Luk(ayc)-e

25 5 2
                                    


Kayce yang baru saja menginjakan kaki di rumahnya dengan langkah gontai mengingat dia baru saja pulang dari camping yang harus membuatnya menginap selama 2 hari bersama teman-temannya.

Bukan sebenarnya Kayce tidak suka berhubungan dengan alam hanya saja ketika di saat seperti itu dia lebih memilih untuk di rumah daripada bermalam di pinggiran hutan.

Menurut Kayce lebih nyaman memandangi pemandangan saja daripada harus ikut serta turun tangan seperti camping dan bermalam. Kayce mau tidak mau mengiyakan ajakan teman-temannya itu hanya karena merasa tidak enak sudah sering di ajak tapi tidak pernah bergabung.

Setalah selesai membersihkan diri dan beristirahat. Kayce pun bergabung makan malam dengan orang tua dan kedua saudaranya.

“Kay, bagaimana camping mu? Kau terlihat tidak bersemangat sekali.” Kata adik pertama Kayce yang bernama Adam itu.

Kayce pun terlihat malas untuk menjawab pertanyaan adiknya itu, tapi akhirnya Kayce pun menjawab.

“Tidak buruk, hanya sedikit lelah.”

“Apa Luke ikut camping juga?” kata sang Maggie, siapa lagi kalau bukan ibunya Kayce.

“Tidak, dia tidak ikut. Entah lah kenapa.” Jujur saja Kayce memang tidak tahu kenapa Luke tidak bergabung. Tidak seperti biasanya Luke menolak ajakan camping teman-temannya, biasanya dia malah yang paling bersemangat.

“Dusty dimana, mom?” Kayce bertanya karena tidak melihat adik kecilnya itu. Kayce suka sekali bermain bersama Dusty, mungkin karena Dusty juga masih bayi jadi menurutnya Dusty lebih menarik daripada Adam.

“Dusty baru saja tidur” Kata Maggie. Kayce pun hanya menganggukan kepalanya.

“Dad, besok di sekolah Adam di suruh membawa orang tua, entah untuk apa. Jadi dad mau tidak datang ke sana?” Kata Adam yang bertanya hal tidak penting itu kepada ayahnya. Kayce hanya mendengarkan dan memakan makan malamnya.

“Baiklah, jam berapa?”

“Jam 9 pagi. Jangan sampai telat ya dad” kata Adam kepada ayah mereka.

Setelah makan malam, Kayce pun membantu ibunya merapikan meja makan dan mencuci piring. Sebelum beranjak ke kamar, Kayce menuju ke keranjang bayi yang memang sengaja di taruh di ruang keluarga. Kayce pun menunduk dan mulai menciumin pipi Dusty dengan gemas. Setelah selesai dengan aktivitasnya, Kayce pun beranjak menuju kamarnya. Bisa di bilang keluarga Kayce sangat harmonis meskipun kadang ada sedikit bumbu-bumbu perdebatan di antara kedua orangnya.

Kayce pun hanya berbaring dan belum tertidur, dia mencoba menghubungi Luke tapi tidak ada hasilnya. Bisa di bilang Kayce dan Luke tidak memiliki hubungan special, bukan berarti mereka terjebak di friend zone atau zona lainnya. Mereka hanya terlalu dekat dan sangat dekat. Sampai sang author pun tidak tahu bagaimana harus mendeskripsikannya. Sebenarnya Luke dan Kayce dekat sejak mereka masih duduk di bangku Junior High School dan masih berlanjut karena mereka memutuskan untuk masuk sekolah yang sama saat Senior High School ini.

Kayce pun hanya memandang langit-langit kamarnya yang bercorak langit biru cerah dan bintang-bintang. Aneh memang karena ada bintang-bintang di langit biru yang cerah. Bisa di bilang Kayce sedikit seperti anak-anak tumblr jaman sekarang. Kayce pun berdoa dan menutup matanya.

Paginya Kayce bangun , setelah menyelesaikan apa yang harus di selesaikannya. Kayce pun berangkat ke sekolahnya di antar ayahnya.

Sesampainya Kayce di sekolah, Kayce menemukan Luke di kelasnya. Kayce pun lalu memanggil Luke di luar kelasnya. Kayce dan Luke memang berbeda kelas.

“Luke!”
Yang di panggil pun menoleh ketika mendengar namanya. Luke pun tersenyum dan menghampiri Kayce.

“Hi!” Luke menjawab dengan senyum di wajahnya.

LUK(AYC)-E // 1 SHOTWhere stories live. Discover now