Prolog

55 7 2
                                    

Seorang wanita berjalan tergesa gesa dengan tangan yang menarik temannya. Ia sengaja datang ke gedung sekolah yang baru ia injak beberapa kali ini agar ia tak perlu berdesakan melihat hasil pengumuman yang tertempel di mading. Setelah sampai di tempat tujuannya gadis itu langsung mencari namanya di kertas yang tertera banyak nama. Gadis itu mulai gelisah karna ia tidak dapat menemukan namanya di dalam deretan nama yang tertera di kertas itu, sampai akhirnya teman di sebelahnya membuka suara.


"Eh, liat deh nama lo ada di daftar ini. Wah selamat ya lo keterima di sekolah favorit lo" ucap seorang gadis yang di tarik oleh gadis sebelahnya itu.


"Hah? Serius lo? Wah iya, njir gue ga nyangka bakal masuk sini. Padahal saingannya banyak banget" ucap gadis tersebut, tidak menyangka akan masuk ke sekolah favoritnya.


"Eh eh liat noh, lo juga keterima disini."

Lanjut gadis tersebut

"Hah? Seriusan lo, gue keterima juga?" tanya gadis berambut blonde ini kepada temannya.


"Iya bege, liat aja noh nama lo ada list nya" ucap gadis satu nya sambil menunjuk kertas di manding yang tertera nama temannya itu.


"Biasa aja mba, kaga usah nyolot. Eh iya anjir gue juga keterima di sini"


"Iyahin, semoga kita ga sekelas lagi ya. Gue bosen sekelas mulu sama lo ngehe"


"Sialan lo, gue juga bosen kali"


"O aza yekan. Udah ah kantin yok, gue lapar nih tadi ngga sempet sarapan"


"Ya udah, yok"

Setelah melihat hasil mading tersebut kedua gadis itu menuju ke kantin untuk mengisi perut nya karna tadi pagi mereka tidak sempat sarapan. Mereka tidak sempat sarapan karena mereka ingin datang lebih pagi agar tidak perlu bersusah payah berdesakan melihat mading yang sudah di pastikan sudah ramai saat ini. Pada saat mereka sedang memesan makanan seorang pria tampan menghampiri mereka.


°°°°°


Pria dengan rambut yang agak berantakan dan baju yang di keluarkan dari celana nya berjalan dengan bermalas malasan di koridor sekola. Ia sangat malas sebenarnya datang ke sekola ini hanya untuk melihat hasil pengumuman di tambah dia yang di paksa masuk ke sekola ini oleh orang tua nya, karna jika saja ia menolak masuk ke sekola ini sudah di pastikan dia di coret dari daftar warisan keluarganya. Ia sebenarnya ingin sekali ikut dengan teman temannya ke sekola favorit nya namun apa daya dia tidak bisa berbuat apa apa dan tidak bisa membantah keinginan orang tuanya.


Setelah sekian lama mencari cari keberadaan mading, akhirnya ia menemukan keberadaan mading itu. Ia melihat banyak sekali orang mengerubuni mading itu, membuat ia semakin malas dan mood nya bertambah hancur di pagi yang sebenarnya indah ini. Pria ini memutuskan untuk menunggu sekitar mading itu sepi dan pergi ke kantin.


Saat sampai di kantin, ia bingun ingin duduk di mana karna ternyata kantin juga penuh oleh kerumunan orang.


'Duh, udah gue males gegara mading nya banyak banget orang, sekarang gue laper juga kantinnya penuh pula. Ini semua gegara mom sama dad yang maksa gue sekola di sini. Kalau aja mereka izini gue satu sekola sama temen' gue yang lain kan ga bakal kek gini.' batinnya mengeluh


Akhirnya ia melihat ada meja yang hanya di tempati oleh 2 orang gadis. Ia menghampiri meja tersebut.


"Permisi, gue boleh gabung di sini ngga? Soalnya meja lain penuh." tanyanya sesopan mungkin.

"Oh iya duduk aja" ucap gadis berambut blode dengan senyum manis nya sedangkan wanita satu nya tetap terfokus menyantap makanannya dengan rakus karna ia sangat lapar.


*****

Hola, ini adalah cerita pertama gue. Jadi maklumi kalau cerita nya retjeh.

Cerita ini gue buat untuk kawan gue di group line yekan.

Btw, ada abang Blake suami aku di mulmed yang gans parah.

Jan lupa vomment ya😘😘😘

My Lovely 'RUSUH'Where stories live. Discover now