17. Main Air

2.5K 336 186
                                    

Hai, balik lagi sama LANAZWA.

Mungkin di part ini banyak typo, jadi tolong tandai mana yang typo, ya.

Jangan lupa vote, komen sebanyak-banyaknya!!!

Boleh aku targetin lagi ya, untuk part selanjutnya 300 vote dan 400 komen

(HAPPY READING)

Sepertinya tidur Azka dan Azkia sangat nyenyak, buktinya sudah mulai sore kedua bocah kembar itu masih terlelap dalam tidur mereka. Nazwa masuk ke dalam kamar, wanita itu tersenyum tipis kala melihat posisi kedua anaknya yang tak lagi beraturan. Nazwa berjalan untuk membuka jendela lalu kembali berjalan menuju kasur untuk membangunkan kedua anaknya.

Ia usap keringat yang membasahi wajah Azkia dan ia singkirkan selimut yang membungkus tubuh anaknya itu. "Kia, ayo bangun sayang," Nazwa berucap sambil menekan-nekan pipi Azkia. "Abang, ayo bangun yuk, katanya mau main air," lanjutnya kepada sang putra.

Perlahan mata Azka yang tadi tertutup kini mulai terbuka, anak laki-laki itu lang duduk dan melihat-lihat sekitarnya. Dengan mata yang masih susah terbuka, ia berjalan menuju sang Ummah dan memeluknya erat dengan menenggelamkan wajahnya dileher Ummah nya itu.

"Mah antuk," lirihnya dengan tangan yang memeluk erat sang ummah.

"Buka dulu matanya sayang, kan tadi katanya mau main air di pantai," ujar Nazwa seraya mengusap punggung kecil anaknya itu.

"Kia belum bangun?" tanya Azka.

"Belum, abang bangunin gih!"

Azka menggelengkan kepalanya tanda tak mau, enggan memaksa akhirnya Nazwa memilih untuk mengambil boneka kelinci yang Azkia peluk. Tak butuh waktu lama untuk anak kecil itu bangun, Azkia langsung terbangun kala merasakan ada yang kurang dalam tidurnya. Anak perempuan itu menatap Nazwa yang tengah menatapnya lembut, kepalanya tertoreh kesana-kemari mencari benda kesayangannya itu.

"Mah kinci Kia ilang," adunya kepada sang Ummah dengan suara serak.

"Enggak hilang kok, ada di Ummah nih," ujar Nazwa sambil menunjukkan boneka yang tadi Azkia cari.

Wajah paniknya berubah menjadi senang, Azkia berjalan menuju Ummah nya dan mengambil boneka kesayangannya itu. Kepala bocah perempuan itu menoleh ke arah Azka yang tengah memeluk Nazwa, ia miringkan kepalanya guna melihat sedang apa kembarannya itu. "Abang macih bobo," ujarnya.

"Abang ayo cuci muka dulu, nanti ditinggal Baba loh."

"Mau mana Mah?" tanya Azkia.

"Kan mau main air, Kia ikut?"

"Itut."

"Yaudah ayo kita cuci muka dulu," ajak Nazwa.

Azka sudah sepenuhnya membuka matanya, kini Nazwa membawa si kembar menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Di dalam kamar mandi kedua bocah kembar itu sangat rusuh, mereka sibuk memainkan air hingga baju yang mereka pakai basah kuyup. Mau tak mau kini mereka harus mandi, selama mandi pun mereka sangat aktif yang membuat Nazwa sedikit kesusahan.

Dan setelah banyaknya drama di kamar mandi tadi mereka selesai dengan ritual mandi dadakan itu, bibir mungil kedua bergetar karena kedinginan. Nazwa bergegas mencari baju untuk si kembar, setelah dapat keduanya langsung memakai baju masing-masing dengan bibir yang masih bergetar itu.

Di luar Maulana tengah berbincang dengan seseorang, pemilik penginapan yang ia sewa lebih tepatnya. Sudah hampir tiga puluh menit lamanya mereka mengobrol saat setelah ia dan sang istri selesai sholat ashar, kini obrolan itu masih berlanjut entah sampai kapan.

LANAZWA : Let's Start A New story (SEGERA TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang