Just You and Me

4.1K 335 15
                                    

Ada kalanya kita harus berpikir untuk dicintai...

Namun percayalah, cinta itu tak perlu mengenal siapa kamu...

Sebuah tangan menyentuh barisan buku yang terjejer rapi di rak perpustakaan. Jari-jemarinya menelusuri buku demi buku yang terjejer memanjang dalam satu barisan rak. Kening pemilik jari itu berkerut, namun seketika raut wajahnya kembali cerah saat dia telah menemukan sesuatu di sana. Buku yang dia cari! Jari telunjuknya menyentuh sudut buku tersebut namun sebelum sempat menariknya, telapak tangan lain telah merampas buku itu dari seberang rak.

"Hei..!" cowok yang merasa telah mengambilnya lebih dulu berteriak kencang ke seberang rak. Dia bergegas menuju tempat di mana orang itu merampas buku yang telah dia cari. "Aku yang lebih dulu dapat buku itu!" dia berteriak pada pelaku yang sedang memegang buku incarannya. Dia langsung bungkam seketika melihat orang yang sedang berdiri di depannya. Cowok dengan tatapan hangat, dengan alis tebal, bibir tipis, tubuh tinggi dan sosok yang sangat dikagumi di sekolah ini. Adik kelasnya!

"Tapi aku yang ambil buku ini lebih dulu. Maaf, deh!" cowok itu berucap sambil terkekeh riang. Kenavi Reanda Putra. Kalau tidak salah itu namanya. Dia begitu dipuja di sekolah ini sejak pertama kali dia memasuki lingkungan sekolah. Adik kelasnya yang sangat cuek, tapi sangat cerewet dan cerah seperti mentari karena kepribadian hangatnya.

"Nggak bisa gitu!" Kiyo berteriak kesal. "Aku udah cari buku itu dari kemaren-kemaren..! Nggak bisa! Tadi aku dulu yang pegang!" dia masih berteriak protes, sementara Avi begitulah sapaannya hanya menatapnya bingung.

"Kamu butuh banget, ya?" Avi bertanya cepat. Kiyo hanya melengos kesal. Mata sipitnya bergerak menatap wajah Avi. Entah kenapa dia merasa jantungnya berdegup kencang saat ini. Padahal baru kemarin dia putus dengan pacarnya. Cowok. Ya, dia adalah salah satu dari kaum pelangi!

"Aku udah dari kemaren-kemaren cari buku itu..!" Kiyo mendengus. Avi masih menatapnya lalu tersenyum.

"Gimana kalau kita bagi buku ini aja?"

"Maksud kamu?"

"Kita pake jadwal baca aja..! Waktu peminjaman kan enam hari, jadi kamu bawa tiga hari, aku tiga hari.."

Kiyo menggeleng. Wajah khasnya itu mendecih sebal. Ibunya adalah orang jepang, sedangkan ayahnya adalah orang indonesia asli, jadi wajah blasteran yang dominan ibunya itu menggeleng lucu.

"Bukunya tebel kayak gitu, mana bisa kalo baca cuma tiga hari! Aku juga kan sibuk!"

Avi menimang-nimang buku di tangannya sambil berpikir. Dia balas menatap Kiyo. Kiyo meliriknya dengan pandangan mengintimidasi.

"Ya udah, kamu bawa dulu aja, deh! Kalo mau dibalikin ntar kasih tahu aku, ya...! Aku jadi list readernya..." Avi mengangguk paham, lalu mengulurkan buku itu pada Kiyo. Kiyo menerimanya.

"Thanks!" Dia berbalik lalu melangkah ke tempat peminjaman. Sebenarnya Kiyo malu, tapi dia menutupi rasa malunya dengan ekspresi ketusnya. Kiyo bukan anak ketus dan pemarah, namun justru dia adalah cowok yang sangat manja. Di rumah saja dia selalu menempel pada Ibunya , atau yang biasa dia panggil dengan Haha-chan. Kiyo melangkah keluar perpustakaan sambil membawa bukunya, novel yang dia cari selama ini. Dia tersenyum senang lalu melangkah riang menuju kelas, berbeda dengan ekspresi galaknya tadi saat bertemu dengan Avi.

"Tunggu!" Tiba-tiba sebuah suara menghentikan langkahnya. Suara itu semakin mendekat karena pemiliknya berlari ke arah Kiyo. Kiyo menoleh dan mendapati Avi sedang terengah-engah karena acara larinya. Dia menatap bingung Avi lalu bertanya dengan nada yang berbeda dengan saat tadi di perpustakaan.

Just You and Me (ONESHOOT - BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang