chapter 26

15K 1.3K 91
                                    

Happy reading ~



Arran duduk di atas meja pantry dengan mulut belepotan karena memakan tomat yang diberikan Kalka padanya. Kalka yang sedang mengaduk-aduk sup di sebelahnya sesekali mengelap mulut Arran dengan kain kecil yang tergantung di leher anaknya itu.

"Demen ya dek makanin tomat...?"

"Ma...ma..." Celoteh bayi 8 bulan itu sambil menyodorkan tomatnya pada Kalka.

"Adek makan aja, mama gak suka tomat"

Seakan mengerti, tiba-tiba bayi gempal itu memajukan bibir bawahnya serta hidung yang sudah kempas-kempis dengan gestur yang siap memecahkan tangisnya.

Kalka sedikit panik dan dengan cepat meraih tangan Arran.

"Iya ini mama makan"

Kalka dengan ekspresi meringis mencoba menggigit buah oranye yang menurutnya sangat tidak enak itu. Sebenarnya Kalka tidak sebenci itu dengan tomat jika sudah diolah, hanya saja, jika masih berbentuk buah seperti ini dirinya sangat ogah memakannya.

Namun apalah daya, demi si gendut yang kini sudah terkikik senang karena berhasil menyuapinya, Kalka rela.

Setelah memasak, Kalka memasukkan masakannya dalam lemari makanan. Jam sudah menunjukan 1 siang, itu artinya sekitar sejam lagi suaminya pulang kampus.

Pemuda itu terlebih dulu mencuci tangan dan mulut Arran lalu membawanya ke ruang tengah.

Setelah meletakkan Arran di karpet, Kalka dengan cepat berlari ke dalam kamarnya mengambil dua buah bandana kain kemudian kembali keluar.

Ia memakaikan bandana berwarna biru langit pada Arran yang rambutnya minim. Lalu memakai bandana Lilac untuk dirinya.

Kalka meletakkan Arran di depan sofa. Bayi gempal itu dengan menurut mulai berpegangan pada pinggiran sofa sambil mengerjapkan matanya melihat Kalka bingung.

Kalka mengambil remote dan mulai menyalakan TV besar dihadapan mereka. Ia membuka YouTube dan mencari sebuah lagu yang sekiranya bisa di pakai untuk dance.

"Nanti adek ngikutin gerakkan mama aja ya...?" Titah Kalka yang tak dimengerti apapun oleh Arran.

"Nah ini dia, siap-siap dek"

Kalka mulai sedikit menjauh dari layar TV dan bersiap untuk memulai aktivitas randomnya sambil menunggu sang suami pulang.

Da-la-lun-dun
Da-la-lun-dun
Da-la-lun-dun
Baby, I'ma monster

Mano, a mano
I see you in slow-mo
You know you're in trouble
Ooh-hoo-hoo-hoo
Balbeodung chyeobwa
Eochapi sonbadak
Wieseo mot naga
You know that

Nuneul tteun sungan pieona
All eyes on me, bureul jilleora
Do or die on my life
Yeah, you ain't seen nothing yet

Got them all going
Sheesh, sheesh
Sheesh, sheesh, sheesh, yeah
B-A-B-Y-M-O-N
Sheesh, sheesh

Sheesh, sheesh, sheesh, yeah
Got them all going

Arran dengan antusias menggoyang-goyangkan pantatnya mengikuti sang ibu yang dengan percaya dirinya mengikuti gerakkan di layar TV namun gerakkannya sangat berbeda jauh dengan orang-orang yang berada di klip itu.

"Ayo dek, lebih kenceng lagi geol-geolnya !"

Arran semakin menjulurkan pantat gemuknya ke belakang lalu bergoyang ria dengan wajahnya yang nampak serius.

"Kenceng banget jogetnya dek ? Awas pusing kepalanya" Aksa yang baru pulang terheran-heran dengan istri juga anaknya yang joget seperti orang gila.

"Eh mas udah pulang... Kok cepet ?" Kalka segera menghentikan gerakan absurdnya lalu menghampiri Aksa dan mencium tangannya.

Aksa, gue hamil !! |ENDWhere stories live. Discover now