Chapter 15!

1.3K 155 6
                                    

Mark merasa sedih harus meninggalkan ayah dan adiknya tapi ini juga untuk keselamatannya yang mulai terancam.

"Hei.. kenapa melamun." Mark menggelengkan kepalanya. "tidak papa"

Sebagai mate, jaehyun tahu kalau Mark sedang sedih.

"Ini hanya sementara, setelah semuanya aman."

Sebenarnya ia juga cukup kaget ketika jaehyun mengajaknya untuk tinggal di rumahnya sementara agar bisa menjaga Mark apalagi Pack Red Wolves memang dikenal dengan penjagaan yang ketat.

"Ohh ya, aku masih penasaran. Bagaimana bisa kamu mengetahui aku mempunyai darah keabadian?" Mark penasaran dengan hal itu.

"Kau ingat kenapa sebelumnya ketika bersentuhan kita selalu terasa tersengat aliran listrik?"

Ingat, bahkan sampai sekarang Mark juga tidak tau alasannya.

"Karena kamu punya darah keabadian sayang"

"Tapi aku bersentuhan renjun atau adikku tidak ada reaksi apapun"

"Lupa ? Aku mate mu"

Ah itu alasan terkuatnya ternyata.

"Dan kau pasti tahu lahir di bulan purnama ke 7. Salah satu yang lahir dimalam itu diberikan keabadian dalam hidupnya, dan bagi siapapun yang menjadi mate-nya akan punya kekuatan keabadian"

Mark mengerti sekarang, Kenapa dirinya harus tinggal sementara di rumah mate-nya itu.

Tunggu—

"Kalau begitu kamu?" Jaehyun tau arah pembicaraan Mark, tapi ia menggelengkan kepalanya. Mark bingung. "lohh kok engga?"

"Aku juga tidak tahu, tapi sepertinya memang ada yang kita belum ketahui. "


..........

"Tuan kita hampir sampai" jaehyun mengangguk. Ia pun membangunkan Mark yang tertidur pulas.

Perjalanannya memang hanya dua jam jika menggunakan kuda tapi karena Mark sedang dalam kondisi tidak baik makanya ia menggunakan  kereta kuda.

"hey.. bangun kita sudah sampai"

Perlahan mata Mark terbuka, Ia mengerutkan melihat ternyata mereka sudah keluar hutan.

"Ini sudah tiba Pack Red Wolves?"Jaehyun mengangguk. Sengaja ia tidak memakai jalan utama karena untuk menghindari bahaya yang mungkin saja mengincar.

Kereta kuda itu masuk ke sebuah pekarangan rumah yang cukup besar.

Ia pun turun dari kereta kuda dengan dibantu jaehyun dan kun yang sudah siap sedia disana.

"Selamat datang tuan Mark"sapa kun.

"Terima kasih. " Jaehyun langsung mengandeng masuk ke dalam rumah. Pelayan yang melihat kedatangan tuannya langsung menunduk hormat.

Jaehyun langsung membawa Mark ke kamar agar bisa istirahat.

"Jaga dia, jangan biarkan siapapun masuk selain diriku!"titah jaehyun.

"Baik tuan" balas beberapa pelayan.

Setelah memastikan Mark ia pun langsung pergi ke ruangan miliknya di ikuti dengan kun dibelakang.

Untung saja pelayan rajin membersihkan tempat ini, karena jaehyun cukup tidak suka dengan kotor sedikitpun.

Seperti biasa jaehyun duduk di ditempatnya. "Kun ambilkan buku bewarna coklat di rak paling atas."

Kun dengan sigap langsung mencari buku tersebut, untung saja buku itu hanya ada satu yang masuk spesifikasi yang disebutkan oleh tuanya itu.

Ia pun langsung memberikan buku tersebut kepada tuannya. Jaehyun langsung membuka lembaran buku yang memang sebelumnya sudah setengah dibaca.

Pemimpin Red Wolves itu membaca dengan teliti apa yang tertulis didalam buku tersebut.

"Kun"

"Iya tuan"

"Cari tau kapan muncul Bulan sempurna ke 27!" Kun mengangguk. "Baik tuan"tanpa banyak bertanya kenapa atau ada apa kun langsung pamit untuk mengerjakan tugas dari tuannya itu.

Sepeninggal kun, jaehyun menatap buku yang berjudul "keabadian" itu.

Ia mendapatkan alasan apa yang ditanyakan oleh Mark dan juga Ayah Mark padanya.










Halo guys!! Apa kabar hehe?? Rindu tidak??😁.. maaf yaaa lama gak update lagi..

Ohh ya aku bakal double up! nanti sore atau malam bakal update lagi!

Bye-bye

Bersambung—
How do you feel?

MATE [ JAEMARK] (END)Where stories live. Discover now