Prologue

1 1 0
                                    

2024...
Dan bertambah lagi satu angka pada umur anak² 2001....

December 2023, batch 01 reunion day...

"It took me too much time to have courage bagi kau benda ni..." Si ketua kelas, Haruto memberikan buku² lukisan dan sebalang besar kertas yang dilipat berbentuk bintang.

Kim Yewon mengambilnya tanpa sebarang kata meskipun jiwa dan mindanya tertanya - tanya.

"Ini barang milik salah seorang dari batch kita....." sambung Haruto lagi, namun kata - katanya lama terhenti disitu.

Haruto yang kelihatan teragak - agak disedari oleh Yewon,"Siapa?" tanya si gadis ringkas. Sungguh rasa pahit di dada seorang Haruto jelas terlihat pada wajahnya. Lalu dengan berat hati yang dia mampu katakan hanya, "Seseorang yang tak dapat bersama kita hari ni."

Yewon semakin tertanya - tanya kebingungan. Bukan kerana ingin tahu siapa pemiliknya, tapi mengapa pada dia semua itu diserahkan, dan mengapa dengan riak wajah si Haruto saat cuba memberitahu pemiliknya siapa?

Tepat 25 December 2023, tanpa berfikir panjang pada pukul 00:00 pagi itu juga Yoon Jae Hyeok menghantar mesej di kakaotalk,

"Keluar jap, aku nak bagi sesuatu."

Yewon tanpa membalas apa - apa segera keluar rumah. Jaehyeok yang tinggal jauh dari kawasan tempat tinggalnya tiba² datang pada jam itu, di tarikh itu, sudah pasti ianya sesuatu yang penting, membuatkan Yewon segera meluru keluar tanpa berfikir panjang.

Satu voice recorder diserahkan pada Yewon. Yewon bingung, "Ni apa pulak?" Jaehyeok dengan dinginnya memandang Yewon, perasaannya bercampur baur. Marah dan sedih pada masa yang sama. "Kau dengar lah sendiri, nanti kau tau. Banjang (반장/class monitor) dah bagi kau yang lain kan..." meskipun sudah lama graduate panggilan² saat dulu kala masih digunakan. Setelah mengucapkan ayat itu, Jaehyeok langsung pergi tanpa menoleh sedikit pun.

Sekali lagi Yewon kebingungan. Penuh tanda tanya memenuhi minda. Yewon segera masuk ke bilik. Butang voice recorder ditekan, "Hai..." Suatu suara jejaka yang tak dikenali, malah bukan juga suara Jaehyeok.

Suatu nyanyian dinyanyikan, dan lagu itu ternyata dicipta khas untuknya

"..... Lepas kau habis baca semuanya, aku harap kau boleh tolong aku habiskan lipatan bintang terakhir macam kau buat dulu..."

Rakaman suara itu diakhiri dengan suara² yang menyeru air mata seorang Kim Yewon. Dengan dada yang penuh sesak Yewon segera membuka buku² lukisan yang dia tak sentuh sejak hari pertama dia terima. Yang disangkakan amanah untuk disimpan sementara rupanya memang diserahkan untuk jadi miliknya.

Buku² lukisan itu semua dipenuhi dengan KIM YE WON. Ada juga beberapa kata² dengan maksud mendalam tertulis, dan pada akhir buku lukisan terpapar tanda tangan dan nama pemiliknya. Sudah terduga, ia milik HAMADA ASAHI. Dadanya semakin sesak, tangisan sedaya upaya ditahan, namun air mata tetap deras berlindangan di wajah, menangis tanpa suara. Sungguh pedihnya hanya tuhan yang tahu.

Dia mengambil sebiji lipatan bintang yang tak habis dilipat dari dalam balang yang penuh dengan lipatan bintang kertas. Terdapat seperti ada tulisan pada kertas itu. Yewon berhati - hati membuka lipatan bintang.

Terdapat tulisan yang berbunyi, "Ini bintang terakhir, aku harap kau tolong habiskan last step macam kau buat dulu." Yewon melipatnya semula. Tak habis lipatan, mata Yewon tertangkap sesuatu, terlihat semua lipatan bintang itu tertulis sesuatu. Yewon mengambil satu lagi lipatan bintang cuba untuk membaca, namun tak tertahan lagi, rasa kesal menyelubungi seluruh tubuhnya.

"Dan sampai sekarang aku tak pernah bukak bintang² yang lain." dengan senyuman yang ditemani air mata, Yewon mengucapkannya pada gadis sekolah tinggi dihadapannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 29 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Paper StarWhere stories live. Discover now