lost again

393 40 12
                                    

Sooji tidak henti hentinya menangis di pemakaman sang ayah
"Ayah jahat bangett, kenapa ninggalin Sooji secepat ini? Sooji masih butuh ayah" tangisan Sooji semakin deras membuat awan mengeluarkan air nya karena ikut merasakan kesedihan yang mendalam

"Sooji, kita pulang yuk? Hujan deres banget loh, kamu bisa sakit nanti" Khawatir Yerim mengelus punggung Sooji, Jaehyeong membuka payung dan menjaga Sooji dari dinginnya air hujan "bener kata yerim, kamu boleh sedih tapi jangan terlalu larut ya? Itu ga baik dan ayah kamu pasti ga tenang tau anaknya ga ikhlas atas kepergiannya"

Ucap Ji ae mengelus tangan Sooji "pulang yuk?" Bujuk Yerim sekali lagi "gamau, di rumah terlalu banyak kenangan yang buat aku sakit" Yerim akhirnya mendekap Sooji "kita pulang ke rumahku"

"Sooji ingat, disini kita akan selalu ada untukmu menjadi rumah keduamu untuk berpulang saat kamu merasakan sedih kita akan selalu ada untukmu" ujar Jaehyeong yang rela hujan hujanan demi memayungi Sooji (temen idaman banget ini -author)

"Tapii.." dengan masih sesenggukan Sooji mencoba berdiri dibantu Yerim dan Jiae "nanti kamu bisa sakit" Sooji mengangguk dan akhirnya menuruti perkataan teman temannya "nanti kita mampir toserba borong es krim dan onigiri ya??" Sooji mengangguk lesuh

"Sooji itu ingus nya lap dulu" polos Jaeun "kamu yah Jaeun dri tadi diem sekali nya ngomong nge lawak" Jaehyeong mengusak rambut Jaeun "siapa yang ngelawak? Orang bener kok ingus Sooji meler kemana mana" Sooji menggeplak kepala Jaeun "diem ya, kalo sekali lagi ngomong aku gebukin kamu"

Semua yang ada di situ tertawa lepas, terutama Sooji saat melihat Jaeun langsung mengatupkan bibirnya"aku bercanda ih, di bawa serius Mulu"

"Tau tuh, omongan orang di bawa serius Mulu, aku kapan di bawa serius?" Yerim langsung heboh dan bersorak"waduh ga bahaya tahh??" Sooji tersenyum dan Jiae merangkul Sooji "urusin aja atlet renang kesayangan mu itu Yerim"

Tiba tiba pipi yerim menjadi merah membuat Jiae terbahak "HAHAHHA, SEAK KAPAN LIM YERIM MEMAKAI BLUSH ON?"

"LUC-" tiba tiba Jiae tersedak karena Yerim menyumpal mulut nya dengan gorengan "dapet darimana?" Bingung Sooji "tadi aku sempet beli sebelum kesini,hehe"

Jaeun menggelengkan kepalanya "apa cuman aku yang normal?" Gumam Jaeun melihat teman temannya yang aneh



•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Dari kejauhan seseorang tersenyum licik "bahkan setelah kematian ayah mu, kamu masih sempat bahagia Sooji? Haha akan aku hancurkan kebahagiaan mu itu, bahkan jika bisa aku hancurkan juga dirimu"

Orang itu langsung pergi dari pemakaman, tanpa ada yang sadar bahwa Sooji sedari tadi memperhatikan orang aneh itu

"Eh guys, aku cari toilet dulu ya, kebelet nih"

Setelahnya, Sooji melangkah pergi meninggalkan pemakaman, bukan untuk ke toilet melainkan mengikuti orang aneh tadi

"Siapa sebenarnya orang itu? Kenapa akhir akhir ini aku selalu bertemu orang mencurigakan" gerutu Sooji

"Orang itu cepat sekali berjalan"

"Maksudmu itu aku?"

Sooji terkejut lantas langsung berbalik "siapa disana?" Sooji sedikit berteriak akibat suara hujan yang berisik, orang itu mengeluarkan smirk nya lantas membuka topeng nya "surprise" Sooji membulatkan matanya

"Apa yang sebenarnya kamu inginkan?" Orang itu tersenyum dan mendekati Sooji "simpel saja, let's be mine"

Sooji mengepalkan tangannya "dalam mimpi mu" orang itu tertawa mendengar jawaban Sooji "kamu nolak aku?"

"Of course"

"Baiklah, tapi kamu lihat ini dulu deh" dari belakang anak buah dari orang itu membawa teman teman Sooji secara paksa "menurut kamu mereka di siksa dulu atau langsung di bakar?" Sooji menampar nya

"Jaga mulut mu"

"Hahaha, lucu sekali kekasihku ini" tiba tiba Yerim menjerit karena pisau menusuk kaki nya, di lanjut rintihan Jaeun karena pipi nya di sayat

"HENTIKANN ITUU!!" teriak Sooji dengan marah "nope, babe"

Lalu seorang pria menembak Jiae tepat di bagian dada membuat Jiae m*ti di tempat, Sooji menutup mulutnya dengan tangan nya

"Hentikan itu, ku mohon" kini Sooji sudah tersungkur lemas di tanah dengan keadaan air mata mengalir deras

"Tidak bisa sayang, ini terlalu seru"

Tersisa Jaehyeong yang tidak memiliki luka tapi kini perut nya di injak keras "h-hentikan ini menyakitkan"

dengan amarah yang memuncak Sooji meraih pisau yang tergeletak dan langsung menusuk nya ke perut Baek Harin "cukup, kamu tidak bisa bermain main Baek Harin"

Sooji mencabut pisau itu "dasar psik*Pat, mati saja" anak buah Harin menahan Sooji dan lekas membawa Harin ke dalam mobil

Setelah anak buah Harin pergi dari tempat itu bersama Harin, Sooji langsung menghampiri teman temannya " kalian? Bagaimana bisa?" Yerim kini sudah menangis sambil melihat ke arah Jasad Jiae

"Kenapa harus berakhir seperti ini?" Sooji memeluk Yerim "maafkan aku" lalu Sooji memeluk Jaeun juga Jaehyeong

"Sekarang yang harus kita lakukan adalah membuat pemakaman untuk Jiae dan lekas membawa Yerim ke rumah Sakit" ujar Jaehyeong

"Baiklah, aku akan mengambil mobil ku dulu, kalian tunggu disini"

Sooji berlari ke parkiran dengan cepat

Hingga pada saat ia di kejutkan dengan suara tembakan sebanyak 3 kali. Dengan firasat yang tidak enak Sooji langsung mengendarai mobil nya ke arah teman temannya

Betapa terkejutnya Sooji saat melihat 3 temannya yang tadi masih berbicara dengannya kini sudah tergeletak tidak bernyawa bersama dengan Jiae

Dan terdapat luka tembakan di masing masing tubuh mereka

Sooji di buat lemas dan berakhir pingsan























































































HOLAA GUYS!!

Apa kabar nih?

Kali ini aku update sesuai permintaan kalian, tapi untuk yang ini aku buat pendek dulu aja yaaa, hehee

Oh yaa sebelumnya itu minal aidzin wal Faidzin ya teman teman, maaf baru sempet bilang sekarang, tapi gapapa ya ga ada kata terlambat hihii

Mohon di maafkan ya teman teman karena udah gantung kalian 😁🫶🏻

My Enemy (My Lover?)-[End]Where stories live. Discover now