya jeff, ternyata sang kakak pingsan dan hidungnya mimisan, jeff panik dan hampir menangis.

"Lung alan phi charlie kenapa, tolong bawa phi charlie kerumah sakit lung, tolong kumohon" (Jeff)
"Nhu tenanglah charlie pasti baik-baik saja, sekarang ayo kita bawa kerumah sakit" (Alan)
Alan mengangkat tubuh charlie dan segera membawanya masuk kedalam mobil, jeff duduk dikursi belakang dan charlie ditidurkan di pangkuan jeff, alan segera mengemudikan mobilnya menuju kerumah sakit.

Dilain tempat ada seseorang yang sedang menunggu kedatangan sang kekasih, karna mereka sudah berjanji akan latihan bersama, siapa lagi kalau bukan phi babe kekasih charlie, tapi nyatanya sang kekasih tidak datang bahkan chat dan telfon juga tidak terbalas.

"Hah, sebenarnya kamu ini kemana sih, bukannya udah janji mau latihan malah hilang ntah kemana, mengabari ku saja tidak" Babe mengeluh karna charlie tidak memberi kabar untuk nya, karna tidak seperti biasanya charlie pergi tanpa memberitahu babe.
"Phi babe, apa yang sedang kau lakukan, kenapa disini sendiri, dimana charlie aku belum melihatnya sejak pagi" (Dean)
"Ai shia dean, apa kau ingin mati, suka sekali mengagetkan orang" (Babe)
"Oeh phi jangan salahkan aku, tapi phi babe yang melamun jadinya kaget" (Dean)
"Apa kau tidak bisa diam" Babe melirik dean dengan tatapan tajam seperti harimau yang ingin menerkam mangsanya, sedangkan yang dilirik bergidik ngeri melihat babe yang kadang Emosionalnya minta ampun.

"Phi babe, sebenarnya ada masalah apa, kenapa sendirian disini" (Dean)
"Tidak apa dean, aku hanya sedang menunggu charlie, dia sudah berjanji akan datang untuk latihan bersama, tapi sampai sekarang hpnya malah tidak bisa di hubungi" Jawab babe frustasi
"Memangnya phi babe belum tahu kalau charlie masuk rumah sakit, tadi aku mendapat telfon dari phi alan, bahwa dia minta tolong padaku untuk menjaga bengkel karna dia mengantar charlie kerumah sakit dengan jeff" Seketika dean membungkam mulut nya sendiri, dia baru sadar kalau mulutnya keceplosan, padahal alan sudah bilang untuk tidak memberi tau babe masalah ini.

~


~



~



~



Test ombak 🤣🤣
Kalau ada yank baca lanjut, klau nggak ya tetep lanjut 😝😝

SelfishnessWhere stories live. Discover now