Rumah baru

6.4K 223 2
                                    

" Ohayo Hinata-sama "

Seorang pekerja rumah tangga menyambut seorang gadis surai indigo yang baru memasuki sebuah rumah.

" Ohayo "

Senyum mengembang di bibir gadis itu membalas sapaannya.

" Mulai hari ini kau tinggal disini Hinata " terang pria disampingnya.

" Hmm.. Anu.. Neji-san.. " ucap gadis itu ragu.

" Ya.. " jawab pria itu tersenyum.

" Hmm.. Bisa kau lepaskan tanganku " Hinata melirik tangannya yang digenggam erat oleh Neji.

" Kenapa? " tanya Neji.

Hinata mulai ragu, sangat. Dia tak mungkin mengatakan yg sebenarnya bahwa dia risih. Tapi dia harus tetap menolak sikap Neji yang sudah keluar jalur dari sekedar sepupu.

" Ka..karna aku haus.. Ya aku ingin mengambil air didapur " dusta Hinata.

" Ambilkan minum " perintah Neji pada pekerja rumah tangga disana.

" A..aku akan mengambilnya sendiri "

" Tidak perlu, kita kesana saja " ucap Neji yg sudah membawa paksa Hinata melihat-lihat rumah itu.

Hinata mendengus melihat sikap sepupunya itu. Meski dia sadar dengan "penyakit" siscon yang diidap Neji sejak dia kecil. Tapi dia tak sedikitpun membenci Neji. Dia hanya berpikir bahwa itu bentuk kasih sayang Neji padanya.

Neji melirik jam tangannya.

" Ah kenapa waktu begitu cepat berlalu " keluhnya memandang sendu gadis dihadapannya.

" Kau harus pulang Neji-san " ucap Hinata girang.

Kali ini Neji yang mendengus. Sudah jam 10 malam, dia memang sudah harus pulang.

" Baiklah aku akan pulang " ucap Neji akhirnya.

" Ha-i " angguk Hinata tersenyum.

" Jangan memberiku ekspresi seperti itu, justru membuatku tak ingin jauh darimu "

Asal kalian tau saja, Hinata sudah kebal di gombalin sepupunya yang satu ini. Jadi jangan berharap Hinata akan tersipu malu.

" Besok aku akan datang lagi " ucap Neji sebelum meninggalkan rumah itu.

" Ah.. Hmm.. Kurasa besok aku akan sedikit sibuk mengurus pendaftaran kuliah dan lainnya " terang Hinata.

" Ah aku lupa, kau mau kuliah dimana? "

" Aku sudah menentukan beberapa pilihan, besok aku akan melihatnya "

" Akan ku temani "

" Ah.. Ti-tidak perlu.. "

" Kenapa? "

" A-aku ingin mengenal jalan sekitar menuju kampus pilihanku "

Neji terdiam seolah berpikir.

" Mau pakai mobil? " tawar Neji.

" Tidak.. Tidak.. Aku ingin naik kereta atau bus saja "

" Kau yakin? "

" Tentu "

" Sebenarnya aku.. "

" Neji-san aku sudah cukup besar tuk menjaga diri " potong Hinata cepat.

" Tapi.."

" Sudah malam Neji-san " Hinata memperlihatkan jam tangannya. Mengisyaratkan bahwa hari semakin larut.

SasuHina - TadaimaWhere stories live. Discover now