Bab 1

1.7K 84 0
                                    

Di sebuah rumah yang megah terdapat seorang remaja yang sedang tertidur pulas di atas kasurnya. Namun tiba tiba ia dikejutkan oleh teriakan sang bunda yang membawa panci legendnya.

"prank prank prank"

"Oline, kamu mau bangun atau kepala kamu benjol" Ancam sang bunda. Ya remaja tersebut bernama Oline Manuel Baskara atau sering dipanggil Oline.

Oline yang mendengar ancaman sang bunda pun langsung membuka matanya.

"Iya iya bun ini udah bangun kok" Ucapnya lemas.

"Mandi, terus sarapan, bunda mau bangunin adek kamu dulu" Ucap sang bunda lalu pergi meninggalkan Oline.

"HAH UDAH JAM TUJUH" Pekik Oline kanget, pasalnya ini hari pertamanya sekolah setelah beberapa minggu libur, kemudian ia langsung cepat cepat turun dari atas kasurnya untuk membersihkan badan.

Saat selesai mandi Oline pun turun ke lantai bawah untuk pamit kepada orang tuanya.

*fyi rumah Oline tiga tingkat ya karena kakaknya banyak tapi mereka udah tinggal sama suami dan anak masing masing, jadi tinggal orangtua Oline, Oline, Ribka dan para pekerja dirumahnya

"Bun Oline beli sarapan dikantin aja ya nanti, soalnya Oline udah mau telat" Ucap Oline tergesa gesa dan langsung pergi meninggalkan mereka.

"TUNGGUIN ADEK KAMU OLINE" Pekik sang bunda.

"IYA BUN" Ucap Oline.

"Mana sih si Ribka lama banget" Gumam Oline didalam mobil dan tak lama kemudian Ribka datang.

"Brakk"

"Maaf ya kak lama" Ucap Ribka dan hanya terdengar helaan nafas dari Oline.

Melihat Ribka yang sudah berada di sampingnya ia pun langsung melajukan mobil miliknya agar cepat sampai.

Disepanjang jalan hanya ada keheningan diantara mereka lalu Ribka langsung memecahkan keheningan itu dengan mengajak berbicara kakaknya ini.

"Kak, gua takut ga ada temen disekolah nanti. Terus kalo nanti gua dibully gimana?" Tanyanya pada Oline karena Ribka baru menaiki kelas sepuluh SMA, lalu Oline melirik sekilas wajah adiknya.

"Halah preman kayak lo takut dibully?, yang ada lo yang ngebully mereka ya rib" Ucap Oline.

Ribka yang tak terima dikatakan seperti itu pun langsung memukul lengan Oline.

"Apa apaan, cantik gini dibilang preman" Ucap Ribka.

"Aduh, kok lo mukul mukul sih, gua turunin lo dipinggir jalan mau" Ucap Oline menakut nakuti.

"Turunin aja kalo berani, nanti gua aduin ke bunda sama ayah biar uang jajan lo dipotong" Ancam Ribka, Oline yang mendengar itu pun terdiam.

Setelah beberapa saat pun mereka akhirnya sampai disekolah. Oline pun langsung memarkirkan mobilnya di tempat parkir sekolahnya karena tempat parkir sekolah Oline berada diluar gerebang sekolahnya.Oline sudah menduga pasti mereka akan telat dan dugaannya benar, mereka telat. Oline melihat gerebang sekolah mereka telah di kunci

"Aduh rib kita telat nih, lo kelamaan sih tadi" Ucapnya pada Ribka.

"Udah deh lo jangan nuduh nuduh seakan akan gua yang salah ya kak, lo tadi aja bangun telat" Omel Ribka.

Oline hanya diam menanggapi ucapan adiknya itu, karena apa yang diucapkan Ribka benar. Lalu ia berjalan menuju gerebang sekolahnya dan diikuti oleh Ribka dibelakangnya.

indecisive (orine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang