16🥀

1K 84 27
                                    

Panjang cuy!! Maap kalo ada typo.

1500 word!!

-o00o-

Junghwan berdiri di sebelah makam yang baru. Bisa kalian tebak makam siapa?

Menatap nya dengan penuh kesedihan dan bisa dilihat dari mata nya junghwan seperti tidak mempunyai kehidupan.

Junghwan berjongkok, mengusap batu nisan yang terukir nama 'Yoshinori So' dengan lembut, kemudian tersenyum tipis.

"Maafin junghwan .." linang air mata mulai banjir di pipi junghwan, mengingat kejadian kemarin yang junghwan lihat dengan mata dan kepala junghwan sendiri, di depan nya kejadian itu berlangsung.

Flashback on

Junghwan menoleh saat terdapat suara yang tidak asing memanggil namanya, tepat pada saat itu suara tabrakan dari mobil truk terjadi.

Yoshi terlempar jauh dari tempat kejadian, karena sang sopir mengendarai mobil nya dengan kecepatan yang tinggi dan juga keadaan sopir yang sudah kelelahan.

Darah mengalir deras dibagian atas telinga dan hidung yang berdarah juga. Darah mengotori baju kodok nya yang berwarna biru dan putih itu.

"YOSHII!!" Jeongwoo dan junghwan berteriak bersamaan dan segera berlari ke arah yoshi yang terkapar tak berdaya di tanah.

Bagai tersambar petir disiang hari, junghwan merasakan lemas dan tak berdaya saat itu.

"Yoshi! Yoshi!! Bangunn!" Jeongwo menepuk-nepuk pipi yoshi sedikit keras, berharap sang empu menanggapi tepukan jeongwoo, tetapi nihil.

"Yoshi sayang .. bangun .. jangan bercanda yaa, bangun ayoo .." junghwan membawa yoshi keatas paha junghwan dan memeriksa pergelangan tangan yoshi mengecek apakah masih ada detak nadi atau tidak, tetapi tidak.

Kemudia beralih ke bagian leher, memeriksa nya apakah ada detak juga atau tidak, dan ya bisa dibilang tidak ada.

Sopir, sang pelaku yang tidak sengaja menabrak yoshi segera turun dari mobil dan menghampiri yoshi, Jeongwoo dan junghwan.

"Maaf, maaf kan saya, saya tidak sengaja, karena lampu hijau saya berniat untuk melajukan mobilnya, t-tetapi malah ada orang berlari. Maaf kam saya tuan" sopir itu membungkukkan badannya berkali-kali, merasa bersalah atas semua yang ia lakukan.

"Saya akan ganti-"

"Tidak usah pak, biar kami saja yang urus" junghwan menyela, kemudian menyuruh sopir itu untuk pergi.

"Woo, lo tunggu disini bentar gue mau ambil mobil" junghwan segera berlari ke arah parkiran mobil yang tak jauh dari sana.

.

"Maaf tuan, tiger hybrid ini tidak bisa kami selamatkan, kami sudah menggunakan cara apapun tetapi nihil. Maaf kam kami, kami permisi" dokter hybrid itu meninggalkan jeongwoo dan junghwan yang berdiri dengan lemas di depan ruangan berwarna putih itu.

Flashback off

"Maaf sayang .. junghwan ga bisa jaga kamu dengan baik .." junghwan terisak dan memeluk makam itu.

Soal jeongwoo .. jeongwoo mengurung diri kamar, dia merasa bersalah karena telah mengajak yoshi keluar untuk membeli makanan, andai saja dia tidak mengajak yoshi pasti yoshi tidak akan seperti ini.

Jeongwoo marah dengan diri nya sendiri, jeongwoo bahkan tidak mau berbicara dengan siapapun setelah kejadian itu terjadi, mengurung diri dan tidak makan sama sekali.

Travis sudah beberapa kali membujuk jeongwoo untuk makan dan mempercayai jika bukan jeongwoo tak bersalah.

Bahkan jeongwoo tidak menghadiri acara pemakaman yoshi.

Secret In The Hill || Hwanshi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang