BAB 140

0 0 0
                                    

Penerjemah: Noon

Theorvan terhuyung berdiri dengan ekspresi marah di wajahnya.

'Aku hanya perlu keluar dari pintu itu. Lalu...'

Brak!

Theorvan meninggalkan kedai kopi dan segera berteriak minta bantuan.

"Bunuh mereka!"

Dalam kontrak tidak disebutkan mengenai hukuman atas kematian kontraktor. Jadi, jika dia membunuh mereka dan merobek kontraknya, semuanya akan berakhir.

"Dasar bodoh!"

Theorvan bersuka ria.

Kwaaang!

Para penyihir yang dia pekerjakan secara bersamaan melemparkan bola api ke kedai kopi, menyebabkan ledakan.

"Selesai!"

Clang!

Di tengah debu yang berputar-putar, suara pintu dibuka dengan riang terdengar.

"Kenapa kau belum pergi?"

Kedai kopi itu masih utuh. Tentu saja, Naviah dan Lark juga tidak terluka.

Theorvan dan penyihir bayarannya tercengang oleh fenomena yang tidak bisa dijelaskan ini. Bagaimana mungkin tidak terjadi apa-apa meski ada serangan simultan dari lima penyihir?

"Jika kau segera pergi, aku akan memberimu awal yang baru. Yah... Seperti yang aku harapkan."

"Ayo pergi, Naviah."

Naviah mengangguk sedikit dan, bersama Lark, pergi dengan kereta menyusuri gang.

"Apa...?"

Theorvan menyaksikan tanpa daya saat mereka pergi, lalu terhuyung dan terjatuh ke tanah.

Saat itu, seseorang mendekat. Itu adalah Erkin.

Para penyihir bergegas untuk menaklukkannya, tapi mereka terlambat.

"Ah!"

Mereka mengerang ketika mereka terjatuh ke tanah, dibunuh oleh tangan para informan yang menyembunyikan diri.

Erkin tidak peduli dengan gangguan yang terjadi di sini sebelumnya. Lagipula, Lark telah memasang mantra kedap suara dan penghalang untuk memblokir akses orang luar ke area ini.

"Sekarang, mari kita bersihkan dengan rapi."

"T-tunggu! Aku Theorvan Alvin, Viscount negeri ini. Siapa yang akan kau—"

Erkin menjawab dengan sikap sopan.

"Aku Count Vladina."

"Apa...?"

Tiba-tiba, dia menjadi Count Vladina? Erkin melanjutkan.

"Aku diminta Nyonya Naviah untuk mengurus sampah. Ini pertama kalinya aku memperkenalkan diri secara resmi, tapi sayangnya hubungan ini berakhir di sini."

"T-tunggu sebentar. Apa maksudmu dengan wanita itu...?"

"Yah, dia keponakanku yang berharga."

"......?"

"Aku kira aku tidak perlu menjelaskannya sendiri."

Bagaimanapun, dia adalah orang mati yang sedang berjalan.

Hanya butuh beberapa saat bagi Theorvan untuk menjadi segenggam darah.

***

Dalam perjalanan pulang, Lark bertanya kepada Naviah, "Apakah kamu benar-benar berniat mengampuni Theorvan?"

"Mustahil."

Uriga Gajogi dwel ssu Isseulkkayo ; Bisakah Kita Menjadi Keluarga?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang