The Tragedy

366 12 2
                                    

Ini adalah hari dimana sebuah kejadian yang sungguh membuat Naruto menyesali perbuatannya. Hari dimana ia tau seperti apa Hinata sang istri tercintanya yang sebenarnya. (gak efektif ya:v).

**

~Hinata pov~
“Nee Naruto-kun, cepat bangun..” aku mencoba untuk membangunkannya. Namun sepertinya sia-sia, dia malah makin erat memeluk guling kesukaannya. “Hooaammm.... Ya sebentar lagi aku bangun” jawabnya sambil menyungsebkan (baca:memasukan :v) diri ke dalam selimut. “jangan begitu dong, lihat tetangga kita saja sudah beraktivitas...” aku mencoba utuk membujuknya lagi. Namun kali ini tak ada jawaban dari dia. Karena penasaran aku pun mendekatinya. Ternyata dia sudah tertidur kembali. Aku hanya dapat mengela nafas sambil menggelengkan kepala. Ya walau Naruto-kun kelihatanya malas seperti itu, dia adalah orang yang paling kusayang. Sebenarnya aku tidak tega untuk membangunkan Naruto-kun saat ini karena kemarin dia baru pulang dari misi yang cukup berat, jadi wajar saja dia ingin beristirahat. Namun hari ini ada acara undangan untuk menghadiri acara peresmian kedai baru Ramen Ichiraku.
Aku  kembali memandang Naruto-kun. Tanpa aku sadari, aku sangat dekat dengan mukanya. Aku tersipu saat melihat wajahnya yang khas itu. Ya wajah khas Uzumaki naruto yang selalu kelihatan tersenyum dalam keadaan apapun. Aku memperhatikan setiap detail wajahnya. Terlihat olehku, sepasang shafir yang tersembunyi di balik kelopak mata yangsedang tertutup, lalu bulu mata yang membuat diri ku sendiri iri, karena kelentikandan kerapihannya, belum alisnya yang membuat dia semakin gagah. Aku sangat bersyukur mampu untuk medapatkan Naruto-kun, karena diluar sana banyak wanita yang ingin menjadi pasangannya. Tanpa terasa tanganku bergerak untuk mengelus wajahnya dan juga surai kuning yang menjadi ciri khas anak dari Yondaime-sama ini. “Ternyata tanganmu makin lembut saja hme..” tiba-tiba aku mendengar suara. Aku kaget, ternyata itu suara dari Naruto-kun. Dia dari tadi sudah bangun ternyata, hanya sengaja saja pura-pura tidur lagi. “Nee Naruto-kun kau mengagetkanku saja” jawab ku sambil tersipu malu. “Hime aku heran, kenapa kau masih saja tersipu malu saat dekat denganku. Padahal kan kita sudah menikah..” tanya Naruto-kun sambil memegang pipiku yang merona. Jujur saja aku pun tidak tahu kenapa hal itu terjadi. “Ah sudahlah Naruto-kun, cepat bangun jangan tidur terus” jawabku sambil mengalihkan perhatian. “Hmmm, baiklahaku akan bangun asalkan kau mengecup keningku Hime..” jawabnya mencoba memancingku. Cup, tanpa dia duga aku mengecup keningnya. Kini bagian Naruto-kun yang pipinya merona merah. Setelah sekilas melihat wajah Naruto-kun, aku langsung pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Jujur saja aku pergi ke dapur unutk menghilangkan rasa malu dan juga agar Naruto-kun tidak melihat wajah ku yang merah bak udang rebus.
~Naruto pov~
Wajah ku terasa memanas setelah Hinata mencium keningku. Ini merupakan hal langka dimana dia menciumku tanpa ragu. Aku tertegun untuk beberapa saat. Ya aku memang tau wajahnya langsung memerah semerah udang rebus, tapi saat dia mencium keningku dia terlihat sangat berani. Ah sungguh, kadang dia memang susah di tebak. Walau begitu ciuman Hinata membuatku sangat bersemangat untuk menjalani pagi ini.
~Author pov~ (It’s crazy time :v)
Sungguh, pagi ini suasana hangat menyelimuti kediaman Naruto dan Hinata. Setelah kejadian bangun pagi tadi, Naruto jadi semakin mencintai istinya itu (alah cuman cium kening aja, lebay ya :v #plak). “Hime, lagi dong..” tiba-tiba saja dari arah belakang Naruto berkata seperti itu sambil memeluk Hinata (dasar sa**e :v #plak). “Eto, lagi apanya Naruto-kun?” tanya Hinata (pura-pura) tak tahu. Walau sebenarnya Hinata tahu persis apa yang suami tercintanya itu inginkan. Tapi dia saat ini sedang sibuk menyiapkan sarapan dan juga malu untuk melakukannya lagi (Hinata malu-malu tapi mau :v). “Hmmm yang tadi saat kau membangunkan ku Hime..” jawab Naruto sambil mengeratkan pelukannya. “Nee Naruto-kun, saat ini aku sedang sibuk menyiapkan sarapan dan juga menyiapkan air hangat untuk mandi Boruto” jawab Hinata sambil mencoba melepaskan diri dari Naruto yang semakin sa**e (#plak di gampar Naruto pake sabun :v). “Hmm oke lah okee...” jawab Naruto sambil memperlihatkan wajah cemberutnya. Sayangnya cara tersebut tidak berhasil, Hinata malah kembali fokus untuk membuat sarapan (hahaha, puas diabaikan :v dianggap nyamuk lu Naruto :v #plak).

The TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang