Chapter 1

7.1K 583 50
                                    


Setelah kematian Naraku semuanya kembali tenang.

Mungkin tidak benar-benar tenang dan melegakan.

Sebaliknya kehampaan dan hilang arah menyekap Inu hanyou muda.

Kesepian dan kesendirian adalah apa yang dirasakan Inuyasha.

Kagome telah kembali ke waktunya dan berkata tidak akan kembali lagi. Sungguh itu menyayat hati Inuyasha, namun satu-satunya yang dilakukan saat itu adalah tersenyum lebar dan kasar mengucapkan perpisahan. Sikap biasa yang ia tunjukkan sebagai topeng untuk menutupi perasaan sebenarnya. Sakit.

Hati inuyasha berduka kembali, ketika lagi-lagi kehilangan alasan hidupnya. Setelah Ibunya dan kikyo. Mereka manusia yang menjadi alasan Inuyasha.

Dan Kagome juga meninggalkannya.

Sekali lagi Inuyasha harus menenggelamkan Kesedihan dan menguncinya erat di balik relung hati yang paling gelap.

Tidak peduli apa, Inuyasha tidak akan menyerah dan mati sia-sia karena putus asa. Inuyasha terlalu kuat dan keras kepala.

Dia akan menjalani hidupnya. Terus hidup melewati waktu. Berjuang dan tidak pernah menyerah. Seperti janji yang pernah ia katakan kepada ibunya sebelum meninggal.

Tapi harus sampai kapan?

Bisakah sampai saat itu satu hanyou bisa berdiri tegas melawan dunia.

Sendirian dan selalu sendirian.

.

.

.

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

Inuyasha tetap melanjutkan kehidupannya seperti biasa di dekat desa Kikyo tinggal. Hampir melupakan kesendirian karena teman-temannya yang tersisa selalu berada di dekatnya.

Sampai suatu hari Miroku memutuskan untuk menikah dengan Sango. Mereka mengatakan akan meninggalkan desa dan kembali ke tempat desa Sango tinggal dulu. 

Miroku dan Sango berencana membangun kembali Klan pemburu siluman. Dan desa tempat Sango tinggal adalah tempat dimana mereka memulai dan akan membesarkan keluarga mereka kembali. Bersama Kirara dan Kohaku, mereka ingin kembali menciptakan kebahagiaan damai yang pernah dirampas dari hidup mereka.

Inuyasha saat itu memberikan pelukan erat pada dua sahabat yang disayanginya. Inuyasha memberikan selamat dan menyeringai lebar.

Padahal Inuyasha saat itu merasakan sakit yang luar biasa. Tapi inuyasha yang keras kepala terus mengabaikannya. Mencoba tertawa gembira bersama sahabatnya, padalah di dalam hati Inuyasha hancur.

Kemudian

Satu lagi yang selalu berada disisinya.

Inuyasha kehilangan Shippo juga.

Shippo telah pergi untuk hidup bersama keluarga rubah lain di belahan bumi utara. Di mana tempat Shippo akan menghabiskan tahun untuk belajar dan menyempurnakan kemampuan Youkai-nya. 

Meskipun berat dan sedih Shippo harus meninggalkan Inuyasha. Shippo berjanji akan menemui Inuyasha ketika ia menjadi Youkai kitsune kuat.

Tapi waktu yang dihabiskan akan terlalu lama.

Dan Inuyasha tidak memiliki waktu lama untuk bertahan. Inuyasha sudah terlalu terbiasa menerima kehadiran orang lain yang dekat dengannya. Karena itu semakin lama rasa sakit dan sesak di dadanya semakin sulit untuk diabaikan.

BrothersDonde viven las historias. Descúbrelo ahora