Tell me, Eomma... (sequel of Why)

1K 76 7
                                    


Tell me, Eomma...
Sequel of Why?

Cast: Oh Sehun, Kim Jongin, Kim Jonghun (kid), Park Chanyeol

Genre: Drama, Hurt/Comfort, Family

Rated: T

Author: Ohorat/Sehundanese

Warning: Yaoi. BL

Recommended song:
Yoon Mi Rae - I'll listen to what you have to say (Ost. Who Are You)
Younha - Pray (Ost. Who Are You)
.
.
.
.

"Sehun-ah, kau yakin kau baik-baik saja?" tanya Chanyeol dengan raut khawatirnya, ia tengah memapah Sehun berjalan keluar dari pub. Namja manis itu mabuk setelah minum dua botol alkohol.
Yang ditanya hanya mengangguk beberapa kali, wajahnya memerah membuat Chanyeol semakin khawatir melihatnya. Omong-omong, namja berperawakan tinggi dan berparas tampan itu bertemu Sehun saat di pub, dua bulan yang lalu.
Salah satu taksi berhenti setelah Chanyeol menghentikannya, ia membuka pintu belakang dan memasukkan Sehun dengan hati-hati.
"Aku tidak tahu apa masalahmu, tapi aku tidak suka jika kau seperti ini." Ucapnya sebelum kemudian menutup pintu dan memberi tahu sang supir alamat dimana Sehun tinggal.
Raut khawatirnya masih tercetak jelas kala taksi itu melaju dan menghilang di kegelapan malam. Ia tidak mengerti dengan Sehun, sejak pertama kali bertemu dengannya, yang Sehun lakukan hanyalah menangis dan tak berbicara sedikit pun apa alasannya. Tapi yang ia tahu, Sehun memiliki dua orang anak.
.
.
.
Keadaan rumah sudah gelap saat Sehun tiba. Ia berjalan sempoyongan khas orang mabuk dan beberapa kali hampir terjatuh saat menaiki tangga menuju kamarnya. Membuka pintu dengan perlahan dan melepas sepatu juga kaos kakinya secara sembarangan. Namun, langkahnya terhenti ketika ia tak sengaja menangkap bayangan dirinya di cermin. Mata sayu, wajah memerah dan rambut yang berantakan, membuat satu bulir air mata mengalir melalui ekor matanya.
"Apa yang sudah kau lakukan padaku?"
.
.
.
"Sein-ah, jika makan gunakan sendok, arrachi? Jangan menggunakan tanganmu, lihatlah semuanya jadi kotor."
"Jonghun-ah, cepat selesaikan sarapanmu dan jangan lupa minum susunya!"
"Ne."
"Apa Ibumu belum bangun?"
Jonghun tak menjawab pertanyaan neneknya, ia menatap tangga di sebelah kanan ruangan, tangga menuju kamar Sehun. Setiap hari, semenjak Sehun membawanya dan Sein ke rumah Nyonya Oh, ia tak pernah membangunkannya lagi. Tak pernah memberi ucapan selamat pagi ataupun selamat tidur yang menghangatkan hatinya. Tak pernah membuatkan sarapan, tak pernah menanyakan bagaimana ia di sekolah, tak pernah membantunya mengerjakan PR, bahkan Sehun tak pernah menjawab ketika Jonghun menanyakan kabar ayahnya.
Sehun telah berubah.
Derap langkah kaki saat Sehun menuruni tangga membuat mata ketiganya menoleh. Seolah hal biasa, Sehun tak menghiraukannya. Ia menarik kursi di samping Sein dan menuangkan air putih sebelum meneguknya.
Nyonya Oh kembali sibuk dengan alat masaknya, Sein yang memang masih balita terlihat asyik dengan sendok dan bubur bayi yang kini menghiasi wajah dan kedua tangannya. Sedangkan Jonghun, ia masih menatap Sehun.
"Ibu," ucap Jonghun membuat Sehun menoleh dan memasang raut muka seolah bertanya, 'Apa?'
Jonghun terdiam beberapa detik, ia memainkan ujung seragamnya di bawah meja, "Apa tidurmu nyenyak?"
Sehun juga terdiam beberapa saat, namun kemudian ia mengangguk dan tersenyum kecil, "Ya, bagaimana denganmu?"
Jonghun tak menjawab, ia turun dari kursinya dengan sedikit melompat karena tubuhnya yang kecil. Ia meraih ransel hitamnya dan menatap Sehun dengan senyum getir di bibirnya, "Ibu, aku pergi dulu."
Bocah tampan itu berlari meninggalkan Sehun yang menatapnya kosong.
.
.
.
Malam berikutnya, Sehun kembali pulang dengan keadaan mabuk. Suasana rumah masih sama seperti malam-malam sebelumnya, gelap dan sepi. Namun, kali ini Jonghun masih terjaga. Ia melihat bagaimana Ibunya berjalan menaiki tangga dan hampir terjatuh beberapa kali. Ia ingin sekali membantu dan berkata, 'Ibu, biarkan aku membantumu.' Tapi kenyataannya, ia hanya bisa bersembunyi dibalik kegelapan sambil menggenggam kertas gambarnya yang dua hari lalu membuatnya menjadi juara lomba menggambar yang diadakan sekolah.

Tell me, Eomma... (sequel of Why)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang