Chapter 17!

1K 144 6
                                    

Mark dan juga jaehyun sudah membaca surat yang dikirimkan oleh ayahnya Mark. Keduanya sedang merenung ruangan milik jaehyun.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

"Kita harus menunggu informasi dari kun tentang kapan bulan purnama ke 27 baru setelah itu kita memikirkan apa yang perlu kita lakukan" balas jaehyun.

Mereka juga masih kebingungan sebenarnya siapa yang mengirimkan pesan ini. "Kamu jangan terlalu khawatir oke, aku ada disini" Mark mengangguk.

Jaehyun harus cepat mengetahui kapan bulan purnama ke 27 itu, agar cepat memiliki Mark seutuhnya.

"Mark Hyung!!!"

Teriak Chenle dari luar. "Ada apa?" Tanya mark. "Ada yang ingin menemuimu" Mark mengerutkan keningnya, siapa yang ingin bertemu dengannya.

Chenle pun tidak tahu siapa dan menyuruhnya untuk datang saja ke gazebo. Mark pun ditemani jaehyun pun pergi ketempat yang ditunjukkan oleh chenle.

"Jungwoo?" Mark kaget karena tiba-tiba jungwoo disini.

"Aku datang ke rumahmu kemarin, tapi kata haechan kau ada disini"

Iya, Mark menceritakan kalau dirinya memang sedang dalam incaran seseorang jadi ia harus pindah ke sini sementara waktu.

"Lalu untuk apa kau kesini?"

Jungwoo mengeluarkan sebuah kantong kecil dan mengeluarkan isinya, ternyata itu sebuah gelang yang sebelumnya mereka tahu adalah pemilik orang yang menyerang rumah Mark saat itu.

"Apa maksudnya ini?" Tanya jaehyun. "Pelaku penyerangan kemarin bukan dari pack Hegas maupun Malevolent"

Perkataan jungwoo membuat mereka terkejut. " Lalu siapa kalau begitu?" Jungwoo menggelengkan kepalanya.

"Aku juga belum tahu pastinya, tapi aku akan mencari lebih dalam lagi"

Bersyukur mereka punya jungwoo yang memang punya keterampilan hebat. "Terima kasih jungwoo" jungwoo mengangguk, ini bukan hal besar keluarga Mark telah baik selama ini padanya jadi setidaknya ia harus balas Budi.

Ia yatim piatu dari kecil, untung saja saat itu ia ditemukan Mark ditengah hutan dan membawanya tinggal di pack Howlers walaupun setelah dewasa jungwoo banyak berpergian untuk mencari jati diri.

"Ohh ya.. sepertinya kalian membutuhkan ini, aku membawanya untuk kalian" jungwoo memberikan sebuah buku yang cukup usang, bahkan penulisan judulnya memakai bahasa China.

"Apa ini?"

Didalamnya bahkan bahasa China, bagaimana bisa mereka membacanya?

"Itu buku tentang keabadian, disana tertulis kapan bulan purnama akan muncul. Hanya saja kalian harus menerjemahkannya lebih dulu"

Mark dan jaehyun saling menatap, ini informasi bagus. Apalagi sampai sekarang belum mendapatkan informasi tentang pencarinya..

"Terima kasih jungwoo, ini sangat berguna untukku dan Mark"

"Sama-sama"

Jungwoo mengalihkan pandangannya kesetiap sudut rumah ini. "Jaehyun hyung, boleh aku mengatakan sesuatu?"

"Tentu saja"

"Waspadalah kepada siapapun itu, walaupun itu orang terdekatmu. Aku harus pergi lagi, ohh ya rahasiakan tentang pertemuan kita hari ini dari siapapun itu."

Jungwoo pun pergi lewat pintu belakang dengan cepat meninggalkan Mark dan jaehyun yang masih memproses kata-kata terkahir jungwoo.

Jaehyun merasa jungwoo mengetahui sesuatu.

.....

"Jadi kapan tepatnya bulan purnama ke 27 kun?"

"Menurut petua seharusnya itu sekitar dua bulan lagi tuan" balas kun, jaehyun mengangguk.

"Baiklah, kau bisa keluar. Aku ingin berbicara dengan Mark" kun mengangguk dan mengundurkan diri keluar ruangan tersebut.

Jaehyun mengeluarkan buku kecil yang tadi diberikan oleh jungwoo.

"Apa kita akan meminta bantuan orang lain untuk menerjemahkannya?" Jaehyun menggelengkan kepalanya. "tidak, kita harus membatasi orang mengetahui hal ini"

Entahlah jaehyun rasa perkataan jungwoo hari kemarin membuatnya harus lebih waspada lagi dan melihat sekitar.

"Baiklah, aku bisa membantu. Kebetulan aku pernah belajar bahasa China dulu bersama renjun"

Mereka berdua pun mulai menerjemahkan setiap lembaran demi lembaran buku tersebut. Beruntung Mark ternyata masih membaca kalimat-kalimat itu walaupun beberapa kali melenceng.

"Tunggu sayang"

Jaehyun mengambil kertas yang berisi tulisan terjemahan yang dibuat Mark. Ia membaca dengan seksama tulisan tersebut.

'Keabadian akan datang dengan kelahiran seorang manusia. Bulan purnama akan selalu muncul dalam hitungan ganjil keabadian itu dilahirkan'

"Apa maksudnya?" Tanya mark. "artinya bulan purnama akan ada sesuai hitungan ganjil. Aku pernah membaca ini, setiap tahun kelahiran ditambah perhitungan ganjil yah terus bertambah maka itu akan muncul bulan purnama"

Perkataan jaehyun belum bisa ia mengerti dengan jelas. "Aku belum mengerti"

"Jika kamu lahir di bulan purnama ke 7 maka ketika kamu mencapai umur 1 tahun bulan purnama itu terjadi setelah satu hari kamu menambah umur" jaehyun menjeda perkataannya.

"dan.. begitu juga tahun berikutnya hanya saja bertambah perhitungan ganjil di umur dua tahun dan dihari ketiganya itu terjadi bulan purnama. "

Mark mengerti sekarang.

"Kapan kamu merayakan hari lahir?" Tanya jaehyun. "Jika dihitung dari sekarang, sekitar 34 hari yang lalu"

Jaehyun mengangguk ia pun mulai menghitung sesuai dengan perhitungan ganjil. Setelah mendapatkan jawabannya ia melihat mark yang juga sedang melihatnya juga.

Mark bingung melihat jaehyun yang malah diam saja.

"Bulan purnama ke 27 terjadi 3 hari lagi"

"Apa?" Bukanya dua bulan lagi? Kenapa sekarang jadi lebih dekat.

Belum juga jaehyun ingin berbicara kembali, pintu ruangan sudah dilabrak dari luar. Jaehyun yang terkejut langsung membawa pedang miliknya dan menyembunyikan mark dibelakangnya.

"Menyerahlah!"

"Kau?!"





















Hayoo tebak siapa????🤣🤣

Bersambung-

MATE [ JAEMARK] (END)Where stories live. Discover now