5. Gus ustadz! 🦋

94 17 16
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏 mei balik lagi. Karena jumlah matanya sesuai janji Mei update.... Gak papa gak vote setidaknya cukup ada yang bertahan baca sampai akhir mei udah seneng banget kok

Lanjut ya?



Setelah 3 hari dirawat dirumah sakit, akhirnya lelaki gagah, putra kyai Ayub pemilik pesona mata coklat itu sudah kembali sehat. Dirinya melirik penampilannya di cermin. Satu kata, sempurna dan tampan bagi yang melihatnya. "Eumm... Ganteng tapi dia gak datang datang," kekehnya. Setelah selesai berkutik di cermin, lelaki itu turun

〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜

"Ummi..." Ucapan laki laki itu terhenti saat melihat meja makan. Matanya membulat dibarengi dengan senyum merekah. "Ummi masak ayam mentega?!" Tanya laki laki itu antusias. Ummi Salamah hanya terkekeh dan mengangguk. "Duduk gih. Ummi dah bikin makanan kesukaan kamu," tanpa ba bi bu lagi, Gus Zayyan duduk

"Hari ini le, ngajarnya?" Tanya Abi Ayub yang baru datang. Gus Zayyan hanya mengangguk, mengiyakan, "Boleh kan bi?"

Kyai Ayub hanya mengangguk, "Ya gak papa tapi nanti kalo ngerasa sakit pulang aja ya..." Gus Zayyan mengangguk. Ia melanjutkan aktivitas makannya.

"Yaudah mi, mas berangkat ya? Assalamualaikum," pamitnya menyalimi tangan umi dan abinya.

"Mas!" Panggil perempuan memakai piyama pink dengan hijab instan menuruni tangga. Gus Zayyan berbalik, "Apa?"

"Nanti kalo ngajar santriwati jangan lupa gadhul basharnya!" Titah sang adik memperingatkan. Gus Zayyan terkekeh, "Iya, iya bawel!" Ning Zafra hanya memutar bola matanya malas, "Jangan lupa juga cari cari kakak ipar buat aku!!"

"Siap mazzeh! Mas jalan! Assalamualaikum!" Sahut Gus Zayyan berlari. Ummi Halimah dan Abi Ayub hanya terkekeh melihat tingkah random anak anaknya itu

〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜

Area pesantren dikejutkan dan digegerkan oleh mobil tamu. Banyak yang berkumpul dan penasaran siapa pemilik mobil itu?. Pandangan mereka semakin dikejutkan dengan turunnya seorang lelaki. Banyak yang heboh terutama santriwati. Pasti.

"Siapa dia?"

"Wait wait itu bukannya Gus Zayyan?"

"Gus keponakan kyai itu gak sih?"

"Ihh MasyaAllah....."

"Heh! Tundukkan pandangan!"

"Bentar, bentar sekali kali gak papa. Jarang jarang ada yang bening. Sia sia kalo gak dilihat. Iya gak?"

"Iya!!!"

Ya begitulah keramaian para santriwati yang terpesona dengan Gus muda ini. Zayyan sebenarnya merasa risih, tapi mau bagaimana lagi? Dalam hati, Zayyan meretuki dirinya kenapa untuk ke ndalem harus lewat area santriwati?. Gus Zayyan pun tetap berjalan tanpa memperdulikan kehebohan santriwati

"Dasar santriwati! Gak bisa tenang kalo lihat yang bening bening!" Heran Ning Qiya yang memperhatikan dari atas

"Ya iyalah Ning. Jarang jarang Gus Zayyan kesini. Tapi ya sadar diri, saingannya banyak...." Kekeh Husna disamping Qiya

"Tapi gak gitu juga kan? Itu berlebihan!" Sanggah Ning Qiya menaikkan nada bicaranya. Husna memiringkan kepalanya, "Ning kok kaya gak suka gitu? Ning suka sama Gus Zayyan?"

DEG!

Ning Qiya menatap tidak bersahabat pada Husna, "Maksudnya apa na? Ya kali saya suka sama mas sendiri!" Elaknya menggelengkan kepala heran.

Husna tersenyum kikuk, "Ya kali Ning. Lagian kan Ning sama Gus Zayyan cuma sepupu? Masih bisa nikah lho Ning..."

Ning Qiya hanya menggelengkan kepalanya, "Saya gak bakal bisa nikah sama orang yang gak saya cintai. Saya punya pilihan sendiri..... Dan itu bukan mas Zay!" Tegas Ning Qiya

"Lagian ya kali gitu. Aku aja dukung mas Zayyan sama Zeline!!" Lanjutnya membatin

〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," salam lembut pemilik suara merdu nan menenangkan menembus telinga para santriwati di kelas. Banyak santriwati yang terkejut dengan kehadirannya.

"Kenapa ini? Saya masuk kelas! Kembali ke tempat kalian masing masing!" Suara lembut tadi berubah menjadi suara yang menyeramkan dengan khas keberatan. Semua santriwati takut dan memilih menurut tapi jangan lupakan mereka masih senyam senyum tidak jelas. Bahkan sampai ada yang jatuh

"Aaduuuhhh..... Astagfirullah!" Semua santriwati yang disana kompak menoleh.

Satu detik

Dua detik

Dan

"Bwahhhahahhahahhahhhahhahah!" Suara tawa mereka menggelegar. Menertawakan salah seorang santriwati yang terjatuh karena tidak fokus. Santriwati berjilbab ungu itu pun menahan malu.

"Diam!!" Layaknya sulap. Suara ramai layaknya bebek hilang seketika. "Kamu kembali ke tempat duduk kamu!" Tegas Gus Zayyan yang diangguki santriwati tadi

"Perkenalkan nama saya Zayyan Al Ayyubi! Saya akan menjadi salah satu di kelas ini. Saya harap kalian bisa saya ajari kalo tidak maka lebih baik kalian keluar dari kelas!!" Banyak santriwati yang bergidik ngeri. Aura mengerikan Gus Zayyan sangat terasa dengan wajah dinginnya. Tapi tetap saja itu yang menambah kadar ketampanan Gus muda itu

"Buat semua, panggil saya ustadz aja. Jangan Gus!" Titah laki laki itu duduk.

"Tapi bukannya ustadz juga seorang Gus ya?" Terdengar suara dari pojokan. Gus Zayyan menghembuskan nafas gusar, "Tapi status saya disini pengajar. Pengajar kalian. Tolong panggil saya ustadz, jangan Gus!" Suara lembut tapi tetap terasa aura dingin itu membuat santriwati tadi terbungkam.

"Gak nyangka mas Zay ngeri juga auranya..." Gumam Ning Qiya yang dari kursi tengah ke dua. Terdengar helaan nafas gusar dari mulutnya, "Huh... Zel, Zel, kenapa kamu gak ada pas mas Zay ada disini?" Monolog Ning Qiya sebagai penutup cerita 🤣🤣🤣

Reader: kok gak ada Zeline Thor?

Me: Sabar, belum waktunya ketemu. Jodoh harus ditemukan diwaktu yang tepat 🤣🤣 ngomong ngomong ada yang nanya gak. Kenapa saya gak nemuin Zeline sama Zayyan padahal mereka pasti ketemu?

Jawaban chapter berikutnya 🙂🙂

Reader: gak asik lu mah Thor! Gak suka gue sama cerita nya!

Me: oke, gapapa pindah lapak aja. Saya gak maksa kalian suka ya.... ☺️☺️Tapi yang suka saya ucapin terimakasih. Dan maaf kalo saya masih banyak kurang nulisnya

Fyi:
Akun promosi saya SmeilanOwl udah gak kena lagi. Hp nya kena reset 😭😭sekadar bilang, aku mau bikin akun promosi baru. Karena yang awal lupa sandi😭😭😭. Bantu follow ya.....

Itu saja. Terimakasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏🏻

GADIS HAZELKUWhere stories live. Discover now