Part 01 (Satu)

2K 46 5
                                    

"Prilly!!! "teriak wanita paruh baya dengan nada marah. Orang yang dipanggil itu pun tergesa-gesa untuk menghadap kepada sang Majikan.
"Iya tuan"Jawab pembantu cantik yang bernama Prilly. Ia terlihat takut untuk melihat mata elang Majikannya yang sedang marah.
"Kamu ini! Dipanggil nggak nyaut-nyaut. Kamu dengar nggak sih kalau saya manggil kamu!"Bentak Sang Majikan.
"Ma.. af Tu.. an..Saya tidak akan mengulanginya lagi"Timpal Prilly sambil meminta maaf kepada Sang Majikannya.
"Maaf maaf!!nggak ada kata maaf buat kamu.Sini kamu!! "Gertak Sang Majikan.Lalu,menarik tangan Prilly dengan erat dan menuju ke kamar mandi.
Majikan itu mengambil air segayung.Kemudian,disiramkannya air dingin itu ketubuh Prilly. Majikan itu tidak merasa bersalah malah menambah air segayung dan menyiramkannya ketubuh Prilly secara berulang-ulang. Dan berhenti ketika Seorang pria paruh baya menghentikan aksi kejam itu.
"Mama! Mama apa-apaan sih! Kenapa Prilly disiram begitu?Apa salah Prilly! "Gertak pria paruh baya itu. Lalu, membawa Prilly pergi.
"Arghhhhh.. Awas saja kamu Prilly! Jika kamu mengadu ke suamiku! "lirihnya.

Prilly POV

Begitu deritanya hidupku, dicaci dan dimaki oleh Majikanku sendiri. Aku benar-benar tidak kuat menahan cobaan ini, Aku berusaha tegar tapi, Tante Resi selalu saja berulang-ulang mencaciku. Ya Allah,apa salahku? Hanya Om Syarief lah yang mengertiku tanpa ada dia aku dengan mudahnya dicaci dan dimaki oleh Tante Resi.
Kini aku sedang bersama Om Syarief.

"Prilly,kamu tadi habis diapain sama Istriku. Maafin Istriku yang berbuat semena-mena sama kamu. "Ucap Om Syarief dengan meminta maaf atas kelakuan Istrinya.
"Ini memang salah Prilly Om, Prilly nggak bisa menjadi, asisten rumah tangga yang baik. Jadi, Tante Resi menghukumku. "Jelasku dengan berbohong. Aku tidak bisa berkata jujur,aku takut jika Tante Resi semakin mencaciku. Dan itu membuatku semakin menderita. Andai saja Orang tuaku masih, hidup pasti aku tidak akan menderita seperti ini.
"Yaudah kamu lebih baik ganti baju, lalu makan malam bersama di ruang makan"suruh Om Syarief.
"Aku tau Prilly, kamu tadi itu berbohong.Dan jika kamu berkata jujur kepadaku pasti Resi akan lebih semena-mena sama kamu. Resi benar-benar sudah kelewatan.Ini nggak bisa dibiarin"batin Syarief
"Baik Om"Jawabku.Lalu,pergi ke ke kamarku untuk berganti pakaian.Sungguh ini sangat dingin tapi, aku tahankan dingin itu. Aku tidak ingin meropotkan Om Syarief.
***

Author Pov

Malam pun tiba, kini keluarga Syarief sedang makam malam bersama. Hanya dentingan piring yang terdengar.
"Ali, ayah ingin kamu segera menikahi Prilly"Sahut Syarief yang membuat semua orang yang makan malam itu berdiam seketika.
"Apa! Ali nggak mau menikahi dia Pah"timpal Ali sambil menunjuk kearah Prilly. "Lagian Ali sudah punya pacar Pah"Lanjut Ali dengan muka yang masih terkejut.
"Papah nggak setuju kamu pacaran sama Ghina,Ali.Ghina nggak baik buat kamu. Ghina hanya memanfaatkan hartamu. Pokoknya papah nggak setuju kamu nikah sama Ghina. Apa yang akan terjadi nanti ketika kamu menikah sama Ghina, pasti perusahaan papah akan bangkrut karena keborosan Ghina. "Jelas Syarief.

"Tapi, Pah.... "Belum sempat Ali melanjutkan pembicaraan,Syarief memotongnya
"Nggak ada tapi-tapian Ali. Kalau kamu nggak mau nurut sama Papah. Papah bisa saja mengganti alih warisan ke Prilly"ancam Syarief.
"Papa! Papa apa-apaan sih seenaknya jodohin Ali dengan Prilly. Dia pantesnya sama Ghina bukan sama Prilly"Sanggah Resi dengan tidak setuju atas keinginan suaminya.
"Mama nggak usah ikut campur. Jika mama nggak setuju,Papa akan cabut fasilitas mama beserta ATM-ATM mama"ancam Syarief lagi kepada istrinya.
Nyali Resi menciut,apa boleh buat ia hanya menuruti kemauan Suaminya.
"Oke. Papah ingin kalian menikah besok pagi. Papah sudah mempersiapkan tempat pernikahannya. "Jelas Syarief. Kenapa ia memilih anaknya untuk menikahi Prilly,hanya satu alasannya karena Prilly, adalah wanita yang baik dan pasri bisa merubah sikap Ali yang selalu boros dan juga Istrinya.
Sedangkan Prilly dari tadi hanya diam saja tak bergeming. Ia memang sudah mencintai Ali dari awal bertemu.Namun,ketika ia mengetahui bahwa Ali, sudah mempunyai pacar,dan juga ia anak yang terpandang membuat nyali prilly menciut untuk mengharapkan jika ia bisa menjadi Istrinya tapi, sekarang keinginannya terwujud. Apa yang ia harapkan tercapai walaupun ada rasal kesal dibalik mata Ali.Ia tetap bahagia semoga dengan ia menikahi Ali penderitaannya berkurang.

****

Keesokan harinya

Hari pernikahan itu pun terlaksana.Ali mengucap Ijab Qabul dengan lancar .Namun,ketika ditengah-tengah acara papa Ali, Syarief mendadak merasa sakit dibagian jantungnya.Dengan tergesa-gesa Ali membawa papahnya ke rumah sakit.
"Papah"lirih Ali.Ia merasa sangat sangat sedih melihat Papah tersayangnya merasakan sakit dijantungnya.
"Papah pasti kuat"lirih ali berusaha menyemangati papahnya sambil menggenggam tangan papahnya dan begitu juga Resi,ia juga merasa sedih melihat suaminya menahan sakit dijantungnya.
"Maaf kalian silahkan tunggu didepan. "Ucap, Suster kepada Ali, Prilly, dan juga Resi.
Prilly sangat terpukul ketika melihat Syarief yang sudah ia anggap seperti Ayahnya sendiri. Ia menitikan air mata tak henti-hentinya.Kemudian,Dokter yang memeriksa Syarief keluar dari ruangan

"Maaf Pasien tidak dapat ditolong. Pasien mengalami kerusakan didalam jantung. "Ucap Dokter yang membuat Ali,Prilly dan juga Resi terkejut dan tidak percaya.
"Papah masih hidup kan Dok. Dokter jangan bercanda deh, nggak lucu"Ucap Ali yang tak percaya papahnya sudah tiada.
"Maaf pasien sudah kehilangan nyawa. "Bagai disambar petir,Ali tidak bisa menampung semua air mata dikelopaknya.Air mata pun jatuh dipipinya. Ia benar-benar merasa kehilangan.
Begitu juga dengan perasaan Prilly ia tidak bisa menerima bahwa Om Syarief telah tiada dan meninggalkannya. Ia teringat akan pesan-pesan terakhir Om Syarief

Flashback

"Prill, Om mohon kepada kamu untuk menikahi Ali.Ini permintaan Om terakhir sebelum om tiada di dunia ini. Om ingin kamu bisa merubah sikap Ali menjadi lebih baik. Om percaya kepadamu, kamu pasti bisa merubahnya."Pinta Syarief kepada Prilly.
"Om ngomong apaan sih, Om pasti bercanda kan."ucap Prilly dengan tak percayanya.
"Om nggak bercanda kok. Om merasa akan hidup hanya sebentar lagi.Om mohon kamu bisa kan nolong Om"pinta syarief.
"Om sehat kan Om tidak akan pergi meninggalkan Prilly kan."Ujar Prilly menjeda. "Bisa kok Om, Aku akan berjanji akan merubah sikap Ali. "
"Makasih Prill"Jawab Syarief.

Flashback End.

Kini jasad Syarief telah dikuburkan. Ali dan juga Resi segera meninggalkan makam.Tiba di rumah sudah ada Sekretaris Alm. Syarief ia akan membacakan warisan yang akan menggantikan Pak Syarief.
"Baik kalian sudah berkumpul, saya akan membacakan alih warisan.Bahwa alih warisan itu jatuh kepada Aliandra Syarief"Ujar Pak Andre menjeda sebentar. Sedangkan Ali dan juga mamahnya tersenyum bahagia. Tapi, ucapan Pak Andre belum selesai.
"Dan Prillyagatha Latuconsina"Lanjut Pak Andre sambil menghela nafas panjang.
Ali dan juga mamanya terkejut bukan main begitu juga Prilly ia malah sangat terkejut.
"Jika kalian tidak bisa bekerja sama.Warisan itu akan alih ke Prillyagatha Latuconsina. "Ucap Pak Andre.
"Apa! Ini nggak adil! Anak Pak Syarief itu aku! Bukan dia kenapa dia menjadi alih warisan"sanggah Ali.
"Maaf tapi, ini yang ditulis oleh Pak Syarief sebelum ia meninggal. Mohon kamu,Ali dimengerti"Jelas Pak Andre.
Ali yang tidak terima keputusan itu berlalu pergi dan disusul oleh mamanya.
Sedangkan Prilly,"Pak, aku kan bukan anak Pak Syarief kenapa aku jadi alih warisannya? "Tanya Prilly yang tak mengerti.
"Kamu kan katanya mau menolong Pak Syarief. Jadi, kamu harus setujui keputusan itu"Jawab Pak Andre.Prilly hanya mengangguk pasrah.

Dilain tempat

"Arghhhhh... Kenapa harus Prilly dan bukan aku. "Ucap Ali dengan muka yang tidak bisa dibaca.
"Sabar ya sayang, begini saja kita setujui saja keputusan itu.Nanti kita singkirkan Prilly bersama-sama jadi, kan alih warisan itu milik kamu"Jelas Resi sambil memberitahukan rencananya.
"Tapi, kan mah.. "
"Udah nggak tapi-tapian. Yasudah kita kembali kesana yuk"ajak mamanya.Ali hanya menurutinya dengan pasrah

***

"Oke Ali menyetujui keputusan itu."Ujar Ali. Lalu mendatangani perjanjian itu.
"Bagus. Baik saya pamit pergi, terimakasih kerjasamanya"pamit pak Andre.

Bersambung

Maaf kegantung mau lanjut komen dulu :D
Please read this is my story.

Istri Pilihan Where stories live. Discover now