chapter 1| different Place

423 30 9
                                    

Sekolah menengah khusus laki-laki Gwangju, korea selatan

Seorang remaja laki-laki berseragam SMA terduduk di sebuah ruangan estrakulikuler sendirian. Earphone terpasang pada telinganya, tangan dengan lihai menari-nari diatas kertas melukiskan anatomi gambar sebuah kartun jepang. Nama "Jung Sungchan" tertulis pada name tag seragam putihnya.

Keadaan di luar ruangan estrakulikuler, lapangan sekolah sangat ramai. Ini adalah tahun terakhir kelas 12 lalu mereka akan lulus. Park Wonbin, siswa itu memukul bola kasti dengan sangat keras hingga memecahkan kaca ruangan estrakuliler sampai mengenai kepala Sungchan. Sungchan kaget hingga kacamata nya terjatuh, pelipis nya berdarah.
Park Wonbin menerobos kaca ruangan yang pecah dan bersautan dengan Pemuda Nolep itu didalam.

"Oii Jung Sungchan apakah kau akan terus berdiam diri seperti Ansos hingga sebuah bola datang dan menendang kepalamu ya?" Sapa wonbin sembari bertengger di perbatasan jendela kaca pecah.

Sungchan mengambil kaca mata nya yang terjatuh, melirik wonbin dengan muka datar "bodoh lihat kaca nya sialan, bisa-bisa kepala sekolah tolol itu menyuruh aku untuk mengganti rugi ini karna hanya yang berada di ruangan ini sendirian," Wajah datar Sungchan berubah menjadi panik ketika Sungchan melihat kaca jendela itu pecah, Sungchan kelabakankelabakan.

Wonbin turun dari kaca jendelan dan masuk kedalam ruangan itu, mencari-cari sebuah barang di laci dan lemari, mengabaikan Sungchan yang masih kelabakan tak karuan.

"Ketemu!" Wonbin berteriak kegirangan setelah mendapatkan solatip dan kardus bekas, Sungchan mengalihkan pandangannya ke Wonbin dan melihat wonbin berjalan ke arah jendela yang memiliki retakan agak besar sebab pecahan bola kasti tadi, Menambalkan solatip dan kardus tersebut pada jendela yang memiliki pecahan jendela, sungguh ide yang cermerlang.

Sungchan melongo keheranan "kau gila ya!, kalau ketahuan ijazah kelulusan kita akan ditahan!!"

"Mana berani sekolah ini menahan ijazahku? Cuih," Wonbin menghiraukan perkataan Sungchan dan berjalan untuk duduk di sebuah kursi dekat dengan meja Sungchan tadi, menaruh kakinya dengan sopan diatas meja yang diatasnya terdapat buku sketsa milik Sungchan

Wonbin mengambil buku gambar milik Sungchan yang sedang berjalan ke arah meja itu juga. Memandang dan mengamati Gambar Sungchan yang menurutnya membosankan.

"Menggambar lagi ya?" Tanya wonbin

"Hmmm," Sungchan hanya membalas nya dengan deheman singkat.

"Kau tahu? Teman ku yang dari jepang akan datang 2 hari lagi!" ungkap Wonbin dengan antusias pada Sungchan.

"Lalu?" Sungchan mengambil buku gambar miliknya dari tangan Wonbin dan melanjutkan gambar nya yang sempat tertunda akibat kejadian kaca jendela pecah tadi.

"Aku kan menunjukan foto Eunseok yang sedang bermain bola padanya, dia bilang Eunseok sangat tampan dan bilang kepadaku jika dia sampai di Korea nanti dia memintaku untuk mengenalkan nya pada Eunseok- dan kauu!"

Sungchan tersentak kaget kala Wonbin meninggikan nada suaranya, membuat tangannya tak fokus hingga menyebabkan garis ketidaksengajaan nya pada gambar tersebut. Sungchan menggeram kesal pada sahabat nya ini.

"Apa?!" Tanya Sungchan dengan wajah geram pada Wombin

Wonbin tersenyum tipis sembari menyeringai dan berkata "nanti kau akan ikut denganku saat aku akan mengenalkan Eunseok dengan teman ku yang dari jepang itu,"

"Aku? Ikut?! Untuk apa? Tidak tidak! Aku tidak mau ikut!" Sungchan pergi ke sela-sela lemari dan menyembunyikan wajah nya pada tembok menghindari tatapan kesal Wonbin.

"Kau ini apaan sih, ayolah bergaul lagian kalau nanti kau datang aku tidak akan menjadi nyamuk saat mereka- eeem berkencan mungkin?" Sambil menghampiri Sungchan, Wonbin mencoba membujuk Sungchan agar manusia nolep itu mau ikut, eunseok yang sedang membelakangi Wonbin semakin menggelengkan kepalanya.

If It Shines | SungTaro fanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang