Prolog

5.6K 149 9
                                    

Siapa yang ga kenal Carmello yang selalu nyariin Jennifer ke satu sekolahan hanya karena cewek itu ga keliatan di kelasnya? Siapa yang ga kenal Carmello yang selalu ngajak Jennifer makan bareng ke kantin tanpa peduli sorak-sorai temen-temennya? Siapa yang ga kenal Carmello yang selalu ada dua puluh empat jam buat Jennifer jika cewek itu membutuhkannya?

Ya. Semua orang juga kenal, dan tau pasti...

Carmello Sumapradja jatuh cinta setengah mati sama Leonna Jennifer Brawijaya!

Itu kisah klasik. Orang tuanya berteman, jadi mereka saling kenal. Carmello dan Jennifer bertemu sejak masih bocah yang bermain-main dengan tanah dan air comberan. Dari malu-malu, melewati masa puber, sampai umur mereka menginjak kepala dua. Cinta mereka bukan cinta asal-asalan. Cinta mereka melalui proses sepanjang mereka bersama, jadi jangan tanya apa-apa saja yang mereka ketahui satu sama lain. Layaknya saudara kembar, itulah julukan mereka!

Jika orang lain iri, aaahh... Siapa yang ga iri?

Semua orang juga iri!

Mereka pasangan paling klop, cocok, sweet, ga terpisahkan, saling mengisi, jodoh, dan semua titel baik-baik lainnya. Bahkan banyak orang yang yakin, malah YAKIN BANGET, sekalipun Carmello melanjutkan kuliah di Paris dan Jennifer di Yogyakarta, hubungan di antara mereka ga akan terpisahkan!

Pasti yang belum iri, sekarang jadi iri. Itulah Carmello dan Jennifer. Perhatian Carmello ga pernah untuk yang lain, hanya Jennifer yang ada di hati dan pikirannya.

Carmello menyukai Jennifer... memuja Jennifer... menjadikan Jennifer ratu bagi hatinya!

Tapi...

Suatu hari, salah satu di antara mereka juga pasti akan merasa lelah. Capek. Ga kuat.

Suatu hari, salah satu di antara mereka pasti akan merasa bosan. Kesepian. Kesal.

Dan suatu hari, salah satu di antara mereka pasti akan merasa semua sudah cukup. Berakhir. Selesai.

Empat... Jalan lima tahun... Akhirnya semua hubungan yang melibatkan perasaan itu selesai.

Carmello memutuskan Jennifer.

Memeluknya untuk yang terakhir kali.

Dan meninggalkan 'mantan pacarnya' tanpa menoleh lagi.

He is crying.

But... still trying so hard to make himself looks fine.

Dan sekarang...

Siapa yang ga kenal Jennifer yang selalu melamun melihat foto Carmello di hpnya di kala waktu senggang? Siapa yang ga kenal Jennifer yang selalu tenggelam dalam aktivitasnya demi menyingkirkan nama Carmello dari kepalanya? Siapa yang ga kenal Jennifer yang matanya selalu terlihat bengkak di pagi hari karena begitu merindukan Carmello yang ga meneleponnya lagi setiap malam?

She is crying too!

Tapi terlambat. Walau hanya beberapa bulan, tapi Jennifer terlambat.

Hati Carmello bukan buat Jennifer lagi. Di sana terukir nama lain... dan bukan namanya.

Jennifer bukan lagi pemeran utama dalam kisah cinta ini. Sekalipun Carmello menerimanya, dia hanya pelarian.

"Maafkan aku... Maafkan keegoisanku... Tapi aku mohon, ijinkan aku menjadi pemeran utama di kisah cintaku sendiri. Memilikimu kembali untuk diriku sendiri."
-Jennifer Brawijaya-

C for JWo Geschichten leben. Entdecke jetzt