Opening

141 21 14
                                    


Violine Gabriella Wijaya yang kerap disapa Vio oleh teman-temannya adalah anak SMA Nusa Harapan kelas XI-IPA 2. Vio sangatlah terkenal di sekolahnya. Hampir semua laki-laki Di sekolahnya itu menyukainya, tetapi tidak satupun yang ia tanggapi.
Perempuan berambut lurus dan panjang sepinggang itu ternyata sangat menyukai musik biola hingga namanya saja 'Violine' yang artinya biola.

Bagaimana tidak disukai para kaum adam, Vio sangatlah cantik, anggun, baik hati, pintar dalam semua mata pelajaran. Itu yang membuat mereka menyukai Vio.

***

Vio sudah siap memakai seragam sekolah. Waktu menunjukan pukul 06:40 , Vio segera mengikat rambutnya yang terurai panjang sepinggang itu memakai kunciran. Rambutnya yang lurus dan lebat itu membuat sahabat-sahabatnya menyebutnya rambut badai.

Kini Vio sudah selesai mengikat rambutnya dan segera keluar dari kamarnya menuju ruang tengah untuk pamit pergi sekolah kepada ibu dan ayahnya.

"Ma, Pa, Vio berangkat sekolah dulu ya. Nanti Vio pulangnya agak terlambat, soalnya mau ngerjain tugas kelompok sama Elvira." ucap Vio dengan berbohong kepada orang tuanya. Padahal ia tidak ada tugas kelompok melainkan ia ingin bermain biola diruang musik sekolahnya itu.

"iya sayang, hati-hati ya jangan lupa pulang kerja kelompok langsung balik kerumah." kata ibunya Vio sambil membuat sarapan untuk papanya Vio.

Vio hendak menyalim tangan ayahnya itu tetapi dihiraukan oleh ayahnya.

"kamu udah ga main biola lagikan?" tanya ayah Vio, sontak Vio langsung kaget lalu bilang kepada ayahnya kalau ia tidak bermain biola lagi. Padahal setiap hari sepulang sekolah ia selalu bermain biola.

"se-sensitif itu kah papa kalo denger aku main biola?" tanya Vio yang hanya tersenyum miris.

"kamu sudah tau jawaban papa! Hal seperti itu tidak perlu dipertanyakan lagi!" bentak ayah Vio hingga Vio terdiam dan tidak mau angkat suara lagi.

***

Sesampainya Vio dikelasnya itu ia melihat kelasnya masih sepi. Hanya ada beberapa anak yang sedang mengerjakan PR disekolah dan belajar biology karena hari ini ulangan.
Tidak lama, Elvira datang bersama Rahma menghampiri tempat duduk Vio di sudut pojok.

"Pagi Vio cantikkk.. Pagi bener datengnya. Hehe" kata Rahma sambil duduk disamping Vio.

Rahma memang teman sebangkunya Vio sejak pertama kali masuk sekolah sekaligus sahabat Vio. Dan Elvira, ia juga sahabat Vio yang duduk didepannya Vio dan Rahma.

"eh, haii.. Iya nih, semalem tidurnya cepet jadi tadi bangunnya pagi deh."

"eh iya, lo udah belajar biology belum Vi? Gue ga belajar semalem gara-gara pergi dinner sama keluarga." tanya Elvira sambil mengeluarkan buku biology nya itu

"udah kok. Btw, Dinda mana? Udah dateng belum dia? Gue mau balikin note book dia, kemarin ketinggalan dirumah gue pas dia lagi main."

"Ga tau deh. Tadi sih kita berdua ga liat dia. Lagi pulakan dia beda kelas sama kita." jelas Rahma

"oohh gitu, yaudah deh nanti aja pas istirahat gue kasih"

***

Bel istirahat berbunyi, Vio, Rahma, dan Elvira segera keluar kelas dan menghampiri Dinda untuk mengembalikan note book miliknya sekaligus pergi makan dikantin. Dinda adalah salah satu sahabat Vio juga sejak SMP tetapi mereka dipisahkan karna Dinda mengambil jurusan Ips sedangkan Vio Ipa. Dari situlah Vio kenal akrab juga dengan Rahma dan Elvira sehingga mereka berempat menjadi sahabat.

"Din, nih gue balikin note book punya lo, kemarin pas lo main ke rumah, note book nya ketinggalan makanya hari ini gue bawain" kata Vio sambil memberikan buku itu kepada Dinda.

"oh iya, tks ya Vi. Baik banget sih, pantesan gue nyariin dari kemarin yaampun. Tks sekali lagi, gue kira ilang." jelas Dinda

"iyee.. Yaudah ayo pergi ke kantin, keburu rame" ucap Vio dengan senyum tipis

Ketika Vio ingin berjalan, dia melihat sosok laki-laki yang sedang merapikan bukunya dan hendak keluar kelas, Vio seperti pernah melihat wajah orang itu.

"Ayo Vio, tadi katanya takut rame, sekarang malah bengong, kesambet Valak aja baru tau rasa lo" kata Rahma sambil menarik tangan Vio.

"eh iya, santai dong etdah" kesal Vio karena ditarik-tarik tangannya oleh Rahma.

Sesampainya dikantin, Vio, Rahma, dan Dinda langsung duduk ditempat biasanya mereka duduk setiap istirahat.

"mau pada pesen apa? Biar gue pesenin?" tanya Elvira

"ehemm. Tumben mau pesenin. Dalam rangka apa nih? Pasti disitu ada ka ben." tanya Dinda dengan senyum-senyum menahan ketawa.

"ah, apaan si Din, ga jelas deh. Ya, gue emang mau pesenin sekalian mau liat hari ini menu nasi campurnya apa. Jangan negatif thinking deh." jawab Elvira dengan gugup.

"iya deh, iyaa.. Nanti thayangg vira malahhh.." kata Dinda sambil ketawa

"ututututu.. Tatian thayang vira. HAHAHAHA.. Yaudah sana pesen. Gue mie ayam gapake bakso. Pakein pangsit goreng yaa.. Minumnya es jeruk" kata Vio

"gue samain aja deh kaya Vio" ucap Rahma.

"kalo Dinda apa? Ehmm.. Gue tau, lu makan obeng sama minum oli aja ya." kata Elvira dengan senyum jahatnya itu.

"astofirulogh ELVIRAAA.. Lo jahat banget sih sama temen sendiri. Parah nih. Gue bakso aja. Don't forget to cabai okhaayy.. Minumnya es teh manis. Dah." kata Dinda

"siap.. Tunggu ya" ucap Elvira sambil meninggalkan teman-temannya menuju kantin.

"GPL (Gak Pake Lama) ya Vir." teriak Rahma.

***

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Kelas Vio mulai sepi, hanya tinggal dirinya dan anak-anak yang sedang piket kelas. Elvira dan Rahma sudah pulang terlebih dahulu karna ada urusan.
Dengan cepat Vio keluar kelas dan pergi menuju ruang musik seperti biasanya. Tapi anehnya, ketika ia masuk ke ruang musik, dia melihat seorang laki-laki sedang duduk didepan piano dan baru saja ingin memainkan jarinya diatas piano.

"uhmm. Hai. Suka musik juga?" tanya laki-laki itu ketika melihat Vio masuk ke ruang musik.

"eh, iya. Hai juga. Hehe. Btw, nama gue Violine panggil aja Vio." kata Vio sambil berjalan menuju laki-laki itu.

"iya, gue tau kok. Lo kan famous banget. Nama gue Revan." jelas Revan sambil mulai mengalunkan piano tersebut.

"hehe.. Lo jago juga ya main Piano" ucap Vio mengambil biola miliknya yang ada disamping gitar lalu mulai memainkan biolanya.

"Lo juga keren main biolanya"

***

Next 🔜🔜🔜

Violine & RevanWhere stories live. Discover now