Prolog

198 11 3
                                    

Hari itu, di rumah sakit. Lahirlah seorang bayi perempuan. Tangisan pertamanya dalam pelukan sang ibu. Dengan banyak orang di sekelilingnya hari itu, ia tidak membutuhkan sosok ayah. Sampai tibalah hari dimana sang ibu dan anak harus kembali ke rumahnya.

"Apakah tidak bisa kami tinggal di rumah sakit ini?" sang ibu memohon kepada dokter yang menanganinya. Sang ibu memiliki trauma mendalam, ia tak ingin ini berkelanjutan dan berdampak buruk terhadap anaknya kelak.

"Maafkan saya, Bu! Saya tidak bisa membantu ibu lebih jauh lagi." Dokter itu menolak permintaan sang ibu.

"Tapi kasusnya belum selesai, Dok!" sang ibu menangis sambil memeluk bayinya.

"Kasus telah ditutup, Nyonya! Saya harap anda selalu dilindungi Tuhan dan dijauhkan dari arwahnya. Aku ini dokter, bukan polisi." ia terlihat amat menyesal.

Namaku Mawar, si gadis indigo yang tak seindah dan seharum bunga mawar.


Black RoseOù les histoires vivent. Découvrez maintenant