chapter 23

17.1K 1.4K 66
                                    

Happy reading ~



Time flies so fast. Sudah tiga bulan berlalu dan kandungan Kalka telah menginjak bulan ke sembilan.

Yang dimana, hanya tinggal menghitung hari hingga waktu persalinannya tiba.

Kalka dan Aksa baru saja keluar dari salah satu toko peralatan bayi di dalam salah satu mall terbesar di kota. Dengan kedua tangan Aksa yang penuh dengan kantong-kantong pakaian calon anak mereka.

Setibanya di parkiran, Kalka yang tak memegang apapun membantu Aksa dengan mengklik kontak bagasi mobil agar suaminya dapat memindahkan barang-barang tersebut ke dalam bagasi.

Setelah itu, Aksa kembali menerima kunci yang disodorkan Kalka lalu segera membuka pintu mobil bagian samping kemudi agar istrinya masuk terlebih dahulu, barulah ia memutar untuk segera juga masuk ke mobil bagian pengemudi.

Tak lupa memasangkan seat belt untuk Kalka juga dirinya.

Saat memasangkan seat belt milik Kalka, ia sedikit ujung hidung istrinya itu kemudian bersiap untuk menstarter mobilnya dan segera pergi dari sana.

Sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah.

"Masuk duluan ke dalam sayang ? Mas ngambil barang-barang dulu" ujar Aksa mengelus rambut Kalka lembut.

"Heem.." Kalka mengangguk setuju karena kakinya memang sudah terasa sakit akibat berkeliling di mall tadi.

Ia dengan hati-hati berjalan masuk kerumah sambil mengelus perut besarnya pelan.

Saat Aksa sudah mengambil barang-barang dan menaruhnya di dalam kamar, ia keluar lagi untuk melihat Kalka yang terlihat sangat lelah tengah duduk di sofa.

Aksa segera beranjak ke dapur untuk mengambil segelas air lalu kembali ke ruang tamu untuk memberikan air tersebut pada Kalka.

Pemuda hamil itu segera mengambil sodoran air yang di pegang Aksa dan segera meminumnya sampai habis.

Aksa dengan perlahan menaikan kaki Kalka ke pangkuannya kemudian memijitnya lembut.

Selang beberapa menit, Kalka merasa jika pijatan suaminya sudah cukup.

"Mas aku mau pipis dulu, abis itu kita unboxing barang-barangnya dedek bayi ya..?"

"Iya sayang.." balas Aksa seraya menyelipkan rambut Kalka yang sudah sedikit memanjang ke belakang telinga.

Rencananya sehabis lahiran barulah Kalka potong rambut lagi.

Kalka segera berdiri untuk berjalan ke kamar mandi bagian dapur. Namun ia langsung memegang perutnya yang tiba-tiba terasa sakit.

"Awhh, mas Aksa !"

Mendengar rintihan di balik tubuhnya, Aksa dengan sigap berdiri dan langsung menghampiri Kalka yang ternyata sudah pecah air ketuban dan menggenang di kakinya.

Aksa panik dan dengan cepat menggendong Kalka lalu meneriaki salah satu pelayan untuk mengikutinya membawa Kalka kerumah sakit.

Aksa mengendarai mobilnya dengan sangat tidak santai serta tanpa putus membunyikan klakson mobilnya agar segera mendapat jalan.

Jalanan juga tidak terlalu ramai karena masih berada pada jam kerja.

Aksa semakin panik melihat Kalka yang sudah berkeringat dingin sambil meremat kuat tangan pelayan yang berusaha menenangkannya.

Hahh. Kalkanya pasti sangat kesakitan.

30 menit kemudian, mereka sampai di rumah sakit. Aksa lagi-lagi dengan tidak santainya segera menggendong Kalka dan berlari masuk ke dalam sambil berteriak pada beberapa petugas medis disitu.

Aksa, gue hamil !! |ENDWhere stories live. Discover now