¹³

3.8K 240 24
                                    

VOTE DULU , KOMEN JUGA JAN LUPA

happy reading

setelah mendapatkan hukuman , reynan di bawa ke rumah sakit oleh samuel karna melihat jumlah darah yang mengalir banyak

dan benar saja , sesampainya di rumah sakit reynan harus mendapatkan empat kantong darah.

pria manis itu tertidur di hospital bed dengan wajah yang pucat bahkan kulitnya dingin

suara monitor jantung seakan menjadi lagu tidur yang membuat reynan terbawa alunan mimpi semakin jauh

cklek~

"bagaimana keadaan nya ?"

"cukup baik pak.. namun masih harus menghabiskan satu kantung darah dan satu infus lagi setelah itu baru pasien kemungkinan bisa sadar"

samuel mengangguk kecil
"..apa ada luka serius di bagian kepala nya?"

"karena benturan keras itu , bagian samping kepala saudara reynan mengalami goresan dan sedikit luka hal itu yang membuat saudara reynan kehilangan banyak darah''

"terimakasih dok.. kau boleh pergi"

dokter lelaki itu mengangguk
"saya permisi dulu ya pak.. kalau butuh apa apa silahkan pencet bel panggil"

"ya" balas samuel singkat

samuel berdiri dari ambang pintu melihat tubuh reynan yang masih tertidur lemas tak berdaya , ia memejamkan matanya

'saya terlalu berlebihan waktu itu , maaf'

setelah nya ia berjalan mendekati reynan , samuel duduk tepat disamping ranjang reynan

menggenggam tangan mungil itu dengan erat sembari mencium nya sesekali

ia menatap wajah reynan dengan perasaan bersalah , wajah yang biasanya ceria dan penuh senyuman kini tergantikan dengan rona pucat

"cepat lah sadar , saya minta maaf atas semuanya"

***

sudah lebih dari tujuh Minggu reynan masih belum sadar , ia bahkan sudah menghabiskan banyak infus dan banyak kantong darah

bahkan monitor jantung (?) yang ada disampingnya semakin berbunyi pelan

samuel merutuki perbuataan nya waktu itu , ia bahkan menyerahkan urusan kantor pada sekertaris nya sepenuhnya hingga istri nya sadar

cklek~

samuel berdiri dan berjalan kearah dokter yang baru saja keluar setelah memeriksa keadaan reynan

"bagaimana kondisi nya ? dia baik baik saja kan ?"

dokter itu menggeleng kecil, menghala nafasnya dengan sedikit berat "jika selama dua hari saudara reynan masih belum sadar.. maka resiko kematian benar benar tidak bisa dihindari lagi.. saya permisi"

badan samuel semuanya menegang
"....nggak , nggak mungkin"

samuel berlari kecil masuk kedalam kamar rawat reynan , tubuh istrinya itu benar benar kurus

pipi gembilnya bahkan terlihat tirus , wajahnya bahkan lebih pucat dari hari hari sebelumnya

samuel memeluk tubuh ringkih itu , memeluknya erat bahkan tak tersadar ia meneteskan air matanya

Forced matchmaking END✓Where stories live. Discover now