1/ Holiday

6.2K 207 42
                                    

"Karena hidup hanya sekali, maka dari itu nikmatilah. Lakukan apa yang ingin kau lakukan. Wujudkan apa yang menjadi impianmu. Selama keinginan dan impianmu itu benar dan tidak bertetangan dengan syari'at Agama-Nya."
.
.
.

NURJANNAH POV

Aku berjalan menyusuri jalan yang cukup sepi, yaa jalanan ini memang nampak selalu sepi, karena sepertinya orang - orang di sini kebanyakan orang sibuk atau, mungkin tidak suka bersosialisasi? Entahlah, aku belum lama stay disini. Angin yang berhembus lembut, terasa membelai jilbab berwarna hitam yang aku kenakan.

Langit terlihat mendung walaupun tanpa gemuru, aku cukup yakin bahwa ia akan menurunkan tetesan - tetesan air segar ke bumi ini. Aku sudah sampai disebuah minimarket yang jaraknya tak begitu jauh dari penginapanku.

" Quel est le total?" (Bahasa Prancis yang artinya 'Berapa semuanya'?), aku bertanya pada seorang kasir tanpa menatapnya karena aku sibuk mengambil uang yang ada di dalam dompet.

"semuanya 150 ribu nona".

Apa aku tidak salah dengar? Dia berbicara bahasa Indonesia padaku?,

"Oh! A-anda orang Indonesia?, ta-tapi bagai-mana mungkin- anda tau kalau saya cuma memiliki uang Indonesia?", tanyaku dengan heran,

Apa dia peramal atau pelamar?,ehh!

Sebab, cara bicaranya itu memang cukup fasih berbahasa Indonesia.

Aku baru ingat, karena kepergianku yang terbilang terburu - buru membuatku melupakan hal yang cukup penting, yaitu menukarkan uang rupiahku.

"Ia nona, saya orang Indonesia tapi sudah cukup lama tinggal di sini, dan juga wajah nona terlihat sekali seperti wajah orang Indonesia pada umumnya. Maafkan saya kalau saya lancang".

Jelasnya panjang lebar sambil tersenyum tipis padaku dan dia terlihat manis sekali. Apaa.. apa yang tadi aku katakan? Manis? Astaghfirullahaladzim, tidak,,tidak..! aku tidak boleh terlalu lama menatapnya yang ada aku akan melakukan zina mata.

Tanpa babibu, akupun menyerahkan dua lembar 100 ribuan kepadanya.

"Tidak apa - apa kok . Terima kasih". Sambil tersenyum padanya akupun berlalu keluar minimarket dan kembali ke tempat penginapanku, sebelum aku basah kuyup karena hujan akan segera turun.

~tanpa ia sadari, seseorang sedang tersenyum lega melihatnya tersenyum "syukurlah kau baik-baik saja"~

Sekarangpun aku sedang berjalan di bawah rintik - rintik hujan. Yaa aku berjalan santai sambil menikmati suasan seperti ini. Aku sangat menyukai hujan, walaupun aku tidak akan berniat mandi hujan, karena itu tak akan bagus untuk kesehatanku.

***

Huuft.. cukup melelahkan berjalan kaki dari minimarket ke tempat penginapanku. Yaa walaupun aku menikmati perjalananku dibawah rintik hujan tadi, kurasa aku hanya belum terbiasa makanya terasa lelah.

Akupun menatap jam dinding yang bertengger di dinding kamarku, menunjukkan jam sepuluh pagi. Kuarasa perutku perlu diisi makanan setidaknya sarapan roti akan membantu meredakan rasa laparku.

Setelah menyelesaikan aktivitas sarapanku akupun bersiap - siap untuk pergi ke eiffel tower. Yaa tempat yang sangat ingin aku kunjungi saat pertama kali aku ke Paris, Prancis. Aku akan menghabiskan waktu sampai menjelang siang.

"MashaAllah indahnya pemandangan yang tersaji di depan mataku saat ini" pekikku dalam hati.

Akupun tak menyianyiakan waktuku. Lanyaknya turis - turis yang lain, akupun berpindah pindah posisi untuk mendapatkan foto terbaikku saat berada di sini.

Aku tidak memperdulikan beberapa pasang mata yang sedang mengamatiku, mungkin karena aku hanya sendirian, dan kebanyakan dari mereka berfoto bersama pasangan. Aku tidak begitu menghiraukannya.

Yaa,, waktuku disini tidaklah lama, karena minggu depan aku akan kembali lagi ke Indonesia tepatnya ke Jakarta. Tujuh hari bukanlah waktu yang lama bagiku karena setiap harinya terasa berlalu begitu cepat.

Bukankah kalianpun begitu? *author sok tau :v*

***

Aku berjalan gontai menuju kamarku yang berada di ujung ruangan di lantai paling bawah penginapan ini. Tunggu.. kurasa ada bunyi langkah kaki yang sedang membuntutiku, aah mungkin letak kamar orang ini tak jauh dari kamarku.

Akupun tak begitu mengiraukannya, sampai seseorang menepuk bahuku dengan lembut dan akupun langsung berbalik badan, untuk melihat siapakah gerangan orang yg berada di belakangku ini.

"Maaf,bukankah nona yang waktu itu datang ke minimarket yang tak jauh dari sini?".

"Ah, ya. Mas bukankah kasir di minimarket waktu itu ya?".

Aku sedikit terkejut, apa dia tinggal di tempat penginapan yang sama denganku? Kok aku jarang dan bahkan tak pernah melihatnya, apakah dia baru beberapa hari juga disini?, dan apakah dari tadi dia mengikutiku atau memang kami kebetulan bertemu di sini?.

Aah kebanyakan mikir lo Nur, keburu dia lumutan nungguin jawaban elo. Kan kasian ganteng - ganteng dianggurin :v.

"Nona, nona tidak apa - apa?" Dia mengibas - ngibaskan tangannya di depan wajahku yang dari tadi melongo kek orang bego.

"Oh iya, ini kembalian yang waktu itu lupa nona ambil. Mungkin nona sedang terburu - buru".

Suara lelaki itupun menyadarkanku dari lamunanku tentang dirinya.

"I-iya saya baik - baik saja dan,, saya permisi ya mas. Senang bertemu lagi dengan anda dan terima kasih". Akupun mengambil uang yang ia berikan dan menjawabnya dengan terbata - bata. *grogol ni ceritanya*

Tidak ingin berlama - lama akupun langsung menuju kamarku dengan rasa penasaran yg masih tersisa di benakku.

Setelah ku amati dan ku pikir - pikir wajah lelaki itu sama sekali bukan wajah orang Indo deh. Ehh,, mungkin dia blasteran Indo-Belanda? Indo-Arab? Atau,,,,Indo-mie?.

Husshh ngaur lu neng :v

Sekarang jarum jam di kamarku sudah menunjukkan angka satu lewat empat menit. Untunglah aku tidak melewatkan waktu solat zuhurku. Tak banyak yang ingin aku lakukan setelah sampai dikamarku sebelum aku melaksankan perintah-Nya yaitu solat.

Setelah solat akupun berdzikir dan membaca Al-Qu'ran. Yaa seperti yang aku tahu Al-Qur'an kelak akan memberikan syafa'at (pertolongan) bagi siapa saja yang membacanya atas harapan untuk mendapatkan kridhoan-Nya.

Belum sampai setengah jam setelah aku menyelesaikan solatku. Rasa kantuk terasa menyerangku. Sepertinya tidur siang sebentar akan membuat kantukku berkurang, karena sedari tadi mataku terasa berat sekali.


Kuhempaskan tubuhku ke kasur yang lumayan empuk untuk meredakan rasa lelah dan kantuk yang menggelayutiku. Tak menunggu waktu yang lama, akupun sudah berada di alam bawah sadarku.

Assalammu'alaykum readers 😊
Semoga kalian menikmati ceritanya ya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 21, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Destiné ✔Where stories live. Discover now