Chapter 5

120 34 33
                                    


Author Point Of View On

Di pagi yang cerah seperti biasa Marven sudah memakirkan mobilnya di depan rumah Kana, sambil menunggu Kana keluar dari rumahnya.

Tin...tin...

Suara klakson mobil Marven yg sudah menunggu Kana didepan rumahnya,  membuat Kana yang sedang sarapan pun menjadi kesal.

"Kenapa sih dia jemput aku terus, dia pikir aku akan luluh dengan cara dia jemput aku gini! Gak ya, emangnya aku cowo murahan yang habis putus langsung luluh gitu aja." Gerutu Kana

"Kana kamu kenapa sih pagi-pagi udah ngomel- ngomel ngga jelas gitu, sana susul Marven ajakin sarapan bareng. "

"Apaan sih Maa! Kenapa juga nyuruh di Marven sarapan bareng kita"kesal kana.

"KANA!! Pagi-pagi jangan bikin darah tinggi Mama naik."

"Iya, iyaa Maa aku bakal suruh Marven sarapan "ucapnya dengan nada terpaksa

"Gitu dong, lagipula pacarnya datang bukannya disambut ini malah cemberut gitu"

Dengan langkah kasar dia berjalan menghampiri mobil mewah Marven, Kana yang sudah berada di dekat mobil itu, langsung mengetuk kaca jendela mobil itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan langkah kasar dia berjalan menghampiri mobil mewah Marven, Kana yang sudah berada di dekat mobil itu, langsung mengetuk kaca jendela mobil itu. Dan orang yang berada didalam mobil langsung membuka sambil menunjukkan senyum sumringahnya kepada Kana.

Tok... tok..

"Hallo, selamat pagi kana."

"Hmm... pagi juga, ayo masuk mama suruh kamu masuk tadi."

"Kenapa tante menyuruh aku masuk Kana?"

"Tidak usah berfikir yang macam- macam, ,Mama hanya mengajakmu sarapan bersama."

"Oh, seperti itu "

Kana sengaja membukakan pintu mobil untuk Marven dan mempersilahkan Marven untuk keluar, namun saat Marven telah keluar, Kana justru melakukan sesuatu yang membuat Marven terkejut. Dengan menutup pintu mobil Marven dengan kasar.

Bruk...

Marven yang melihat Kana seperti itu pun terkejut dan tak menyangka dibalik wajahnya yang manis dan cute itu ada sisi galak di dalamnya.

"Pagi tante, Apa kabar?"

"Pagi juga nak, kabar tante baik."

"Sini duduk sebelah Kana! Kita sarapan pagi bersama." ajaknya.

"I-iya tante makasih."

"Sini piring nya biar tante ambilkan nasi sama lauknya, kamu mau ikan atau ayam ven?"

"Apa aja tante, Marven ngga pilih- pilih soal makanan."

"Lihat tuh Kana, Marven aja ngga pilih-pilih makanan! Marven sayang, panggil Mama ya mulai sekarang biar enak dengernya."

"Ish.. Mama kok gitu sih, lebih sayang Marven ketimbang Kana, Kana anak Mama loh bukan Marven."

"Anak kecil Mama cemburu ya, sama calon suaminya."

"Ngga.. Maa, siapa juga yang cemburu." Ucapnya

"Iyaa anak Mama ngga cemburu, udah ayo dimakan nanti terlambat ke kampusnya."

"Iyaa Maa."

"Tan- eh maksud Marven Mama, aku sama Kana mau langsung pamit aja, takut Kana telat nanti masuk kampusnya Maa."

"Iyaa, hati-hati di jalan ya ven, jangan ngebut takutnya nanti kalian kenapa-napa."

"Iyaa Maa, Marven juga sekalian minta ijin" ucapnya terpotong oleh Mama.

"Ijin.. bentar Mama mau nafas dulu."

"Kamu yang sabar dong tunggu Kana lulus dulu baru nikah nya, atau jangan-jangan Kamu udah apa-apain Kana sebelum nikah jadi pengen buru-buru nikah sama Kana." Curiga Mama

"Bukan ijin itu Maa, Marven mau minta ijin ajak Kana pergi sepulang dari kampus." Jelas Marven

"Oh gitu,  Mama kira kamu mau minta ijin buat nikahin Kana sebelum waktunya."

Setelah selesai sarapan Marven dan Kana langsung menuju ke kampus Kana, sepanjang perjalanan menuju kampus Kana sering mencuri-curi pandang ke arah Marven.

"Kalo udah selesai kelas nya, jangan lupa kabarin aku ya?"

"Ngapain? Kamu kan bukan siapa-siapa aku."

"Kamu lupa kalo aku Calon suami kamu!!"ucap Marven menekan kata terakhir nya.

"Siapa juga yang mau? Kan udah aku tolak."

"Belum apa-apa udah nolak aja, setidaknya jalanin dulu aja. "

"Udah ya, aku duluan. Bye-bye" ucapnya sambil melambaikan tangan nya sambil berlari kecil yg membuat Marven gemas

"Lucunya..."

Pukul 16.00 WIB

Marven yang sibuk membaca buku di perpustakaan pun tersadar melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 4 sore, Dia langsung bergegas untuk menjemput dan mengajak Kana ke jalan-jalan untuk menenangkan pikirannya, setelah beberapa menit menempuh perjalanan ke kampus Kana. Akhirnya dia sampai didepan gerbang dia sudah melihat Kana yang sedang menunggunya, Ia pun lansung menghampiri Kana sambil tersenyum hangat.

"Maaf membuatmu menunggu lama."

"Ish.. Kamu ini katanya mau jemput malah telat! kamu tau ngga sih aku udah nungguin lama banget." padahal kana menunggu Marven hanya 15 menit tapi berasa seperti sudah menunggu Marven berjam-jam apalagi dengan wajah kesal dengan bibirnya yg mengerucut itu pengen sekali Marven menciumnya .

"Iya Iyaa, aku janji ngga akan buat kamu menunggu lagi."

"Janji ya, oke ayo sekarang kita pulang. "

"Eh kok pulang aku kan mau ajak kamu jalan-jalan, aku tadi pagi juga udah ijin sama Mama kamu."

"Jalan-jalan kemana?" Tanya Kana

"Udah kamu ikut aja, aku jamin kamu pasti suka tempatnya."

"Kasih tau dulu kita mau kemana ini, aku penasaran banget tau."

" Pokoknya nanti kamu suka tempatnya. "

"Marven ihh.. nyebelin banget, ngga mau ngasih tau kita mau kemana."

"Ayo kita berangkat sekarang biar kamu ngga penasaran lagi." Ajaknya

"Oke, Lest Go..." semangat Kana

Author Point Of View Off

LEADER CUTEWhere stories live. Discover now