My Possessive Brother's

440 39 1
                                    

---

Di sebuah kota kecil yang tenang, hiduplah empat bersaudara: Sing, Davin, Leo dan bungsu mereka yaitu Zayyan. Sing, Leo dan Davin adalah kakak laki-laki yang tampan, tangguh, dan posesif terhadap adik bungsunya, Zayyan. Meskipun Zayyan juga laki-laki tapi wajah Zayyan cenderung cantik dan manis kebalikan dari wajah kakak-kakaknya. Namun, di balik ketegangan dan perlindungan yang mereka tunjukkan, tersembunyi rahasia dan konflik yang menguji kekuatan ikatan keluarga mereka.

Zayyan tumbuh dengan kasih sayang kakaknya, orang tua mereka telah meninggal karena kecelakaan tunggal sewaktu Zayyan masih berumur 3 tahun. Maka dari situlah Zayyan selalu bergantung dengan kakaknya. Kakak Zayyan sangat menyayangi si bungsu mereka. Mereka rela berkorban apapun demi kebahagiaan si bungsu, mereka juga tidak segan-segan untuk mengahancurkan siapapun yang mencoba menyakiti adiknya itu.

---

Hari itu, di rumah keluarga Won, suasana tegang terasa begitu kental. Sing, kakak tertua keluarga, duduk di meja makan dengan wajah serius. Davin dan Leo juga terlihat gelisah.

"Kita perlu bicara tentang Zayyan," ucap Sing, suaranya tenang namun tegas.

Davin mengangguk setuju. "Dia semakin terlibat dengan pergaulan yang tidak kita setujui."

Leo menggigit bibirnya. "Kita harus melindunginya. Dia masih terlalu muda untuk menghadapi dunia luar yang kejam."

Zayyan, adik bungsu mereka, masuk ke ruangan dengan senyum cerah di wajahnya. "Ada yang terjadi?"

Mereka bertiga berbalik, memandang Zayyan dengan ekspresi yang sulit dipahami.

"Zay, kami khawatir tentangmu," ucap Sing dengan lembut.

Zayyan mengangkat sebelah alisnya. "Apa yang kakak bicarakan?"

Davin mengambil napas dalam-dalam. "Kami tidak ingin kamu terluka, Zay. Kamu harus berhati-hati dengan siapa kamu bergaul."

Zayyan merasa terkejut. "Kakak berpikir ajay tidak bisa menjaga diri sendiri gitu?" Ucap Zayyan sambil menyilangkan kedua tangannya di dada dengan cemberut

Leo menggeleng. "Bukan begitu maksud kami, Ajay. Kami hanya ingin yang terbaik untukmu."

Zayyan menatap kakak-kakaknya dengan tatapan tajam. "Kalian terlalu protektif. Aku bisa mengurus diriku sendiri."

Setelah mengatakan itu Zayyan berlari menuju kamarnya. Sampai kamarnya dia langsung mengunci pintunya dan merebahkan tubuhnya ke kasur king sizenya. Terdengar suara isakan dari Zayyan. Yaa Zayyan menangis, selalu seperti ini setiap kali kakaknya terlalu over possesive ke dia maka dia akan menangis karena dia tidak punya kebebasan akibat kekangan dari kakaknya. Zayyan ingin sekali bisa hidup bebas seperti temannya yang lain namun dia rasa semuanya itu mustahil.

---

Di suatu hari yang cerah, Zayyan berangkat ke kampus diantar kakaknya davin. Setelah sampai kampus, Zayyan langsung berlari menuju kelasnya karena kelasnya sudah mulai dan dipastikan Zayyan telat. Ketika sedang berlari Zayyan tiba-tiba menabrak punggung seseorang dan setelah mendongak, sepasang mata mereka saling bertatapan yang membuat hati Zayyan berdebar kencang. Namanya adalah Lex, seorang pria muda yang penuh dengan pesona dan misteri.

"Hi, apakah kamu baik-baik saja" tanya pria itu khawatir

"Ahh i-iya, maafkan aku. Sungguh aku tidak sengaja aku sedang buru-buru masuk kelasku" ucap Zayyan dengan raut muka bersalah

"Tidak apa-apa, lain kali kamu harus berhati-hati agar tidak jatuh dan terluka" ucap pria itu dengan tersenyum

"Baiklah, kalau begitu maaf dan terimakasih aaa"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Short Story Of Zayyan<->Where stories live. Discover now