5. Talk that talk

218 24 23
                                    

Halo semuanya~ mohon maaf atas keterlambatan update book ini. Dikarenakan Liu yg rapuh dan sensitif ini gampang banget terserang virus, Liu tumbang lagi lagi dan lagi:) ga abis abis:)

Btw, buat kalian yg mau ngasih Liu jajan buat beli seblak, boleh banget DM Liu 🙃

Terimakasih sebelumnya 🙏











Hogeun gak aneh-aneh kok, cuman bawa Hangyeom ke tempat biasa mereka nenangin pikiran, taman bermain di TK. Gak jauh dari gedung apartemennya Hangyeom, cuma belok beberapa meter, sampe deh.

Hangyeom gak naik mainan apa-apa kok, mereka cuma duduk di rumput. Hogeun berselonjor kaki sedangkan Hangyeom meluk kedua lututnya.

"Jadi... lo kenapa?" Hogeun memecah keheningan.

"Gak ada, gue cuma debat kecil sama Bang Jae" cicit Hangyeom.

"Muka lo? Bang Jae juga pelakunya— argh!"

Hangyeom nyubit perut sixpack Hogeun, "sembarangan! Bang Jae gak mungkin mukul gue!"

Hogeun mendesis, "ya terus kenapa dong? Cerita sama gue"

"Gue gak sengaja papasan sama anak-anak STM, gue mana tau mereka gak akur sama SMA kita"

Tau gitu, Hogeun nyesel gak nganterin Hangyeom pulang dulu sebelum lanjut sesi tanya jawab sama wali kelas. Kalo aja tadi Hogeun kekeuh, pasti Hangyeom gak akan kenapa-napa.

"Pasti sakit ya?" Hogeun narik dagu Hangyeom lembut, mereka berhadapan sekarang.

Hogeun fokus meneliti luka di pipi kiri Hangyeom, warna biru kehijauan kontras sama kulit Hangyeom yang seputih salju. Hogeun nyentuh lebam itu dengan pelan.

"Gak apa-apa kok, cuma lebam doang. Udah dikompres juga kok sama Bang Jae"

"Mereka mukul lo dimana lagi?"

"Gak ada, cuma ini doang satu"

Hogeun menghela nafas, ngeluarin salep kecil dari tas selempangnya, btw mereka masih pake seragam sekolah ya. Bahkan Hogeun masih lengkap sama buku-buku pelajarannya hari itu.

"Besok pasti lebamnya udah ilang" ujarnya sekalian promosi salep bikinan mamanya, dokter kulit.

Entah dorongan dari mana, Hogeun niup-niup lebam Hangyeom dengan lembut. Jarak wajah mereka semakin terkikis, keduanya sadar akan hal itu dan saling menatap.

Semua otot ditubuh mereka seolah punya pikirannya sendiri, wajah mereka semakin gak berjarak.

Semua otot ditubuh mereka seolah punya pikirannya sendiri, wajah mereka semakin gak berjarak

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

DON'T STOP! DON'T STOP! BABY, LOVE ME LIKE!

Keduanya reflek menjauh, dering ponsel Hangyeom membuat mereka tersadar dari perjalanan menuju awan ke tujuh.

"A-abang nelpon, bentar ya"

Hangyeom berjalan sedikit jauh buat ngangkat telpon dari Jaehan, Hogeun cuma bisa nelen ludahnya dan merhatiin Hangyeom dari belakang. Ada sedikit rasa kecewa dihatinya.

Love For Three || Gyeomharemजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें