First

105 4 1
                                    

Mentari masuk melalui celah-celah kecil jendela kamarku, memaksa siapapun yang masih terlelap untuk segera bangun.

Hoamm.. aku menguap mengerjapkan mataku beberapakali untuk memastikan penglihatanku yang masih buram karena baru bangun tidur, ku langkahkan kaki dengan malas untuk membuka lebar pintu balkon kamarku.. ku biarkan udara sejuk masuk dengan bebas ke hidungku.

Aku menggeliat beberapa kali.

Tok tok tok.

Aku menoleh ke arah pintu kamar ku
"hm.. Siapa?"

"de lo udah bangun? Cepet mandi anter gue ke tempat biasa!"

Ya itu dia Endru evan aldebara si sulung dari keluarga aldebara, kakak ku yang paling super ribet dan segala mendadak!
Lihat kan? Pagi ini dia udah memintaku untuk nganter ke tempat biasa dia langganan membeli buku ataupun kaset kaset yang berbau sains.

Dia memang pintar, mungkin sangat pintar walaupun melakukan segala sesuatu mendadak tapi dia bisa mengatasinya dan selalu dapat hasil yang sempurna.

terbukti dengan diterima nya dia di salah satu Universitas ternama di inggris dengan beasiswa hasil belajarnya sendiri tanpa merogoh koceh dari saku papa dan mama.

Aku berdecih"tck, kebiasaan! Ooke gue mandi dulu "kata ku berteriak ke arah pintu kamar.

"iyah buruan ,keburu di embat orang ! soalnya tuh buku limited banget dee!!!" katanya berteriak.

Aku tidak menjawab nya dan langsung berjalan ke kamar mandi .

#

Ku lihat kakak ku dan kedua orang tua ku sedang melahap roti yang sudah tertata rapih di meja makan.

"good morning semuanyaa"kataku sambil tersenyum dan menyambar roti yang hampir di lahap bang ndru, dia hanya mendengus kesal dan mengambil roti yang lainya. Aku memang songong.

"lele gak boleh gitu ah gak sopan sama kakak kamu, inikan masih banyak rotii nya"kata mamaku yang di balas senyum tak berdosa dari ku
Papa hanya tersenyum setiap kali melihat tingkahku ini, mungkin dia merasa ini wajar wajar saja toh aku begini juga turunan papa hehe.

"bang ndru ayo cepet kita pergii katanya tuh buku limited?gimana sih "aku memutar bola mataku kesal.

Papa yang mendengar pun ikut bertanya padaku dan bang ndru"kalian pagi pagi gini mau kemana sih? Beli buku terus tiap hari nggak bosen ?"

Aku terkekeh"papa kaya yang gak tau aja sih, anak papa yang satu ini kan titisan albert Einstein, sehari nggak beli atau baca buku dia bisa sakau pah hahhaa"kataku sambil tertawa dan mama hanya menggeleng .. bang ndru yang mendengarnya hanya menjitak kepalaku pelan.

Papa menggeleng gelengkan kepalanya dan ikut tertawa"iya jugayah papa hampir lupa kalo abang kamu ini udah ketergantungan sama buku hahaha"

Kakaku berdecih"tck, papa sama aja sama si lele , udah ah de ayo kita pergii.. bye mah pahh"

Aku dan kakak ku mencium tangan kedua orang tuaku dan langsung ngacir ke mobil.

"bang ndru ntar biasa ya jajanin gue?"kata ku sambil cengengesan.
Bang ndru menjawab nya dengan gumaman.

Kami memarkirkan mobil di basement gedung besar bertingkat,bang ndru langsung keluar dari mobil dan aku langsung mengikutinya keluar.

"bang kalem dong jangan rusuh jalannya"kataku yang setengah berlari untuk menyamai posisi jalanya.

"de cepet dong jalanya jangan kayak keong"katanya membalikan omonganku.

Aku mendengus kesal sambil menarik kerah jaket yang bang ndru pakai agar dia bisa sedikit menunggu ku berjalan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 21, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

This Is NothingWhere stories live. Discover now