IF 15

4.7K 390 27
                                    

Vote dulu sebelum baca, tandain typo!!!

Happy Reading
.
.
.

Sinar matahari masuk melalui celah jendela yang tidak tertutup gorden, tidak mengganggu aktivitas kedua insan yang saling memeluk itu.

Pria itu semakin menyamankan tidurnya, memeluk sang istri dengan perasaan yang begitu lega setelah menceritakan semua beban yang dia pikul selama ini.

Sebuah perasaan yang belum pernah Luxio rasakan, meskipun ada beberapa hal yang sedikit mengganggunya, namun perkataan Jeanna tadi malam membuat Luxio sadar bahwa Jeanna masih mau bertahan bersamanya, pria yang pernah begitu kejam menyakitinya, menghancurkan kehidupan dan masa depannya. Namun, wanita cantik itu dengan lapang dada memaafkannya, mengajaknya untuk membuka lembaran baru bersama putra kecil mereka. Sebuah angan yang pernah Luxio impikan sebelumnya, menjadi sebuah kenyataan.

"Good morning, my husband." Sapa Jeanna dengan suara seraknya, ketika wanita itu merasa terganggu dengan pergerakan suaminya.

Masih ingatkan, jika Jeanna sangat mudah terbangun ketika merasakan pergerakan atau sentuhan di sekitarnya.

Namun alih-alih mendapatkan jawaban yang diinginkannya, Luxio malah mendekapnya semakin erat dengan senyum yang terpatri indah pada bibirnya.

"Mengapa kau tersenyum?" Jeanna mencolek hidung mancung Luxio dan mengerutkan keningnya bingung ketika melihat tingkah tidak biasa suaminya.

"Aku hanya merasa bahagia pagi ini." Jawab Luxio dengan suara seraknya saat Jeanna terus mengganggunya, hingga akhirnya tawa bahagia itu keluar karena tidak kuat saat Jeanna terus menggelitiki perutnya.

"Mengapa begitu?" Jeanna membalikkan tubuhnya dengan posisi tengkurap dan menatap Luxio yang juga memandangnya.

"Entahlah, bangun tidur mendapatkan kata manis dari istriku, membuatku merasa sangat bahagia, kalau kata orang penikmat novel seperti perutku dipenuhi oleh kupu-kupu yang berterbangan." Jelas Luxio dengan tertawa dan memeluk Jeanna erat.

"Kau mengapa cringe sekali sih Luxio." Ucap Jeanna dengan tawa lepasnya mendengar ucapan nyeleneh suaminya. "Dari mana kau tau kalimat seperti itu?"

"Hmm, aku tidak sengaja membaca novelmu karena penasaran mengapa kau sangat suka membaca novel berbau romance itu."

"Karena novel romance sangat bagus Luxio, kau bisa membayangkan bagaimana begitu dicintai dengan tulus, diperjuangkan dengan begitu hebatnya, dan di treat like a queen oleh pasanganmu. Membayangkan dan berimajinasi seperti itu saja sudah sangat menyenangkan." Kata Jeanna dengan tertawa kecil.

Luxio mengerutkan keningnya tidak suka saat mendengar penjelasan istrinya.

"Memangnya kau tidak diperlakukan seperti itu? Aku kan juga tulus mencintaimu, bahkan aku juga melakukan hal yang lebih banyak dari yang kau jelaskan itu." Ucap Luxio cemberut membuat Jeanna tertawa dan memeluk Luxio dengan erat.

"Maka dari itu aku berpikir ulang untuk membatalkan perceraian kita dan memulai lembaran baru bersamamu. Kau sangat mencintaiku, kau juga melakukan segalanya untukku. Berpisah denganmu, belum tentu juga aku akan diperlakukan dengan demikian oleh orang lain, sayang."

"A- apa?"

"Apanya yang apa Luxio?"

"Ucapkan kata itu lagi!"

"Hmm?" Tanyanya bingung. "Berpikir ulang untuk mem-"

"Bukan, bukan itu dear. Yang kau memanggilku sayang tadi."

"Kapan aku mengucapkan itu?"

"Kau tadi memanggilku sayang dan aku dengar itu meskipun lirih, Jeanna." Gemas Luxio pada istrinya itu.

INFINITY FAMILY [REVISI]Onde histórias criam vida. Descubra agora