Legenda

12.2K 568 86
                                    

Haloooo ... cerita Nymph mulai publish full di wattpad yah. Semoga kalian suka ^-^

****************



Mitologi Yunani:
Mistis, fiktif, magis dan hanya sebuah dongeng.

Mungkin di mata para ilmuwan pra sejarah, mitologi Yunani memang benar adanya. Mereka memercayai kehidupan dewa yang agung bersama para penghuni yang mereka ciptakan. Memercayai bahwa kekuatan magis masih ada di jaman modern ini. Bahkan beberapa di antara mereka mencoba menelisik potongan cerita yang masih terasa janggal.

Tapi, bagi kebanyakan manusia yang hidup di serba modern ini, mitologi Yunani tidak bisa dipercaya kenyataannya. Menganggap semua cerita yang terjadi beberapa masehi silam hanyalah sebuah dongeng. Manusia berkaki kuda, makhluk penghuni alam dan manusia bersayap hanyalah sebuah dongeng semata. Cerita yang sengaja dibuat untuk meninabobokan seorang balita. Tidak ada asap kalau tidak ada api, tidak ada legenda atau mitologi yang tercipta jika kebenarannya tidak ada.
Maka, kemarilah manusia bijak. Aku akan menceritakan sepotong legenda yang tidak tertulis dalam buku sejarah mana pun. Bahkan mesin pencari google yang canggih sekalipun juga tidak mencatat legenda ini. Karena sampai saat ini dan detik ini kalian membaca ceritaku, pertarungan sengit itu tetap berlangsung.

Peperangan sengit ini berakar pada suatu tempat yang berada di pulau Anthemusa, tepatnya di tanjung Pelorum. Tempat itu adalah tempat berkumpulnya para Sirenes. Dalam mitologi Yunani, Sirenes adalah makhluk legendaris dari kaum Nymph yang hidup di lautan. Mereka adalah putri-putri dari Akheolus yang berjumlah sembilan orang. Selain berparas cantik, mereka memiliki suara yang merdu—terkadang mereka menari di tengah-tengah lagu yang mereka nyanyikan. Setiap harinya mereka menyanyikan lagu-lagu yang memikat hati. Lagu yang dengan sengaja mereka nyanyikan untuk membuat para pelayar terlena. Membuat kapal mereka menabrak karang, tenggelam dan tak pernah kembali.

Pada saat itu Orfeus—anak dari dewa sungai Oiagros—sedang dalam pelayaran menemani Iason beserta rombongan Argonaut. Iason sengaja membawa serta Orfeus dalam pelayaran; karena dia disarankan oleh Kheiron—anak Kronos— bahwa Orfeus sanggup menghalau nyanyian Sirenes dengan lira dan nyanyian yang ia lantunkan. Ketika mereka melewati laut yang dihuni oleh para Sirenes, nyanyian yang merdu mulai sahut menyahut. Menggoda para pelayar untuk mengikuti arah nyanyian mereka, membawa mereka pada kematian.
Mendengar suara merdu yang mengalun, Orfeus langsung mengambil liranya, memainkan dengan jari-jari gemulainya dan menyanyikan lagu yang lebih merdu dari para Sirenes. Setelah mendengar permainan lira dan nyanyian Orfeus yang kalah merdu dari mereka, para Sirenes itu memilih menyerah dan pergi. Tidak akan lagi menggoda para rombongan argonaut itu.

Tapi, satu dari sembilan orang itu memilih tetap tinggal dan memerhatikan rombongan argonaut itu hingga keluar dari tanjung Pelorum. Bungsu dari sembilan bersaudara itu bernama Thelksiope. Dia sengaja tidak mengikuti kakak-kakaknya karena dia terpesona dengan permainan lira Orfeus yang begitu merdu. Selama hidupnya, dia tidak pernah menyaksikan alunan yang begitu merdu—mengalahkan nyanyian para Sirenes.

Karena keinginannya untuk melihat Orfeus lebih lama. Thelksiope memutuskan untuk pergi dari tanjung Pelorum, mengikuti kepergian Orfeus secara diam-diam. Mengikuti Orfeus selama bertahun-tahun sanggup membuat Thelksiope tahu bahwa Orfeus menyukai Euridke. Seorang Nymph yang hidup di hutan. Mereka berdua saling mencinta. Membuat cinta Thelksiope bertepuk sebelah tangan.

Orfeus dan Euridke mengabadikan cinta mereka dalam sebuah pernikahan sakral yang disaksikan oleh Hades dan Persefone—penguasa dunia bawah. Thelksiope geram ketika menyaksikan pernikahan Orfeus dan Euridke. Kemarahan Thelksiope adalah cikal bakal sebuah peperangan besar yang tak pernah tertoreh di buku sejarah manapun.

Berbulan-bulan Thelksiope mencari cara untuk menghancurkan hubungan Orfeus dan Euridke. Hingga tercetus suatu ide untuk memanfaatkan dewa Dionisos—dewa yang jatuh cinta dengannya. Dia memutuskan pergi ke langit untuk meminta bantuan pada Dionisos. Dia memohon dengan berbagai cara, bahkan menjanjikan janji manis kepada Dionisos agar mau menuruti keinginannya. Thelksiope mempunyai keinginan agar Dionisos membantunya untuk membunuh Euridke. Permintaan itu sempat ditolak oleh Dionisos, tapi rayuan Thelksiope begitu manis untuk Dionisos. Akhirnya Dionisos mengabulkan permintaan pujaan hatinya itu. Dia ingin menunjukkan betapa besar cintanya kepada Thelksiope. Dionisos menyuruh seekor satir untuk membunuh Euridke.
..................

NymphWhere stories live. Discover now