Preface

162 15 6
                                    

"Assalamu'ailaikuum."

"Assalamu'alaikuum!"

"SAMELEKOOOM!!"

Cowok jangkung itu akhirnya teriak karena salamnya gak juga dijawab.

"WAALAIKUMSALAM!"

Cewek berambut panjang dengan tas pink di punggung muncul dari balik pagar hitam dengan wajah kesal.

Dia adalah Wony, sahabat Haruto. Cowok yang tadi teriak dan sekarang lagi duduk ganteng di atas motor NMAX nya.

"Selow aja ngucapin salamnya napa sih, Ru! Makin serak tu suara, tau rasa!" Wony merebut kasar helm yang disodorkan Haruto.

"Lagian lo budek banget. Gue udah samelekum samelekum dari tadi gak disahutin!"

"YA ELU SAMELEKUMNYA DI DEPAN GERBANG! MANA GUE DENGER!" Tuh kan akhirnya Wony ngegas juga. Haruto tiap hari emang gak sah kalau gak mancing emosi Wony.

Haruto mengucek kupingnya yang sakit karna teriakan Wony. "Masih pagi, Won. Sabar."

"Gak bisa gue sabar kalau sama lo."

"Iya nyai, iya."

Ngalah aja lah dia dari pada panjang. Ia kemudian turun dari motornya dan membantu Wony mengancingkan helm. Cewek itu selalu gak bisa ngancingin kalau pakai helm. Entah masalahnya dimana.

Setelah itu Haruto mengeluarkan kain bali dari dalam joknya dan memberikannya ke Wony. "Pake."

"Gak mau, ah. Gue diliatin orang-orang mulu di lampu merah pake itu."

Haruto berdecak. Ia menunduk dan memasangkan sendiri kain tadi di pinggang Wony. "Mending lo diliatin karna kain ini daripada diliatin karna paha mulus lo."

"Naik."

Wony mendengus dan naik ke atas motor Haruto dengan posisi duduk menyamping.

"Pegangan."

"Gak mau."

Lagi-lagi Haruto menghela napas sabar. Gini nih Wony kalau pagi-pagi sudah dibikin BT. Akhirnya dia mengulurkan tangannya ke belakang dan menarik tangan kanan Wony supaya melingkar di pinggangnya.

"Gue gak mau ya masa depan gue lecet kalau lo gak pegangan." Haruto mulai menstater motornya.

"Hubungannya apa, ege?!" Wony menoyor pelan helm Haruto.

"Kurang ajar bener lo sama calon suami."

"Dih, yang mau nikah sama lo juga siapa!"

Haruto menyeringai, "Kalau gue nikah sama cewe lain ntar nangis." Ejeknya sambil melihat wajah memerah Wony lewat spion.

"PD gila lo!"

"Pacaran teros! Telat baru tau rasa." Hyunwoo abang Wonyoung tiba-tiba muncul dan bersandar di pagar sambil sedekap dada.

"Ish, abang. Siapa yang pacaran sih!"

"Ogah banget pacaran sama playboy." Sambungnya pelan.

Haruto cuma ketawa aja. Tau banget dia kalau Wony tuh sebenarnya naksir dia cuma gengsinya ketinggian. Buktinya tangannya dari tadi gak lepas tuh dari pinggang dia. Lagian Wony tuh gak cocok jadi pacarnya. Cocoknya jadi istri. Asique

"Kita jalan dulu ya, bang." Pamitnya pada Hyunwoo yang ngangguk-ngangguk doang.

Motor Haruto pun melaju membelah jalanan kota Jekardah.

Akhirnya mereka sudah sampai di parkiran SMA Bina Nusa. Wony turun dan melepas kain yang melingkar di pinggangnya sedangkan Haruto melepaskan helm Wony seperti biasa, setelah melepas helmnya sendiri.

TTM |WONRUTO|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang