⚘️ Merasa Bersalah ⚘️

472 89 61
                                    

Klik!

Klik!

Klik!

Suara blitz juga cahaya kamera yang terang itu tak berhenti sejak siang tadi hingga malam menjelang.

Jungkook yang akhirnya menerima tawaran Hana untuk menjadi model eksklusif produk make up nya itu kali ini sudah mulai melakukan beberapa pemotretan untuk masing-masing seri kecantikan.

Dan siapa sangka, Jungkook tak sendiri.

Sepanjang hari ini, Seokjin menemani Jungkook pemotretan.

Dan tentunya dengan sepengetahuan Hana, sang istri.

Dari kejauhan, Seokjin tersenyum menatap Jungkook.

Tangannya disimpan di atas dada, sementara satunya lagi mengusap dagunya.

Untuk Jungkook sendiri, kehadiran Seokjin seperti faktor penyemangat baginya.

Selama ada seokjin di lokasi, kepercayaan diri Jungkook meningkat.

Akhirnya, setelah sekian jam lamanya, proses pemotretan selesai juga.

Jungkook tersenyum lebar ke arah Seokjin, menghampirinya dan menatap kedua mata coklat hazelnut itu penuh kagum.

Pun dengan Seokjin. 

Matanya yang kali ini teduh itu, tak sedetik pun melepaskan pandangannya dari sosok cantik di hadapannya ini.

Ingin sekali keduanya berpelukan, namun mereka lebih memilih untuk menahan diri masing-masing.

"Kamu hebat. Kamu cantik."

Ah, rasanya hidung Jungkook serasa melayang saat Seokjin menyebutnya 'cantik'.

Tersenyum Jungkook hingga kedua pipinya merona.

"Makasih." Jawab Jungkook lembut.

Seokjin lalu mengajak Jungkook untuk makan malam sebelum pulang. Dia juga bilang, semuanya sudah dibicarakan dengan Hana. Dan wanita itu mengizinkannya.

Jungkook tersenyum. Meski sebetulnya, hatinya juga tak begitu baik, semenjak keduanya bermain di belakang Hana.

.
.
.

"Mau makan dimana?" Tanya Jungkook begitu keduanya duduk di dalam mobil Seokjin.

Seokjin bilang, mereka akan makan di sebuah restoran kecil, tapi nyaman. Tak terlalu banyak orang, tapi makanannya cukup enak.

Jungkook tak peduli. Asalkan dengan Seokjin, Jungkook mau.

Namun, sebelum Seokjin menyalakan mesin mobilnya, ia menarik wajah Jungkook dan mengusapnya dengan lembut.

Menatap binar mata itu sekali lagi, lalu mencium sekilas bibir Jungkook yang sudah menggodanya sedari tadi.

Jungkook tersenyum kecil.

Ia pun menyambut ciuman Seokjin dengan kelembutan yang sama.

Dan mengakhirinya dengan sebuah pelukan yang hangat.

"Aku kangen kamu, cantik..."

.
.
.

Betul saja, Seokjin mengajak Jungkook ke sebuah restoran yang cukup mewah, namun ukurannya tak begitu besar. Kecil, tapi tetap cantik.

Mereka memesan menu yang katanya paling enak di sini.

Bercanda, juga bercerita hal-hal kecil yang membuat keduanya melupakan semua yang mengganggu pikiran mereka, hingga dering telepon Seokjin berbunyi.

Jungkook tersenyum pahit saat Seokjin bilang itu dari Hana.

Lelaki bermata bulat itu kemudian bermain dengan garpunya yang ia hentak-hentakkan ke atas piring sementara ia menunggu Seokjin yang menjauh karena harus menjawab panggilan telepon dari istrinya.

14 Days Love (2024) ✔️Where stories live. Discover now