Part 1

672 51 4
                                    

Dulu aku sering bertanya pada ayahku.....

"Ayah, kenapa aku dan Jeno berbeda dengan mu? Bukankah kita sama-sama seorang laki-laki tapi kenapa aku dan Jeno teridentifikasi sebagai Omega? Bukankah seharusnya aku dan Jeno sama sepertimu menjadi seorang Alpha?" Tanya seorang pemuda berusia 17 tahun pada sang ayah.

"Kenapa kau bertanya itu? Apa ada yang menghinamu?" Tanya sang ayah pada putranya.

"Tidak ada, hanya saja aku ingin menjadi alpha sama seperti mu, bisa kuat dan bisa melindungi Jeno, Taeyong-hyung dan ibu" jawab pemuda itu.

Sang ayah yang mendengar jawaban putranya hanya terkekeh dan mengacak-acak rambut pemuda itu dengan gemas.

"Mulai sekali keinginan mu, nak. Tapi mau bagaimanapun jika kau sudah terindentifikasi sebagai Omega kau harus menerimanya dan tidak bisa mengelak dengan takdir itu, kau tahu kita memiliki 4 kepribadian yaitu; Alpha, Beta, Gamma dan Omega. Sejujurnya masih ada 3 kepribadian lagi namun jarang ada di diri orang lain, lagipula menjadi Omega tidak seburuk itu" jelas sang ayah.

By the way,Alpha memegang posisi tertinggi dalam status. Beta menempati posisi tertinggi kedua, sedangkan Gamma menempati posisi ketiga. Omega termasuk yang terendah dalam kelompoknya


"Tapi aku tidak ingin menjadi Omega, Omega itu tingkat terendah" jawab pemuda itu.

"Markeu, kita sebagai manusia tidak bisa mengelak keinginan Tuhan, jadi kita harus bersyukur atas apa yang sudah di berikan oleh tuhan pada kita, jadi terimalah dengan sepenuh hati, terimalah jika kau, Taeyong dan Jeno adalah seorang Omega, jangan jadikan status itu sebagai penghalang kehidupan kalian, tunjukkan pada dunia jika Omega tidak seburuk itu" ucap sang ayah meyakinkan.

"Bagaimana jika ada orang yang memanfaatkan kami?" Tanya Mark pada sang ayah.

"Jika itu terjadi, kau tidak bisa melindungi diri dan mudah terpengaruh oleh perkataan orang lain, percaya pada dirimu sendiri jika kau tidak akan bisa dimanfaatkan oleh para Alpha diluar sana" jawab sang ayah dengan tegas.

Aku yang mendengar penjelasan ayah dari awal hanya bisa termenung dan mulai menerima dengan identitas baruku.

Namun, momen itu adalah momen terakhir ku berbicara empat mata dengan ayahku, karena dua hari setelahnya ayah dan ibuku mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat.

Kenalkan namaku Hwang Mark, aku tinggal di kost-kostan kecil dan kumuh bersama adikku yang bernama Hwang Jeno, sejujurnya kami memiliki kakak laki-laki yang bernama Hwang Taeyong, namun dia sudah menikah dengan pria bermarga Jung. By the way, jika kalian penasaran kenapa aku dan Jeno lebih memilih tinggal di kost-kostan kecil dan kumuh, ya karena kami hanya orang miskin. Setelah kepergian kedua orang tua kami restoran keluarga kami mengalami kebangkrutan dan yah... Inilah akhirnya, and kenapa kami tidak tinggal bersama kakak kami, alasannya adalah kami tidak ingin merepotkan mereka lagipula aku dan Jeno sudah dewasa dan bisa mencari pekerjaan sendiri.

Ngomong-ngomong keluarga yang bermarga Hwang hanya tersisa, aku, Jeno dan Taeyong-hyung.



°°°°°


"Markeu ini kesempatan kita untuk bertahan hidup, ayo kita ikut Taeyong-hyung ke Incheon Korea" rengek Jeno yang berusaha membujuk Mark agar setuju tinggal bersama Taeyong dan suaminya.

I Fell in Love With My Boss?    Where stories live. Discover now