Bab 5 ??

49.6K 910 9
                                    

      Mood miny kembali baik saat memakan seblak kesukaan nya.

     Kamar yang tadinya bersih , kini telah berserakan dengan plastik plastik makanan.

     Apakah mimy peduli? Tentu saja tidak.

     Namun kegiatan makan makan mimy harus terhenti saat mendengar pemberitahuan dari sistem.

     .

      Dalam kegelapan malam, seorang pria tampan sedang bermain basket sendirian.

     Nafas Devan terengah engah, pria tampan itu duduk di pinggir lapangan sambil melihat sesuatu di handphone nya .

      ?

       Dalam handphone itu terlihat video dia dan sang pujaan hati – mimy yang sedang bermain basket, alias one by one.

      Terlihat, Devan yang berhasil memasukkan bola ke dalam ring, lalu mimy yang cemberut sambil melipat tangan nya di dada. Adegan selanjutnya, Devan memeluk mimy lalu mereka tertawa bersama sama.

      Video itu hanya berdurasi beberapa detik, tak ada lagi lanjutannya.

     Devan mendongak saat merasakan air yang perlahan jatuh dan membasahi pakaian nya, namun, pria tampan itu tak ada niatan untuk beranjak dari sana.

      Pandangannya kosong.

     Jelas sekali kalau dia sedang patah hati.

      Kenapa harus ada yang namanya patah hati?

      Sudah beberapa menit berlalu, dan hujan turun dengan semakin deras nya. Devan tetap diam di tempat nya menikmati tubuh nya yang di guyur air hujan.

      Di bawah air hujan yang deras itu, tak ada yang tahu kalau Devan menitikkan air mata.

      Devan tersentak dari lamunan nya saat merasakan rasa hangat di pipi nya. Dia mendongak dan langsung bertatapan dengan manik yang di rindukan nya.

      Walau begitu, Devan tetap diam , tak bicara maupun beranjak.

      "Kenapa kamu hujan Hujanan Devan?! Apa yang kamu pikirkan, kamu bisa sakit!! Kamu sudah besar, kenapa kamu keras kepala sekali?!" Ujar mimy dengan geram bercampur khawatir.

     "Apa peduli mu?" Tanya Devan terkekeh sinis dan menyentak tangan mimy dari pipi nya.

      "Apa katamu?! Kenapa kamu tak mengerti hah?! Cepat bangun dan pergi masuk!!" Sentak mimy dengan nafas ngos ngosan.

      "Pergilah" ujar Devan dengan dingin.

      Mimy tak kuat lagi menahan air mata nya, gadis cantik itu berjongkok dan memeluk Devan , membiarkan dirinya basah bersamanya

      "Kenapa kamu tak mengerti hah? Cepatlah masuk , dan minum obat" lirih mimy dengan Suara bergetar menahan Isak tangis.

      Hati Devan tak sekuat baja, pria tampan itu membalas pelukan mimy dan menangis dalam diam.

      Sebelah tangan mimy menepuk nepuk punggung Devan , sementara tangan lainnya yang menahan payung sedikit bergetar.

      "Sudah sudah, ayo masuk" ajak mimy melepaskan pelukannya.

      Devan menurut saat gadis cantik itu menuntun nya berdiri dan membawanya masuk ke dalam apartemen.

     "Kamu masuk sana" titah mimy , namun pria di samping nya itu hanya diam di tempat.

      Huh

      Mimy menghela nafasnya pelan, lalu mengetikkan sandi apartemen sehingga pintunya terbuka, gadis cantik itu menutup payung nya dan menyimpannya di dekat pintu .

Layar Hologram Mimy (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang