MY BOYFRIEND

10.2K 357 14
                                    

            Windy berjalan mondar-mandir dengan gelisah. Ia sedang memikirkan cara untuk keluar dari masalah yang sedang ia hadapi. Sebelumnya Windy mungkin takkan keberatan dengan kepopulerannya diantara para siswa cowok di sekolah. Namun sekarang ia mulai merasa tidak nyaman dengan segala perhatian yang ia terima dari penggemarnya. Sebentar lagi ujian akhir, tidak kurang dari sebulan lagi, dan Windy takkan bisa berkonsentrasi jika disekelilingnya dipenuhi oleh cowok-cowok yang menginginkan perhatiannya. Cowok-cowok itu takkan pernah berhenti mengejarnya selama ia masih “single”. Jadi satu-satunya cara yang terpikir oleh Windy adalah seorang pacar.

            Tapi siapa yang bisa ia jadikan pacar sementaranya? Seorang cowok yang selain berwajah oke, pintar, memiliki tinggi tubuh ideal dan mengintimidasi, yang akan dengan senang hati membantunya. Yang takkan menuntut apa-apa dari kesepakatan yang bisa Windy ajukan. Dengan kata lain seorang cowok yang nyaris sempurna dan tidak memiliki perasaan apapun padanya. Sehingga jika sebulan telah berlalu, cowok itu takkan komplain jika Windy mengakhiri hubungan mereka. Dan Windy takkan menuntut apapun pada cowok itu selain bisa membantunya dalam hal pelajaran dan membuat penggemarnya mundur teratur.

            Masalahnya adalah, apakah ada orang seperti itu? Pintar, berwajah oke, mengintimidasi dan memiliki aura yang akan membuat orang enggan untuk mendekat.

            Oh! Tiba-tiba Windy mendapat sebuah pencerahan dalam otaknya. Windy tau harus mencari siapa. Windy mungkin hanya pernah mendengar desas-desus tentang orang itu, tapi Windy yakin hanya cowok itu yang memenuhi persyaratan Windy. Akan tetapi, ada sesuatu yang membuat Windy getir. Dari apa yang Windy dengar, orang yang akan dia pilih ini akan sangat sulit dijinakkan. Bisa jadi Windy akan mendapatkan “Masalah” dengan huruf  “M” ekstra besar didepannya. Artinya takkan mudah mendapatkan kerjasama cowok itu. Bahkan bisa jadi Windy akan nggakal bahkan sebelum memulai. Tapi Windy tidak punya pilihan lain. Dia harus bisa membuat cowok itu bersedia membantunya. Dan Windy akan melakukan segala cara agar cowok itu setuju.

            Berbekal tekad sekuat baja, sekokoh batu karang, Windy keluar dari kelasnya yang sudah kosong karena jam pelajaran terakhir tadi kosong. Ia menuju kelas cowok itu. Ini bisa jadi misi bunuh diri dan mempermalukan diri sendiri. Tapi Windy sudah bertekad, dan itulah yang akan dia lakukan!

                                                                        ***

            Daniel membenahi semua buku dan alat tulisnya yang berserakan di mejanya. Ia sedang bersiap-siap untuk pulang. Hari ini ia sudah cukup lelah dengan kesehariannya yang monoton. Ia belajar, belajar dan belajar untuk ujian akhir nanti. Ditambah lagi dengan tugasnya sebagai Wakil Ketua Osis yang juga membuatnya sibuk.

            Daniel menginginkan hal lain yang bisa menyegarkan pikirannya. Apapun yang membuat otaknya yang penat segar kembali. Kalau bukan karena image yang tak sengaja diciptakannya untuk menjauhkan orang-orang yang hanya melihat wajahnya, mungkin saat ini dia sudah menantang orang untuk diajak ribut. Tapi sudah lebih dari dua tahun ia menjadi Daniel si penyendiri. Yang rajin dan berusaha jadi anak emas para guru.

           Jika dibiarkan memilih, Daniel pasti akan memilih jadi orang yang biasa-biasa saja. Sayang sekali ia tidak bisa. Ia mewarisi gen kedua orangtuanya yang sama-sama jenius dan memiliki ambisi yang tinggi akan kesuksesan. Sehingga mau tak mau orang-orang akan berpikir dua kali sebelum mendekatinya. Ditambah lagi dengan tinggi badannya yang diatas rata-rata itu, 182 cm. Tinggi yang membuat siapapun yang berhadapan dengannya merasa terintimidasi.

            Daniel menyampirkan tasnya di punggung dan keluar dari kelasnya. Belum jauh ia melangkah, seorang cewek mengikutinya. Daniel meliriknya namun tetap tak berhenti benjalan. Dan ketika Daniel memutuskan untuk mengabaikan cewek yang menjajari langkahnya itu, cewek itu malah menghadang jalannya. Daniel pun berhenti. Ia menunduk dan menatap cewek mungil yang berdiri didepannya. Cewek itu tampak sedikit berhati-hati. Daniel harus menahan diri agar tidak mendengus melihat tingkah sok berani cewek itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 04, 2013 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MY BOYFRIENDWhere stories live. Discover now