💙Aku dan kau(?)💙

43.3K 2.2K 63
                                    

                        {PROLOG}

Namaku Angelica Rafhelysta.

Nama pemberian kedua orang tuaku yang dua tahun lalu meninggal karena kecelakaan.

Kini aku tinggal bersama bibi dan kedua putra-putrinya yang sebaya denganku.

Karena aku belum genap berusia tujuh belas tahun, semua harta kekayaan orang tuaku dan hak asuhku diberikan pada bibiku untuk sementara.

Alhasil, merekalah yang menguasai rumahku. Sementara aku mendapat ruangan kecil dan lusuh sebagai kamar. Bahkan sekarang pun aku mulai lupa kalau akulah pemilik rumah ini, yang kuingat aku hanyalah seorang pembantu.

Cacian, makian, dan siksaan. Hanya itu yang kudapat sejak mereka tinggal di sini. Kebahagiaan mereka adalah air mataku. Yang dulunya rumahku - surgaku, sekarang menjadi rumahku - nerakaku.

Evankhell Edroch dan Felicia Riryane, itulah nama kedua putra-putri nyonya rumah ini. Kakak beradik yang hobinya menyiksa dan menindas orang lain. Bagi mereka, berpijak di atas sayatan luka seseorang itu sangat menyenangkan. Jika perlu, mereka akan menambahkan garam di atas luka itu dan menikmati kepedihannya.

Belum lagi sang kakak yang mesum dan picik. Rasanya aku ingin muntah saat melihat setiap poster wanita sexy yang berpakaian kurang bahan dengan pose di luar nalar terpampang rapi di kamarnya. Sungguh kegemaran yang menjijikkan -- menurutku.

Namun, entah mengapa, bibiku tak pernah mempermasalahkan hal itu. Bibiku bernama -- ah, sepertinya aku lupa namanya karena terbiasa memanggilnya, Nyonya.

Sekilas, aku pikir kisahku sama dengan Cinderella dari negeri dongeng. Tapi, dia jauh lebih beruntung karena memiliki ibu peri dan hewan-hewan kecil yang membantunya. Sedangkan aku?

Apalah dayaku yang hanya memiliki sapu, namun tak dapat terbang, memiliki tongkat tanpa sihir, dan seekor kucing yang hanya bisa mengeong. Jika aku berbicara dengan hewan, maka aku pasti sudah gila.

Tidak! aku belum gila, tapi akan.

Mungkin,

Gila karena dia.

Dia ...,
Yang selalu membelai rambutku saat aku menangis karena goresan luka yang ditorehkan pada tubuhku.

Dia ...,
Yang selalu datang membawa damai di setiap keterpurukan akan nasib dan takdirku.

Dia ...,
Yang selalu memelukku saat aku meringkuk dalam sepi hingga terlelap dan melupakan setiap kesedihanku.

Dia ...,
Yang selalu ada di sampingku, menemaniku dalam kesendirian tanpa orangtua yang kini telah berada di pembaringan terakhir.

Meski aku tak pernah tahu siapa dia.

Karena aku tak pernah melihatnya.

Seperti apa wujudnya?

Rupanya?

Suaranya?

Aku tak tahu.

Aku hanya bisa merasakan setiap sentuhannya yang dingin, namun menyejukkan. Lembut di setiap belaian.

Mungkin dia peri?

Atau malaikat?

Aku tak pernah tahu. Yang ku tahu, dia ada meski seolah tak ada.

Karena kenyataan, berawal dari sebuah kepercayaan. Dan aku percaya ...,

Dia ada.

                       ~°^°~

LILY & The DEMON PRINCE ✔️[diterbitkan]Where stories live. Discover now