Contekan

4.2K 507 88
                                    

Contekan © HeraUzuchii

Naruto © Masashi Kishimoto

Warning: YAOI, BOYSLOVE, BOYXBOY, AU, TYPO(S), OOC

1K+

Sebelumnya, maaf ya gak bisa lanjutin ff yg masih tbc. Gak ada ide hehe 😁 selain itu, laptop ane juga error. Ff ini aja pake hp dan itu susah, banyak typo-nya 😂 dan masalah seriusnya, mata gw yg makin hari minusnya makin nambah 😂 (jadi curhat kan)
Semoga FF ini menghibur, meski ide ceritanya SANGAT pasaran hehe 😂 langusng aje yeee

Happy Reading

.

.

.

"Siapa pengawas hari ini?" tanya Ino nyaring pada semua penghuni kelas. Berharap ada yang tahu jawaban atas pertanyaannya.

Hening sesaat. Semua pasang mata yang tadinya menatap Ino, kini menoleh pada Shikamaru—ketua kelas—yang menguap dan menggeleng dramatis.

"Tidak ada harapan," jawab Shikamaru pasrah.

Mendadak suasana kelas menjadi tegang. Kembali keheningan tercipta.

"Kurenai-sensei." Dan perkataan Shikamaru selanjutnya berhasil membuat seluruh penghuni kelas berteriak frustrasi. Kecuali satu orang, ah tidak, dua orang yang masing-masing duduk di pojok belakang kelas.

Si juara kelas, Sasuke dan si juara kelas—ajaib—Naruto.

oOo

Uchiha Sasuke adalah pemegang juara kelas bertahan selama hampir 3 tahun ia bersekolah di Konoha Gakuen, bahkan ia menjadi murid dengan nilai tertinggi di sekolah. Meski begitu, ia punya kesulitan di satu bidang pelajaran. Hanya satu, yaitu pelajaran sejarah.

Sasuke tidak suka pelajaran sejarah. Perlu ditambahkan, sangat tidak suka.

Sejarah itu membosankan. Hanya penuh dengan tulisan yang menerangkan kejadian di masa lampau. Masih jauh lebih baik biologi. Selain itu, ocehan panjang Shizune-sensei—guru muda cantik nan kalem—menambah kadar kebosanan pada jam pembelajaran. Bagaimana tidak bosan, jika saat menerangkan selalu berakhir dengan curhatan masa lalu guru cantik itu. Sasuke sungguh tidak ingin tahu kisah hidup sang guru. Tapi, anehnya teman-temannya seolah suka-suka saja pada curhat colongan si guru, bahkan terkadang menjadi sesi mengeluarkan curhat mendadak.

Walaupun Sasuke—sangat—tidak menyukai Sejarah, ia harus tetap mendapatkan nilai sempurna seperti pelajaran yang lainnya. Ia tidak mau raport yang berisi angka indah harus ternodai hanya karena satu pelajaran—tidak terlalu penting, bagi Sasuke—dengan nilai pas-pasan. Kan, jadi tidak perfect.

Segala cara akan Sasuke halalkan demi mendapat nilai sempurna. Termasuk dengan searching google ataupun mencontek pada Naruto, siswa urakan, berisik, malas yang ajaibnya selalu berada pada posisi di bawahnya dengan perbandingan nilai yang tipis dan sialnya lagi, Naruto kerap mendapat pujian dari Shizune-sensei karena ke-kepo-annya—dalam kata lain keaktifannya—bertanya ketika KBM berlangsung.

Diantara dua alternatif tersebut, jelas Sasuke akan lebih memilih alternatif pertama. Lebih mudah. Akan tetapi, Sasuke tidak yakin juga bisa melakukannya, pengawasnya saja guru killer yang paling ditakuti setelah kepala sekolah, Tsunade-sensei. Meski ia duduk di barisan paling belakang, pojok pula. Tidak menarik kemungkinan Kurenai-sensei akan memergoki dirinya.

Contekan [ONESHOOT]Where stories live. Discover now