"Jadi, ini beneran gak apa-apa nih, kamu malah nemenin aku makan siang kayak gini? Bukannya tadi malam kamu bilang, kalo kamu mau ke kantor jam 10 an tadi?" Jungkook bertanya sembari memutar sedotan yang ada di dalam minumannya.
Kali ini Jungkook benar-benar mengajak Seokjin ke kedai minuman yang berada tak jauh dari hotel, setelah akhirnya Seokjin menerima undangan Jungkook untuk ke sekian kalinya.
Setelah hari itu, seharian mereka memang tak bertemu, pun dengan dua hari ke depannya.
Seokjin disibukkan oleh pekerjaannya dan Jungkook juga disibukkan oleh proses perceraiannya yang sebentar lagi hampir rampung.
Dan, memang.
Seokjin tadi malam bilang kepada Jungkook kalau hari ini pun dia masih belum bisa janji untuk makan siang atau malam bersama Jungkook. Tapi ternyata, karena suasana pagi yang tak enak, Seokjin sepertinya malah malas untuk pergi ke kantor gegara, pagi sekali Hana menghubunginya dan kembali mencecar soal model yang belum bisa Seokjin dapatkan hingga saat ini.
Karena itulah, dia mengambil keputusan untuk tak ke kantor saja hari ini.
Lagipula, janjinya untuk makan bersama Jungkook juga belum ia tepati.
"Gak lah. Males."
"Lagaknya... emang kamu yang punya perusahaan? Hihi." Sambil tersenyum, Jungkook fokus memotong daging paha bebek yang ia pesan untuk menu makan siangnya kali ini.
"Emang, kamu belum tau ya?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungkook sempat terdiam dan mengangkat wajahnya.
Menatap Seokjin yang memandanginya dengan lekat ini, membuat Jungkook merasakan hangat di kedua pipinya.
Ditatap dengan sorot mata setajam itu, jantung Jungkook tetiba saja berdebar kencang.
"Ngaco!" Kilah Jungkook sambil kembali menyuapkan daging bebek itu ke dalam mulutnya. Sekaligus mengusir perasaan aneh yang mulai pelan-pelan mengisi hatinya.
"Hihi... kok, bisa gak percaya? Emang penampilan aku gak ngeliatin kalo aku pengusaha ya?"
Apa?
Ya, Seokjin gak salah sih, kalau dia bilang seperti itu.
Karena nyatanya Jungkook sebetulnya pun setuju kalau wajah juga penampilan Seokjin memang bukan seperti orang biasa.
Tapi, Jungkook orangnya tak mudah percaya.
Tanpa bukti, Jungkook anggap semuanya bohong.
"Apa buktinya?"
"Bukti? Mau liat?"
"Boleh. Kapan?"
"Ish... sebelumnya deh, kamu ceritain dulu, kamu tuh di Korea sana, kegiatan kamu ngapain aja? Abis kamu ceritain, aku bakal kasih bukti kalo aku tuh, emang beneran pengusaha. Gimana? Setuju?"
