[1] lika

329 24 108
                                    

[1] Lika

Parno UN


Sesaat setelah gue membuka mata, hal pertama yang gue liat adalah dinding kamar mandi rumah gue yang dicat warna biru. Hal kedua yang gue liat adalah shower  di atas gue yang masih menyala deras, yang anehnya gak terasa basah airnya di muka gue yang cantik ini.

Hal ketiga yang gue liat adalah... badan kaku gue yang tergeletak di atas lantai. 

Apaan bgst ga lucu.

Gue melihat ada lumuran darah di tangan gue yang berasal dari luka sayatan di tangan. Gue kenapa anjing????????? Perasaan gue baik-baik aja sebelumnya????

OHIYA W BARU INGET. Gue melirik ke kertas yang tergeletak ga jauh dari badan gue. Sebuah kertas berisi tulisan-tulisan, tapi yang paling mencolok adalah tulisan "TIDAK LULUS".

"LIKAAA?!" teriakkan itu terdengar ga lama kemudian, disusul Ayah dan Mama yang masuk ke kamar mandi dengan raut wajah yang ga bisa gue mengerti.

Gue menelan ludah.

"ASTAGA INI ANAK BERULAH APA LAGI?!!" Mama teriak juga sambil pegangan pintu.

"KAKAK, PANGGIL AMBULAN!" Ayah teriak dengan sekuat tenaga, diikuti Bang June (kakak gue, nama aslinya Junedi tapi biar keren dipanggil June) yang datang sambil nelpon 199 alias nomor emergensi ambulans.

Sementara Bang June menahan tangis sambil mencoba terus menghubungi ambulans, gue melihat Ayah memangku gue sambil menangis. Gue belum pernah liat Ayah nangis sebelumnya. Ayah gak seharusnya nangis, dia kuat. Ini sama sekali bukan Ayah.

Lalu gue menatap Mama yang berdiri di ambang pintu, nggak menangis sama sekali.

"Lika itu nakal, Yah. Dia pasti lagi bercanda itu!" dada Mama mulai naik turun, menahan tangis. Lalu Mama duduk di sebelah Ayah, mengguncang badan rapuh qu. "Kamu bercanda, kan, Lika?! Ga lucu, bangun!!!!!11"

Yawla Mamah...

Gue menatap diri gue sendiri dan gue ga melihat apa-apa. Gue udah bukan manusia lagi. Gue bukan Lika. Gue ga tau gue siapa...

Gue duduk di pojokan kamar mandi dan gak kerasa tiba-tiba gue nangis. Kenapa gue goblok banget sih? Cuma masalah ginian aja gue sampe bunuh diri. Sekarang gue ga bisa ngapa-ngapain.

Gue ga bisa bahagiain Ayah, Mama, dan Bang June. Gue ga bisa bahagiain temen-temen solid gue; Isna, Nisa, Ara, dan Rika. Gue belom minta maaf juga sama Yussy, cewek gaul sekolah yang sering gue judge diem-diem. Oh iya, gue belom bisa bahagiain Yoongi.

Bangsat, apa kabar rencana gue buat nikah sama Yoongi anjg. 

Bukan, dia bukan pacar gue. Dibilang temenan juga engga. Dia cuma temen bangku gue yang sering jailin gue dan bikin gue kesel. Trus lama-lama gue mikir wkwkw manis juga ni cowo. Saking males ngelirik cowok lain, gue punya pikiran gimana caranya biar Yoongi suka juga sama gue.

Gue udah rencanain pernikahan kita dan Yoongi ga tau sama sekali. Wwkk bd amat.

"Ambulannya udah di depan, Yah!" teriak Bang June beberapa menit kemudian.

trash trashحيث تعيش القصص. اكتشف الآن