Undangan Pernikahan

180K 2.7K 24
                                    


Untuk kesekian kalinya Andira menatap undangan anggun berwarna silver yang terletak diatas meja yang dia yakini sang bunda tercintalah pelakunya. Tapi sayang untuk kesekian kalinya sang Bunda harus gigit jari. Dan sekarang saat hari telah berganti dan lagi- lagi undangan itu diletakkan di tempat yang amat strategis yang biasanya dia lewati.

" Undangan pernikahan lagi!" gerutunya sebal seraya membuka pintu kulkas yang ada di dapur. Ia mengambil beberapa jenis camilan disana. Dia berjalan lagi melewati meja makan dan matanya yang agak belok- belok itu akhirnya melirik kearah undangan itu.

"Ok hambah menyerah yang mulia ratu!." katanya sedikit jengkel, ia menaruh bungkusan makanan ringan yang tadi dia bawa dan menaruhnya di meja seraya membaca bagian depan kartu undangan,

"Ceciliana Amanda Putri dan Jason O Canol menikah dua minggu lagi. Oh Dia, akhirnya insyaf juga Nyi Blorong. Dapat produk import lagi." Andira membolak -balik undangan tanpa ada maksud untuk membuka isinya.taapi sayangnya tidak ada foto sang mempelai yang biasanya menghiasi undangan- undangan yang selama ini keluarganya terima.

Mencurigakan!

Andira menerawang pada masa -masa SMA, dulu sekitar 8 atau 9 tahun yang lalu kalau tidak salah, dimana Nyi Blorong atau Ceciliana selalu menikung calon masa depannya tanpa malu.

Sialan bukan?!

Yang lebih sialan lagi, Junior, pacar pertama yang bisa dibilang terlalu tampan untuk anak SMA kala itu dengan rambut menjambul meskipun matanya hanya segaris langsung diserunduk dari depan dan setelah itu masih ada Junior -junior lainnya yang di tikung.

"Memang dasar Nyi Blorong!" runtuknya. Andira melempar undangan pernikahan itu kembali keatas meja dan menyambar bungkusan makanannya dan melesat ke kamarnya yang merupakan sarangnya hibernasi selama hampir 1 bulan belakangan ini.

Direbahkannya tubuhnya diatas ranjang yang menjadi temannya sejak kecil itu kemudian mulai membuka bungkus camilan ringan dan menatanya disebelah Laptop yang telah menyala sedari tadi.

Sebuah platfoam membaca yang kini digandrungi semua kalangan.

Situs itu pula yang membuatnya selalu halu dengan menghayal menjadi salah satu tokoh yang selalu happy ending disetiap cerita yang dia baca.

Meskipun nyatanya itu sangat mustahil terjadi dalam hidupnya.

*

Wanita itu menggeliat dan mencari kehangatan lain dibalik selimut. Tangannya meraba-raba dan menemukan apa yang ia cari , dan makin menempelkan tubuh telanjangnnya dibalik selimut itu sembari terus mengelus punggung telanjang orang yang ada disampingnya.

"Jangan menyentuhku seperti itu!"desah lelaki itu dengan suara parau.

"Jangan apa?" desah wanita itu sambil terus berusaha merangsang pasangannya.

"Woman!!!"

"What?! Are you horny now?"

Narend berusaha mengatur nafasnya. Tidak! Ia sama sekali tak terangsang dengan semua tingkah polah wanita yang kini bergelung disampingnya ini, tapi yang ia rasakan semakin lama adalah geli. Tapi absurb sekali rasanya jika ia tertawa terbahak-bahak ditengah usaha wanita ini merangsang tubuhnya lagi dan lagi.

Wanita itu, yang entahlah siapa namanya langsung berdiri dan menghempaskan tubuhnya kedada bidang Narend, menempelkan seluruh tubuh polos mereka dan ia mulai mencium setiap inchi wajah dingin pria tampan yang berbaring dibawahnya dan menyerbu bibir seksi pria itu dengan rakus sambil menggesek- gesekkan tubuhnya berkali-kali.

" You're so hot. And I'm horny!". Desahnya disela kegiatannya menyerbu tubuh pria itu. Lama ..wanita itu bagaikan kucing yang minta perhatian dari majikannya tapi tak dianggap sama sekali hingga akhirnya ia mengakat wajahnya untuk bisa memandang pria kemudian dan mendapati lelaki itu sama sekali tak bereaksi dengan apa yang ia lakukan tadi.

Finding love Where stories live. Discover now