Part 1

5 0 0
                                    

"Keiraaa, bangun keiii, mau tdr sampai jam brp kamu" suara ibu ku di pagi hari membangunkan ku dari tidur ku. Aku mengerjap melihat layar ponsel dan melihat bbrp pesan masuk kemudian bergegas bersiap ke sekolah. "Ma, kei berangkat dulu, papa mana?" Tanya ku sambil mencium tangan ibu ku. "Papa sdh berangkat ke kantor, kamu sih dibangunin susah banget, nih uang jajan kamu hari ini, hati" di jalan, langsung pulang, ga ush nongkrong di mall, mama ga suka liat anak-anak jaman sekarang bukannya pulang, malah main ke mall, mau jd apa mrk?" Itu adalah ceramah yg setiap hari selalu ku dengar dari ibu ku, aku hanya bisa meng Iya kan perkataan beliau dan agar tidak diceramahi lebih lama aku pun bergegas pergi ke sekolah. Aku sekolah di SMA yang cukup bagus di kota ku, hari ini adalah hari-hari terakhir sebelum wisuda. Aku masih sering ke sekolah untuk mengurusi beberapa keperluan dan berkas-berkas. Setiap hari aku mengendarai motor kesayangan ku untuk pergi ke sekolah. Dibandingkan di antar supir ku, aku lebih memilih untuk naik motor, karena kalian tau seperti apa jalanan ibu kota di pagi hari, macet.
"Hai kei, udh dapet surat cinta belum dari universitas pilihan lo?" kata Flo temen sekelas ku. "Belum nih Flo, lo gimana? Mau lanjut dimana sih lo? Jd ambil kedokteran" Tanya ku antusias. "Gue udah keterima di kedokteran Ford University Kei" kata flo bangga. "What? Are you serious? Gile Flo masuk Ford kan susah banget, mana mahal pula, apalagi kedokterannya, ckckck.. Congrats dear, i am so proud of you" kata ku sambil memeluk Flo. Flo merupakan temen dekat ku dari kelas 1 SMA, kita selalu sekelas. Dia merupakan anak salah satu pimpinanan bank terkemuka di Indonesia, wajar saja, biaya kuliah semahal itu tak jadi masalah buat keluarganya.
"Terus lo gimana? Mau ikut ujian masuk PTN? Ambil jurusan apa?" tanya Flo. "Iya Flo, gue ikut test ambil jurusan Akutansi sm Hukum kaya yg dimau bokap gue, lo tau kan bokap gue pengen banget gue bisa kerja di kantor nya, dan lo tau sendiri gue lebih tertarik buat jadi dokter kaya lo" kata ku sedikit emosi. Ya orang tua ku selalu memaksakan kehendak mereka pada ku. "It's oke dear, orang tua km cuma mau yang terbaik untuk kamu, yg penting kamu jangan stress. Aku ga mau sahabat ku ngulang kejadian yang sama kaya 3 tahun lalu, very stupid you know", kata Flo. "Ya ya, i promise" kata ku, pikiran ku kembali ke 3 tahun lalu.

Keira pov
"Kei, kamu ini gimana sih? Gimana mau kerja di kantor papa, ngerjain ginian aja ga bisa. Main terus kerjaan kamu. Liat nih nilai kamu, mau masuk sekolah apaan nilai kaya gini" kata ibu ku sambil menatap nilai ku yang sebenarnya cukup bagus dengan rata-rata 80. "Liat ini hasilnya klo kamu main terus, nonton, disuruh belajar aja susah, apa yg kmu minta selalu kami kasih, tapi ini balesan km".
Aku cm bisa menahan air mata ku, kemudian aku pergi ke kamar dan menangis, sakit, sungguh sakit hati ku, ibu ku sndiri tidak pernah memuji hasi kerja keras ku, aku selalu di banding-bandingkan dengan yang lain. Aku pun mengambil cutter yang selalu ku simpan di laci ku, dan perlahan lahan mengiris jari" ku, sakit? Aku tdk merasakan sakit di jari-jari ku, tapi hati ku lebih sakit.
-end keira pov-

"Woy ngelamun aja lo, kantin yook, laper" kata flo. Aku pun mengiyakan dan mengikutinya berjalan ke kantin.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 26, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hate But I love YouWhere stories live. Discover now