Bab 2 - Nenek tua sakit

335 70 0
                                    

The little villain is pregnant!

...

Hari ini restoran tidak terlalu ramai, Jadi mereka menutupnya lebih awal. Saat Dokja selesai membersihkan restoran dia melihat Jooha kecil sedang terduduk di salah satu kursi, mata kecilnya sedikit memerah, pertanda bahwa ia mengantuk.

Dokja tidak bisa tidak merasa bersalah dalam hatinya. Dia mengangkat Jooha kecil, menciumi rambutnya yang berbau sampo stroberi. "Mari kita pulang?"

"Umm."

Setelah berpamitan dengan nenek tua, Dokja langsung pergi dengan menggendong Jooha. Rumah mereka tidak jauh dari restoran, hanya 5 menit dengan jalan kaki. Area di sekitar sangat sepi dan gelap, dan ada beberapa lampu jalanan yang berkedip-kedip.

Tapi Dokja sama sekali tidak takut. Dia sudah terbiasa. Ini adalah jalan yang ia lalui selama 5 tahun terakhir. Bahkan saat dia mengandung pangsit kecil dan perutnya terlalu sakit untuk berjalan, dia akan berhenti sejenak di bawah lampu jalanan.

Dokja tidak berani berjongkok karena takut akan menekan perutnya. Jadinya dia hanya akan berdiri dan menatap lampu jalanan yang terang sebelum akhirnya berjalan lagi saat perutnya sudah baikan.

Saat sampai di rumah, pangsit kecil sudah terkantuk-kantuk jadi Dokja hanya menyuruhnya mencuci tangan, kaki dan sikat gigi sebelum tidur. Sementara Dokja akan membersihkan rumah sebentar. Hanya menyapu saja karena dia terlalu malas.

Setelah dia akhirnya menyelesaikan semuanya, pangsit kecilnya sudah tertidur nyenyak di dalam selimut. Dokja tidak bisa menahan senyumnya, menciuminya dengan gemas sebelum ikut tertidur dan berpelukan sampai pagi.

Pada pagi hari, Dokja akan mengantarkan Jooha kecil ke TK terlebih dahulu sebelum pergi ke restoran. Nenek tua tinggal di belakang restoran dan lebih dekat, secara alami dia akan datang lebih dahulu daripada Dokja.

Dokja membantu nenek memasak, dan berbelanja sebentar di pasar dekat restoran. Situasi hari itu sama seperti biasanya. Tapi siapa yang tau bahwa Nenek tua akan jatuh pingsan di dapur. Dokja panik dan panik langsung mencari bantuan ke paman toko sebelah untuk membantu mengantar nenek ke rumah sakit.

Saking paniknya, Dokja bahkan lupa mengunci toko, Untung saja tidak ada pelanggan saat itu. Jadi dia meminta Paman toko sebelah untuk membantu menguncinya sebentar saat dia kembali.

Kata Dokter, nenek tua menderita semacam penyakit jantung dan harus dirawat inap sehingga memerlukan beberapa dokumen, Meskipun dokja seperti keluarga nenek tua tapi dia bukan keluarga sebenernya dan ada batasan hal yang dia bisa bantu. Jadinya Dokja harus menelpon cucu nenek tua.

Karena dia sudah bersama nenek selama 5 tahun, dia secara alami mengenal cucu nenek tua yang bernama Lee Hyunsung. Hyunsung sama baiknya dengan nenek, bahkan Jooha sangat menyukainya. Sayangnya dia harus tinggal di kota A dan berjauhan dengan nenek.

Setelah mengabari Hyunsung, Dokja langsung menelpon guru TK pangsit kecil dan mengatakan bahwa dia akan terlambat menjemput. Guru TK adalah orang baik dan setelah mengetahui masalahnya dia secara alami setuju.

Akhirnya setelah mengabari orang-orang, Dokja dipanggil lagi oleh suster untuk melunasi tagihan agar nenek tua segera dipindahkan ke ruang rawat inap. Dokja sibuk dan sibuk hingga tidak menyadari mata hitam yang telah menatapnya dalam waktu yang lama.

...

Yoo Joonghyuk sedang berada di rumah sakit kota S untuk menemui kakeknya yang sakit. Dia secara alami ingin memindahkannya ke rumah sakit kota A yang lebih canggih, tapi kakeknya menolak keras. Memang, semenjak mewariskan Perusahaan kepadanya, Kakeknya telah pindah ke kota S dan menempati rumahnya dengan mendiang nenek yang lama.

Tetapi saat dia keluar untuk menelpon sebentar dia tidak sengaja menangkap wajah yang familiar. Kim Dokja. Kenangan Joonghyuk pada orang ini buruk. Dokja selalu menempel dan membuatnya risih. Bahkan sampai berani menganggu Lee Seolhwa. Puncak dari kemarahannya adalah dia berani membius Joonghyuk agar bisa tidur dengannya.

Joonghyuk sangat kesal dan marah. Dia paling membenci seseorang yang berani menghitungnya. Akhirnya dia mengusir pihak lain hanya dengan selembar kain di musim dingin. Entah kenapa setelah itu pihak lain benar-benar berhenti mencari dan menganggunya. Dia merasa aneh tapi hatinya dengan cepat menjadi tenang dan damai.

Dan setelah hampir lima tahun, Yoo Joonghyuk melihatnya lagi hari ini. Meski hanya sekilas dia bisa melihat perubahan yang ada pada pihak lain. Dokja jelas jauh lebih kurus dari sebelumnya tapi wajahnya yang sekarang lebih cerah. Dan senyum yang dia ulas untuk suster rumah sakit sangat berbeda dengan senyum memuakkan yang selalu ditujukan padanya.

Tapi dia masih cantik dan cantik, Yoo Joonghyuk tertegun sejenak sebelum sebuah tangan kecil menarik lengannya dan membangunkannya dari pemikirannya.

"Kakak, kenapa?" Yoo Mia menatapnya bingung. "Kakek bilang ingin makan mie dengan sup."

Yoo Joonghyuk mengulas senyum yang jarang dia tunjukkan, "Oke, Kakak akan membelikannya. Kamu tunggu dengan kakek."

Melihat adiknya yang sekarang berusia 14 tahun mengangguk patuh, Yoo Joonghyuk langsung pergi. Semua pemikiran tadi telah terhapus dari pikirannya. Lagipula dia dan Dokja hanya terhubung karena Dokja yang menyukainya. Joonghyuk bahkan tidak terlalu mengenalnya.

Dan Dokja sudah tidak mengejarnya selama hampir lima tahun, berarti pihak lain sudah tidak memiliki perasaan dengannya dan mereka kini bisa dianggap orang asing.

...

–– Bersambung ––

>>

Yoo sunfish : Kami orang asing sekarang

Kim squid : ....

Pangsit kecil : ....

Yoo sunfish : ?

[BL] The little villain is pregnant! | JoongdokWhere stories live. Discover now