²¹

3.6K 203 19
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA ‼️
happy reading

wushhh..

udara sejuk masuk kedalam sweater putih yang reynan pakai, seminggu setelah kejadian kecelakaan itu reynan semakin di awasi oleh pram

pram selalu membantu pria manis tersebut, bahkan disaat Pram sedang banyak masalah

hari ini toko bunga milik reynan sedang kedatangan banyak pembeli, ia sedikit kewelahan karena harus membungkus buket yang cukup banyak

"kak.. tulip nya satu berapa ya?" tanya seorang pemuda berseragam sma dengan membawa satu tulip ditangan nya

reynan tersenyum
"enam puluh ribu.."

pemuda yang tadi nampak terdiam lalu tersenyum ke arah reynan
"ada yang di bawah lima puluh nggak kak?" tanya nya pelan

"kamu mau memberikan tulip itu ke siapa?"

"buat ibu kak, sewaktu hidup ibu sering minta dibelikan tulip.. tapi nggak pernah aku beliin.. dan kata ibu, kalo dia meninggal minta dikasih tulip kak" jelas pemuda itu yang tak sadar air matanya menetes saat bercerita

hati reynan sedikit tersentuh, ia kembali tersenyum lalu mengambil buket tulip yang lumayan besar
"ini.. beri ini untuk ibu mu, bayar saja dua puluh ribu"

pemuda itu membelalakkan matanya
"jangan gini kak.. eum gimana kalo saya bantuin kakak jaga toko, nanti upah nya.. dua tangkai tulip"

"ini.. terima saja.. ibu mu menunggumu untuk mendatangi makam nya bukan?" reynan menyodorkan buket tersebu lebih dekat

"terimakasih kak.. ini uang nya, aku janji bakal ngebales kebaikan kakak.. saya permisi dulu" pemuda itu berlari keluar toko lalu menaiki sepeda ontel miliknya

"dia mengingatkan ku kepada orangtua ku" cicit reynan

"heii.. ada pesanan krans" ucap pram yang membuyarkan lamunan reynan

reynan menoleh lalu mengangguk
"krans? kita haruss beli papan dulu nih"

"toko nya gimana?"

"huhhh iya juga ya.. gini aja, kak pram jaga toko biar aku yang beli papan nya"

pram tampak tak setuju, ketara dari raut wajahnya
"kok gitu? kakak ikut ya?"

"toko nya gimanaa??" reynan mendengus lalu memalingkan pandangan nya

"emangnya kamu tau papan nya kaya gimana?"

"tau.. tinggal yang mesen itu mau yang bulet atau segi empat" jawab reynan

pram menghela nafasnya
"kaki kamu bukan nya masih sakit?"

"enggak" jawab reynan lagi di sertai gelengan kecil

"beli yang bulet ukuran kecil"

mendengar itu reynan sedikit
mengernyit
"kecil? kalo ga ada gimana? kan yang kecil susah nyari nya"

"yang sedang.. kalo ga ada yang kecil"

.

.

kini pria manis itu tengah berada didalam taxi, ia tak mungkin bisa menaiki motor jika harus membawa papan nantinya

"pak.. berhenti disini.. saya mau nyari papan" ucap reynan

supir taxi tersebut langsung menepikan mobilnya dan berhenti tepat di dekat pasar modern

reynan memberikan ongkos taxi lalu segera keluar dan berjalan masuk ke dalam pasar modern

di dalam pasar begitu ramai, banyak ibu ibu bahkan anak kecil

Forced matchmaking END✓Where stories live. Discover now