Death is one of Human Destiny

20 2 0
                                    

Assalamu'alaikum wr.wb

Sekedar kata-kata singkat yang saya tulis ini, semoga menjadi kesadaran untuk kalian wahai saudariku. Ingat takdir manusia itu apa saja? Rezeki, jodoh dan kematian, ya benar. Dan sekarang saya akan share sedikit tentang salah satu takdir manusia yaitu Death, anda tau Death tidak? Kalau tidak tau, ya sudah saya beri tau apa itu Death. Dalam bahasa Indonesia Death itu berarti kematian. Semua orang pasti akan mati bukan? Ya pasti, karena kematian memang takdir kita para manusia. Kapan kematian menjemput kita? Ya tentu saja kita tidak akan pernah tau, because only Allah SWT knows, right? Namanya kematian itu tidak kenal waktu, tempat, maupun umur seseorang. Karena kematian itu takdir dan takdir itu pasti, seperti halnya didalam firman Allah SWT.

"tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. " (Q.S Al-imran : 185)

Kesenangan yang dirasakan di dunia ini berupa makanan, minuman, pangkat, kedudukan dan sebagainya, pada umumnya hanya memperdayakan manusia untuk melakukan hawa nafsu saja. Disangkanya itulah kebahagiaan, maka tenggelamlah ia padanya. Padahal jika manusia itu kurang pandai mempergunakannya, maka kesenangan itu akan menjadi bencana yang menyebabkan kerugian di dunia dan di akhirat kelak mendapat adzab yang pedih. Maka dari itu, dengan adanya ayat-ayat yang seperti diatas manusia seharusnya lebih bersemangat untuk memperbaiki diri. Manusia juga seharusnya akan lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan didunia ini, kapanpun atau dimanapun manusia harusnya sadar akan kematian yang entah tidak tau kapan datangnya.

أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ

"dimanapun kalian berada, kematian akan mendapatkan kalian, kendaripun kalian berada didalam benteng yang tinggi lagi kokoh" (Q.S An-nisa : 78)

Sekeras apapun manusia berusaha untuk menghindari kematian, usaha yang kalian buat hanya akan sia-sia. Seperti halnya seorang dokter yang mengobati pasiennya yang sakit parah, sekeras apapun dokter mengobatinya jika memang kematianlah yang akan terjadi pada orang tersebut, maka tidak akan bisa diselamatkan. Memang benar, mungkin wajib bagi manusia untuk optimis dan ikhtiar menghadapi apapun, tapi jika itu mengenai kematian maka usaha apapun akan sia-sia.

قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

"katakanlah : sesungguhnya kematian yang kalian lari padanya, maka sesungguhnya kematian akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada Allah SWT, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan" (Q.S Al-jumu'ah : 8)

Nah, dengan demikian marilah menuju jalan yang benar yaitu jalan Allah SWT. Memperbaiki apapun yang sekiranya belum tepat seperti yang islam perintahkan, menjauhi hal-hal yang dilarang oleh agama. Sebab jika kalian terlambat untuk melakukan pertaubatan, maka hendaklah kamu akan menyesali ketika kematian datang menjemputmu dan kamu sendiri belum sempat bertaubat, sungguh penyesalan tiada guna. Lantas mengapa kalian menyesal saat semua bahkan sudah tidak bisa dikembalikan seperti semula? Yah, begitulah watak manusia, bertindak semaunya tanpa berpikir apa yang akan terjadi apabila hal itu dilakukan. Apakah kalian tidak takut? Atau... apakah kalian ingin menjadi seperti apa yang digambarkan sebelumnya? Menyesal tiada guna, regretted when everything is had too late, menyesal ketika perbuatan buruk diutarakan para malaikat saat Yaumul Hisab tiba it's just vain! Bahkan mereka yang tidak melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT ketika di dunia, mereka(oran-orang berdosa) menundukan kepala seraya menyesalinya. Dan alangkah ngerinya, jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang berdosa itu menundukan kepalanya dihadapan Rabbnya, mereka berkata :

وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُؤُوسِهِمْ عِندَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ

"wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia, kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin" (Q.S As-sajdah : 12)

Wahai saudariku, berbuatlah ketaatan kepada Allah SWT sewaktu hidupmu itu, selagi nyawa masih dikandung badan, selagi akal sehat masih ada pada kita. Karena orang yang berakal sehat tidak mungkin meremehkan begitu saja akan ketaatan kepada Allah SWT begitu juga dengan Rosulnya itu sangatlah penting. Menjalani perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan ikut sertakan ikhlasmu dalam menjalankan segala kebaikan dan terutama laksanakanlah Shalat. Niscaya dosa yang kita emban, akan gugur laksana daun-daun berguguran pada musim dingin.

"Rasulullah saw. bersabda. Sesungguhnya seorang hamba yang muslim, jika menunaikan shalat dengan ikhlas karena Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran seperti gugurnya daun-daun ini dari pohonnya." (Hr. Ahmad – at Targhib).

Pada musim dingin biasanya daun-daun berguguran dari pohonnya, bahkan ada beberapa pohon yang daunnya tidak tersisa selembar pun. Dalam sabda Rasulullah saw., menerangkan bahwa seperti itulah kesan shalat yang dilaksanakan dengan ikhlas, yaitu seluruh dosa-dosanya akan diampuni dan tidak tersisa sedikitpun. Namun perlu diperhatikan, menurut penelitian para ulama, hanya dosa-dosa kecil saja yang akan diampuni dengan shalat dan ibadah-ibadah lainnya, sedangkan dosa-dosa besar tidak akan diampuni dengan shalat kecuali bertaubat.

Adapun pengampunan Allah atas dosa-dosa besar seseorang dengan sebab kemurahan-Nya, maka itu adalah perkara lain. Melakukan dosa besar adalah perkara yang tidak mungkin bagi seorang muslim sebab dosa besar merupakan dosa yang sangat sulit untuk dibersihkan. Jikalau hal itu terjadi, maka jiwanya tidak akan merasa tenang sebelum dia bertaubat dari dosa besar itu.

Sedangkan tuntutan atas jati diri setiap muslim apabila melakukan suatu dosa besar, adalah dia harus menyesali dengan penyesalan yang sedalam-dalamnya, juga tidak boleh merasa tenang sebelum mensucikan dirinya dari dosa besar tersebut. 

Adapun mengenai dosa kecil, kadang-kadang seseorang tidak begitu memperhatikan dan menyesalinya karena dia mempunyai harapan bahwa dengan shalat dan ibadah-ibadah lainnya dosa-dosa kecil itu akan dimaafkan. Selain itu, seseorang yang melaksanakan shalat dengan ikhlas, serta menjaga adab dan sunah-sunahnya, berarti dia pun sering bertaubat dan beristighfar dengan jumlah yang dia sendiri tidak mengetahuinya. 

Sesungguhnya orang yang beruntung ialah orang yang memanfaatkan masa hidupnya sebelum masa matinya dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat sedang orang yang merugi ialah orang yang menyia-nyiakan masa hidupnya untuk kesenangan syahwat saja.

Karya ini saya tulis khususnya untuk orang-orang yang belum bertaubat. Semoga ini dapat bermanfaat dan bisa menambah semangat untuk terus bertaubat sebelum kematian datang menjemput, because the regret is coming when stories ending.

Remember! destiny of someone is unpredictable and no one can see it.

Wassalamu'alaikum wr.wb

Death is one of Human DestinyWhere stories live. Discover now