07. Semesta mencintainya.

313 27 8
                                    

"Apa yang kamu cari dari Semesta? Ketenaran? Kekayaan? Atau apa, Rayyas?!"

Sudah seminggu pasca pertunangan antara Samudra dan Rayyas digelarㅡSudah selama itu pula Semesta berani memosting tentang submissive Binarloka di akun sosial media pribadinya yang mana membuat publik cukup memberi respon heboh dengan berbagai pertanyaan menghampiri kolom komentar posting Semesta.

"Kayaknya gue gak perlu perjelas lagi, bahkan lo pasti udah tau." Sengit Rayyas sembari menatap nyalang dominan Adirthama yang saat ini berdiri di hadapannya dengan acuh, "Semesta itu sempurna.. jauh lebih sempurna dari lo setelah gue tahu segalanya tentang lo, Sam." Lanjutnya dengan sengaja.

Samudra menaikkan satu alisnya, "Oh ya? Dia sempurna?"

Rayyas mengangguk yakin, "Lebih dari lo yang selama ini selalu dapet sanjungan menantu idaman dari publik."

"Rayyas, aku masih berpikir tentang bagaimana bisa kamu menyebut Semesta sempurna?"

"Lo gak akan bisa berpikir dengan otak lo yang selalu berpikir kotor, Sam." Sarkas Rayyas yang semakin menatap nyalang ke arah Samudra, "Gue gak pernah menyangka lo bakal ngelakuin hal menjijikan."

Samudra menghela nafas acuh, "Aku tidak pernah memintamu untuk mencari tahu lebih banyak tentangku."

"Lo iblis, Sam."

"Aku mengakuinya."

Rayyas mengacak surainya, "Ayo batalin pernikahanㅡAkh!" Ia menahan tangan Samudra yang detik ini menarik bahkan menggenggam erat lengannya.

"Jangan pernah berani melakukan itu atau aku tidak akan segan-segan menghancurkan perusahaan Ayahmu, ingat itu."

"Sam.."

"jangan pernah membuat Bubuku kecewa hanya karena keputusan tanpa alasan yang kamu miliki, Rayyas." Tekan Samudra sebelum menghempas lengan RayyasㅡMembuat submissive itu sampai terjatuh ke lantai karena dorongannya, "Jalani saja apa yang akan terjadi di kemudian hari dan jangan banyak mengeluh." Setelah itu Samudra pergi keluar dari kamar.

"Samudra sialan!" Desis Rayyas sebelum bangkit dari jatuhnya, "Gue gak menyangka dia bisa bersikap kasar seperti ini.." Lirih Rayyas yang kini membenahi ranjangnya yang cukup berantakan dan kotor akibat ulah Samudra dan dirinya selama semalaman, "Tapi gue suka kalau dia sekasar itu."

Ya, make loveㅡMemang apalagi yang akan dilakukan submissive dan dominan jika berada di satu ruangan yang sama..? Terlebih ruangan itu adalah kamar?

Rayyas tidak memiliki banyak penyesalan saat dirinya memang harus bertunangan dengan Samudra bukan Semesta yang mana dominan bungsu Adirthama itu justru datang ke acara pertunangannya bersama seorang submissive yang pernah Rayyas hina.

Rayyas sedikit marah saat acara pertunangannya berlangsung, ia marah karena melihat Semesta berlaku sangat lembut dan manis pada submissive cacat yang sekarang ia sudah mengetahui nama submissive ituㅡWasa Binarloka; submissive yang manis dan cantikㅡRayyas tidak menyangkal itu dan pantas saja jika Semesta memilih Wasa daripada dirinya.

Drtt.. Drtt.. Drtt..

Rayyas tersentak kaget sebelum meraih ponselnya yang bergetar dengan tampilan layar menampilkan kontak dari sosok yang baru saja ia pikirkan, "Halo?"

"Kak Rayyas? Ini Asa."

"Iya, Asa.. ada apa?"

"Hari ini kakak bisa datang ke rumah Kak Semesta? Aku mau masak banyak karena hari ini lagu kolaborasinya Kak Semesta rilis! Kita harus merayakan itu kan?"

Rayyas tertawa pelan, lucu sekali submissive calon adik iparnya itu. "Iya, aku kosong. Jam berapa kamu masak?"

"Jam.. makan malam?"

"Ini masih pagi, Asa.." Sungut Rayyas yang tidak habis pikir dengan pengaturan acara Wasa.

"Aku hanya ingin memastikan Kakak bisa atau tidak, salah?"

"Kamu gak salah. Iya, aku kosong.. nanti sekitar jam 6 aku dan Sam pergi ke rumahmu. Tapi.. kamu mengundang siapa saja selain aku dan Sam?" Tanya Rayyas.

"Teman-teman kolaborasi Kak Semesta.."

Rayyas mengangguk-angguk, "Oh.. baiklah."

Kedua submissive itu terus berbincang sampai-sampai mengabaikan dominan yang padahal detik itu juga berada di ambang pintu kamarㅡRayyas mengabaikan Samudra, membuat tunangannya itu semakin kesal karena diabaikan setelah dibuat marah karena Rayyas menyebutkan nama Semesta dan waktu yang sama pula Wasa yang mengabaikan keberadaan Semesta yang saat ini sudah duduk di hadapannya dengan ekspresi memelas.

"Asa."

Wasa mengrenyit sembari menatap aneh sang dominan, "Aku tutup dulu ya.. Kak? Sampai jumpa malam nanti." Pamitnya sebelum menutup panggilan dan meletakan ponselnya di atas meja nakas yang terletak di samping ranjangㅡSetelah itu Wasa menatap Semesta, "Apa?"

"Aku mencintaimu di setiap dan luas seluruh alam semesta yang ada, Asa."

"Ngga boleh, Kak.. kasihan sama orang yang suka aku di semesta lain." Balas Wasa dengan tawa renyahnya guna mengalihkan rasa malu bahkan rona merah yang menyebar pada wajahnya akibat pernyataan dari sang dominan.

"Gak ada kasihan-kasihanan. Pokoknya kamu punya aku, cuma punyaku." Pertegas Semesta yang tanpa meminta izin langsung memeluk Wasa sampai punggung submissivenya itu terbentur headboard ranjang yang untungnya tidak keras.

Wasa mengusap lembut surai kecoklatan milik Semesta, "Kakak itu dominan sempurna yang sejauh ini sudah mau menerimakuㅡ"

"Sejauh ini? Tidak, aku akan menerima kamu selamanya.. oh ya, aku bukan dominan yang sempurna tetapi akan aku usahakan menjadi dominan sempurna agar bisa bersanding selamanya bersama seseorang yang lebih dari kata sempurna, sangat." Koreksi Semesta yang kini melepaskan pelukannya dari Wasa dan membenarkan posisi duduknya untuk menghadap Wasa sepenuhnya, "Asa."

Wasa melempar senyumnya, "Ya?" Pipinya sudah merah karena perkataan Semesta.

Semesta meraih kedua telapak tangan Wasa yang kemudian ia cium, "Ayo kita menikah setelah kamu legal."

Berakhir sudah kisah ini, semua orang harus sadar bahwasanya standar sempurna tidak berpatok pada satu orang, melainkan mereka semua sempurna dalam versi masing-masing dan mereka pun tidak akan luput dari kekurangan yang dimiliki, entah kekurangan fisik atau attitude.

T A M A T

T A M A T

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
15. Perfect ㅡsyongnen verWhere stories live. Discover now