Perfect character [Transmigrasi] [END] II PROSES REVISI

39.berpikir

Aretha zelycia Agatha arkatama,gadis yang bagitu amat misterius?

Akan kah mereka membongkar identitas Aretha?petunjuk yang di berikan malah membuat mereka semakin pusing.

"Aghhh...semaleman gw gak bisa tidur karena mikirin identitas asli Aretha" frustasi Andrew.

Oh iya,sekolah di liburkan dua hari yang berarti camping juga di undur, pihak sekolah akan merenovasi terlebih dahulu sekolah,apa lagi di kantin

Dan Sekarang kita sedang ada di base camp ALASKA,hanya inti ALASKA saja, karena Aretha dkk tidak tahu sedang apa.

"Sama,gw juga penasaran,apalagi sama nama nama pahlawan yang sudah legenda itu"sahut kaisar mengacak rambut nya.

"Gw juga kali,gw gak nyangka primadona sekolah yang begitu di kagumi banyak orang akan semisterius begini,karena yang gw lihat selama ini Aretha hanya seorang gadis biasa,hanya mempunyai kelebihan yaitu sempurna" timpal Malik dan di angguki setuju oleh mereka.

"Sebelum nya gw gak pernah sepenasaran ini sama hidup orang,ini pertama kalinya"sahur kalandra dengan otak yang berpikir keras.

"Apa nama pahlawan pahlawan itu dia" tebak mahessa membuat mereka terdiam.

"Jadi maksud lo Aretha transmigrasi beberapa kali gitu?dan selama ini dia lah yang selalu menyelamat kan bumi dalam raga yang berbeda"jelas kaisar dan diangguki oleh mahessa.

"Bisa saja kan,karena kalau bukan itu apa lagi"sahut Mahendra.

"Kalau gitu ayo ke rumah Lo kita bicarakan ini sama Aretha"

"Gw udah di sini"sahut seseorang,saat mereka menoleh mereka melihat Aretha dkk dengan nafas ngos ngosan lalu mereka ikut duduk.

"Kenapa kalian?kaya udah di kejar setan aja"ejek andrew.

"Hoshhh...hosshh...tadi kita niat nya mau ke rumah Aretha tapi di tengah jalan kita di kejar anjing jadi kita ngebut ke sini karena lumayan deket,nah pas mau masuk ke sini kita liat ada orang gila dan orgil itu ngejar kita"jelas Rachel membuat mereka menahan tawa mereka.

Tawa mereka terhenti di ganti dengan wajah serius membuat Aretha dkk bingung.

"Kita...mau bicarain tentang yang kemarin,nama nama pahlawan"ucap mahessa memandang Aretha serius begitu pun dengan yang lain bahkan sahabat Aretha.

Dalam hati Aretha gugup tak ayal ia mengangguk ragu